Maafkan Aku

722 42 2
                                    

Cinta itu memang indah. Namun, apakah indah itu akan selalu abadi?

Sad Ending :(

.

.

.


Hati Kyungie sedang gembira hari ini. Pria yang ia cintai selama ini ternyata memendam perasaan yang sama padanya. Kim Jongin, sosok pria yang ia kenal 4 tahun lalu, menyatakan perasaan padanya tepat pada hari ulang tahunnya. Ia pun merasakan hal yang jauh lebih indah. Bahkan, ia tidak bisa berkata apa-apa lagi saat ini.

Jongin yang selalu diimpikannya, sekarang berada di sampingnya dan menjadi sosok yang akan selalu mencintainya. Tak ada hari yang luput dari kebersamaan mereka. Tawa Kyungie lebih ceria dibandingkan dengan dulu. Jongin benar-benar telah membuatnya sangat bahagia.

Mereka banyak melakukan hal romantis. Seperti saat ini, mereka menatap langit malam hanya berdua. Kyungie menggandeng Jongin mesra.

"Kamu tau apa yang aku rasain sekarang, Kyung?" tanya Jongin.

Kyungie menatapnya lalu menggeleng. Jongin tersenyum, "Aku jatuh cinta sama kamu" jawabnya.

Kyungie tersenyum, ia bingung harus berkata apa, ia merasakan wajahnya memanas. Ia yakin saat itu Jongin bisa melihat kalau wajahnya merah merona. Ia ingin menutup wajahnya, namun Jongin menahannya dan mendekatkan wajahnya. Kyungie memejamkan matanya, ia merasakan ciuman Jongin mendarat di keningnya.

Lama sekali ia rasakan ciuman penuh perasaan itu. Ia semakin yakin kalau Jongin adalah cinta terakhirnya, cinta yang selama ini ia inginkan. Cinta seorang pria yang benar-benar untuk wanitanya. Ia yakin, sangat yakin.

Sebulan kemudian, tak ada hal menarik yang harus diceritakan. Semua berjalan seperti biasanya. Namun tiba-tiba, Jongin mendadak berubah. Kyungsie merasakan hal itu. Namun, ia memilih diam dan menikmati permainan Jongin yang membingungkan ini. Mereka masih sering jalan bersama, tapi Jongin hampir tidak pernah menggenggam tangannya. Hal itu tidak dipermasalahkan secara besar besaran oleh Kyungie.

Terkadang Jongin tidak mau memerhatikan nya dan asyik sendiri dengan HP-nya. Kyungie tetap menerima perlakuan seperti itu. Namun, semangatnya menghilang tak seperti dulu yang penuh dengan tawa dan senyum.

Entah, Jongin merasakannya atau tidak, Kyungie jarang tersenyum beberapa hari ini. Ia lebih sering termenung saat Jongin sibuk. Ia berpikir kalau Jongin sedang ada pekerjaan tambahan. Pernah sekali ia tidak berkomunikasi dengan Jongin selama beberapa hari, tapi Jongin tidak mencoba mencarinya.

Sampai pada suatu hari, Kyungie secara tak sengaja menerima pesan dari Jongin, namun ia tau pesan itu bukan untuknya. Pesan itu untuk perempuan lain, perempuan yang sedang diincer Jongin. Remuklah hatinya, hancurlah perasaan yang ia simpan baik-baik hanya untuk kekasihnya.

Remuk semua cinta tulus yang ia simpan selama beberapa tahun ini. Ia bingung harus melakukan apa? Membalasnya atau memakinya? Ia menangis malam itu, menangis untuk seorang pria yang ia sendiri bingung. Apakah pria itu akan menangisinya jika ia melakukan hal itu? Apa pria itu akan tetap bertahan walaupun perasaannya tidak lagi untuknya?

Ia mencoba berhenti menangis, namun ia tak sanggup merasakan sakitnya. Bahkan, jika mampu berteriak, ia akan berteriak sekarang juga. Segitu membosankankah dirinya? Segitu tak pantaskah dirinya untuk dicintai? Ia terus berfikir, terus bertanya, terus berharap kalau yang ia rasakan adalah mimpi.

Kyungie memaafkan Jongin walaupun Jongin tidak meminta maaf. Ia tetap mencintai pria yang mengkhianatinya. Entah siapa yang sekarang Jongin cintai, Kyungie atau perempuan lain? Kyungie tak mau ambil pusing. Selama masih bersama Jongin, ia tak peduli untuk siapa hati Jongin.

Tanpa Kyungie tau, Jongin diam-diam merasa bersalah. Ia tau kalau telah salah mengirim pesan. Ia ingin meminta maaf, tapi Kyungie tidak pernah membahas pesan itu padanya.

'Tak sampaikah pesannya atau Kyungie tak sempat membacanya. Kalau pun iya, Kyungie mendapat pesan itu, seharusnya ia marah' -Kjn

Namun Jongin merasa sedikit lega karena sikap Kyungie tidak berubah sedikit pun padanya. Namun, hal itulah yang membuat Jongin merasa semakin bersalah. Segitu besarkah perasaan Kyungie padanya? Segitu tak pedulinya kah Kyungie dengan hatinya sendiri? Segitu tegarkah ia dengan keadaan ini?

Hari ini, Jongin berniat meminta maaf kepada Kyungie. Mereka hanya berdua di sebuah taman di mana mereka suka menghabiskan waktu bersama. Kyungie masih suka bergelayut manja pada Jongin, keduanya terdiam tak mengeluarkan satu kalimat pun.

"Jongin, kamu tau apa yang aku rasain sekarang?" tanya Kyungie seperti pertanyaan Jongin saat itu.

Jongin menggeleng, "Aku masih sangat mencintaimu," jawab Kyungie sambil tersenyum. Jongin pun membalas dengan sebuah pelukan.

Apa yang dirasakan Kyungie tak pernah diketahui Jongin. Kyungie masih bisa tersenyum di depan kekasihnya. Namun saat sedang sendirian, ia murung. Tak ada senyuman yang menghiasi wajahnya. Makan pun tak nafsu. Itulah yang membuatnya sakit dan harus dirawat di rumah sakit.

Jongin tak tau. Kyungie melarang semua orang memberitahu Jongin. Beberapa minggu Jongin kehilangan kontak dengan Kyungie. Sampai pada hari ini, di mana Jongin mendapat kabar dari keluarga Kyungie bahwa Kyungie telah pergi dan tidak akan kembali lagi, Jongin hanya terpaku mendapat kabar kekasihnya yang mencintainya dengan sangat tulus. Tiba-tiba, seorang anak kecil berusia 5 tahun menghampirinya dan memberinya sebuah amplop merah muda.

"Kata kak Kyungie, culat ini halus dikacih ke kak Jongin pas kak Jongin ada di kubulan kak Kyungie," kata Mina -adek Kyungie- seakan tau apa yang ada di dalam hati Jongin.

"Makasih cantik," kata Jongin sambil ngusak rambut Mina. Lalu, dibalas Mina senyum dan pergi menjauh.

Ia pun segera membuka dan mulai membaca surat tersebut.

---

Kekasihku, Jongin yang ku sayang.

Maaf aku tidak mengabarimu beberapa minggu ini. Aku sakit. Bukan cuma tubuhku yang sakit, tapi hatiku juga. Aku ngga mau kamu juga merasakan sakit sepertiku.

Kamu tau? Sakit hati itu tak ada obatnya dibandingkan dengan sakit badan. Aku tak akan berbasa-basi panjang lebar. Aku cuma ingin mengatakan kalau aku tidak marah padamu soal pesan mu yang bukan untukku. Aku sadar, aku tak sebaik yang kamu mau. Aku terlalu manja buat kamu.

Aku sudah pernah bilang kan kalau aku sangat mencintaimu? Aku lega mengatakan itu dan aku tak berharap kamu mengatakan kamu juga mencintaiku. Karena kalau kamu mengatakan hal itu, berarti kamu berbohong padaku dan aku tidak suka pria yang berbohong.

Aku berterima kasih padamu, karena kamu aku tau apa itu cinta, karena kamu aku tau apa itu artinya tidak bersyarat. Pesanku hanya satu, cukup aku yang kamu khianati, jangan perempuan lain yang akan menjadi kekasihmu di kemudian hari.

Aku pernah berfikir kamulah cinta pertama dan terakhirku. Sekarang, aku membuktikan-nya kalau kamu benar-benar cinta terakhirku.

Dari cintamu yang sekarang berada di Syurga.

Kyungie.

---

Tanpa ia sadari, ia menangis membaca surat itu. Ia sangat menyesal telah mengkhianatinya. Telah menyesal membiarkan nya menahan sakitnya sendiri. Ia menatap nisan dengan cairan kristal di pelupuk mata. Ia ingin mengatakan sesuatu, namun mulutnya tak mampu berkata apa-apa.

"Aku menyesal Kyung, aku menyesal tidak pernah mencintai kamu. Maafkan aku."

End.

Jangan pernah menyia-nyiakan orang yang sayang dan tulus padamu, karena penyesalan selalu datang di akhir. Dan mungkin saat itu kamu sudah terlambat untuk memperbaiki :)

Kumpulan FF Oneshoot KaiSooWhere stories live. Discover now