Filling

349 31 2
                                    

"Huft–"

Entah sudah beberapa kali Kai menghela napas. Ia tidak pernah tahu bahwa menunggu akan semenyebalkan ini. Sudah lebih dari 30 menit ia berdiri seperti orang bodoh di depan sebuah cafe dekat sekolahnya.

Sebenarnya bisa saja sih Kai menunggu di dalam, tapi melihat nama cafe ini saja sudah membuatnya cukup tahu bahwa itu adalah cafe khusus untuk pasangan kekasih atau dengan kata lain, Kai akan semakin terlihat bodoh jika ia terduduk di dalam sana hanya sendirian- Hell, Kai tidak ingin disebut jomblo walau kenyataannya memang iya, apalagi di dalam sana pasti banyak temen-temen satu sekolahnya, For God Sake! Mau ditaruh dimana wajah tampan Kai?!

Oke.. Oke.. Kai memang sedikit berlebihan jika itu menyangkut tentang eksistensinya, ia hanya tidak mau dicap sebagai prince charming kesepian. Baiklah cukup dengan kenarsisan Kai yang sudah diambang mengkhawatirkan, lebih baik kita berdoa agar orang yang ditunggu Kai segera datang, karena Kai berani bersumpah kakinya sudah keram dan pegal. Belum lagi udara dingin yang sudah hampir membuatnya membeku, salahkan Kai karena ia hanya memakai seragam sekolah yang terlapisi blazer tipis diawal musim semi seperti ini. Memang udara sudah mulai hangat, tapi kalau hanya memakai baju setipis itu, siapa yang tidak kedinginan?

"Ugh, kalau tahu dia akan terlambat lebih baik aku di sekolah saja, lagipula kenapa dia menyuruhku menunggu disini sih? Memalukan!" monolog Kai pada dirinya sendiri. Matanya sibuk menelusuri jalanan, siapa tahu ia melihat sosok yang ditunggunya sambil mulutnya tak berhenti merapalkan berbagai sumpah serapah.

Sampai dia merasakan getaran di saku blazer nya. Bodoh! Kenapa Kai lupa kalau dia membawa handphone?! Tahu begini, sudah sedaritadi ia menghubungi orang itu.

'Incoming Call : Kyungsoo hyung ♥'

Itulah yang tertulis di layar handphone Kai, dengan segera ia mengangkat panggilan dari hyung kelas favoritnya itu..

"Yeobeoseyo? Waeyo Soo hyung?"

" . . . . ."

"Eh, Soo hyung tahu kalau aku akan bertemu Baekhyun hyung?"

" . . . . . "

"A-aniyo, itu bukan kencan!"

" . . . . . "

"Kyungsoo hyung, berhenti! Aku tidak berkencan dengan Baek hyung!"

"Kalau bukan kencan lalu apa? Kenapa kau menunggu di depan Caffe tempatku bekerja paruh waktu?"

Kai terlonjak saat seseorang menepuk bahunya dari belakang. Berbalik dan mendapati sesosok namja manis tersenyum kearahnya. Tangan kirinya memegang smartphone keluaran terbaru, yang Kai yakini baru saja menghubungi ponselnya.

"Hey, berapa lama kau berdiri disini?" tanya Kyungsoo -namja manis tadi- pada Kai yang masih pada mode kagum pada sosok menggemaskan di depannya ini.

Di depannya, Kyungsoo yang masih mengenakan seragam yang tentu sama dengan yang ia kenakan, hanya saja tertutupi jaket cukup tebal berwarna putih dengan tambahan bulu-bulu halus di bagian kerahnya. Sedikit heran, karena ini sudah memasuki musim semi, tapi sunbae mungilnya ini masih menggunakan jaket setebal itu.

"Kai, kau melamun?" tanya Kyungsoo lagi.

Wajah Kai terasa terbakar, saat sunbae kesayangannya itu memiringkan kepalanya sambil mengejap lucu. Ugh, siapa yang tahan melihat tingkah menggemaskan Kyungsoo. Sunbae nya itu selain dikenal paling pinter juga terkenal karena wajah manis dan tingkahnya yang menggemaskan.

Kumpulan FF Oneshoot KaiSooDove le storie prendono vita. Scoprilo ora