Teringat roti sobek

328 53 0
                                    


"Lu pakein gue boxer atau lu yang gue pake?"

Masih dengan posisi yang sama, gue membelalakkan mata setelah mendengar ancaman Vano.

Ck ancaman macam apa itu.

"Apa lu masih gak mau?" Tanya dia sambil natap gue intens.

Gue hanya diam sambil menatap balik ke manik hitam milik Vano.

"Atau----" tatapan dia turun ke bawah tepatnya di daerah dada gue. Gua pun yang menyadari itu langsung menyilangkan kedua tangan gue didepan dada untuk menutupi daerah dada gue.

Otak gue yang jernih ini tiba-tiba menjadi kotor karena Vano.

Iya Syavano, dengan keadaan dia yang cuma pake Handuk doang terus mepet-mepet di tembok, udah kaya adegan di film film panas tau gak. Dan otomatis gue punya pemikiran seperti itu lah.

Apa emang semua cowok selalu lapar dengan hanya melihat belahan?

Kalo iya ck Dasar cowok mata mobil truk, kalo mata keranjang udah mainstream.

Pengennya liat yang gratisan Mulu, sekali kali bayarlah,tapi kalo berbayar gue gak jauh beda sama jalang. Ck Dahlan lupakan

"Atau--- Dahlan sana lu mandi, badan lu bau terasi" Vano pun langsung menjauh dari badan gue.

Fyuhh

Akhirnya gue terselamatkan oleh bau terasi yang merebak dari badan gue.

Karena penasaran dengan bau terasi yang merebak di badan gue, gue langsung mengendus aroma tersebut diarea ketek gue.

Vano yang melihat itu menatap gue jijik.

Gue yang ditatap ya masa bodo aja lah, peduli eek setan.

Karena apa yang dikatakan Vano tadi benar tentang badan gue bau terasi, dengan santai gue langsung melenggang jalan ke kamar mandi tak lupa membawa handuk dan baju ganti.

Gak usah tanya baju gue dari mana, yang jelas nih baju bukan hasil dari NYOLONG ditoko sebelah.

Hampir lima belas menit akhirnya gue selesai mandi.

Sambil menggosok kepala gue yang basah, gue melihat sekeliling kamar ternyata Vano udah gak ada didalam itu artinya ada dua opsi, opsi pertama dia pergi olahraga pagi dan opsi kedua dia di rumah makan buat sarapan. Ya kali buat goyang, goyang apa dulu🌚..

Karena takut bener Vano sarapan gue buru-buru turun ke bawah tepatnya ke ruang makan.

Dan benar, ternyata opsi gue yang kedua benar.

Vano sedang duduk manis sambil terfokus pada hp-nya.

Ck Padahal ruang makan tuh ya buat makan bukan main hp sambil manfaatin wifi gratis kaya di kafe. Eh itu sih gue, dia mana pernah kaya gitu kan orang sugih

Dengan ragu gue menghampiri Vano serta kedua mertua gue.

"Pagi" sapa gue dengan canggung.

"Kamu baru bangun tidur Nita?" Tanya bapak mertua gue setelah menaruh koran yang tadi dia baca.

"I-iya pak,Nita tadi kesiangan" menjawab sambil menunduk, jadi buat gue kaya anak perempuan kebanyakan yang suka malu-malu gajah kalo didepan mertua mereka.

Sumpah ini bukan sifat asli gue banget, seorang Nita cewek yang suka malu-maluin didepan umum tiba-tiba berubah menjadi cewek sok malu-malu gajah.

"Oh ya udah itu wajar kok" kata bapak mertua sambil tersenyum manis.

My Cute Husband [Cha Eun-Woo X Jisoo]Where stories live. Discover now