Kisah Semesta yang Berbeda

13 0 0
                                    

sampai akhirnya berbeda semesta: tadinya semesta kita masih sama, terutama ketika bulan dan matahari masih beriringan dengan langkah kita. sejak kapan kita berpisah? tanyalah dirimu. mungkin kau lebih paham.

pelan tapi pasti aku yang tak sabar tak sanggup lagi. matahari dan bulan bergiliran menjaga langit, tapi kau tiada kabar. aku yang tak sabar. mungkin memang salahku hari itu.

sampai tiba hari dimana semesta kita dibelah. aku lenyap. kau lenyap. kita bertransformasi di dunia yang lain lagi. aku yang tak sabaran memang tidak mampu memahamimu. dan kau terlalu cerdas untuk memberiku sebuah teka-teki.

lantas aku pergi bersama semestaku, menuju sebuah galaksi yang sama sekali tak ada kaitannya denganmu. lama waktu berganti, entah sudah berapa juta tahun cahaya.

lantas secarik kertas datang dari galaksi antah berantah, menuduhku berharap pada-mu. ingat: semesta kita berbeda. semesta yang berbeda tak akan saling berjumpa. seperti halnya sepasang sepatu berwarna sama, namun beda ukuran. kau sudah sepatu manusia yang paling canggih dengan ukuran raksasa, dan aku masih sepatu kuda yang tak sabaran ingin berlari lebih cepat.

Bandung, Selasa, 31 Mei 2016

Aksara TakdirWhere stories live. Discover now