24. End

2.3K 275 5
                                    

Lisa mengangkat wajahnya dan memandang Jungkook dengan bingung.

"Benturannya tidak akan terlalu keras, lagipula kalau kita berputar-putar terus disini. Aku takut menabrak seseorang."

Lisa kembali menatap layar ponsel.

"Seratus meter lagi ada belokan ke kanan, kita bisa keluar dari jalan tol ini dan langsung mengarah ke..." 

Lisa tidak menyelesaikan ucapannya, suaranya diganti dengan tangisan, kekuatannya melemah. Dia takut, takut terjadi sesuatu padanya dan Jungkook. Dia masih mempunyai mimpi indah bersama kekasihnya itu, dan dia ingin mewujudkannya. Tapi kalau memang ini sudah takdirnya, dia rela kalau harus mati bersama Jungkook.  Ya, dunia seperti menolak mereka untuk bersama, mungkin di surga nanti mereka bisa bersama, selamanya. 

Jungkook membelokan mobilnya dengan keras, debu dan kerikil-kerikil kecil berterbangan. Ada butiran air di sudut matanya, dia menangis. Mendengar tangisan Lisa sungguh mengiris hatinya. Dia tidak mungkin membiarkan gadisnya berada dalam bahaya. Sebisa mungkin dia kan berusaha agar Lisa bisa selamat. Tapi bagaimana caranya, dia sendiri masih bingung, bagaimana menghentikan mobilnya dengan kecepatan seperti ini. 

Mereka sudah mulai melewati jalan di sisi gunung yang berkelok-kelok. Jalanan tampak sepi, mobil pun melaju dengan kencang. Tiba-tiba di belakang mereka menyusul sebuah mobil dengan kecepatan tinggi mencoba melewati mobil Jungkook. Setelah sejajar mobil hitam itu mengklakson.

"Itu Jennie dan Taehyung!" Seru Lisa begitu dia mengenali orang yang di dalam mobil.

Taehyung mencoba untuk mengatakan sesuatu, tapi dia harus melambatkan mobilnya karena mereka akan berbelok dengan melewati jurang yang menganga di depan. Membuatnya kembali berada di belakang mobil Jungkook.

Merasa ada bantuan, Lisa segera melakukan panggilan lagi pada Jennie. 

Jennie menyalakan loudspeaker agar didengar juga oleh Taehyung.

"Apa kau tidak bisa mengerem dengan rem tangan?" Taehyung bertanya pada Jungkook.

"Aku sudah mencobanya, sama saja tidak tidak bisa." Jawab Jungkook.

Jennie memandang Taehyung dengan gurat gelisah di wajahnya.

"Kita harus mencari tanjakan yang benar-benar tajam agar bisa mengurangi kecepatan mobilmu."

Jungkook dan Lisa masih mendengarkan kata-kata Taehyung.

"Aku akan mengurangi laju mundur mobilmu dengan menahannya memakai mobilku." 

Semoga saja cara itu bisa berhasil.

Kedua mobil masih saling mengejar dengan kecepatan diatas delapan puluh kilometer. Melewati beberapa belokan dengan jurang-jurang yang dalam, berharap bertemu dengan tanjakan seperti yang direncanakan Taehyung.

Diantara deru mobil yang bising, Lisa memandang Jungkook yang masih menatap jalanan gelap di depan mereka. Lisa pasrah, jika ini memang saat-saat yang terakhir hidupnya bersama orang sangat dicintainya itu. Biarlah, toh dia sudah mendapatkan cinta yang begitu besar darinya. Mungkin memang seperti ini jalan takdir untuk kisah cintanya, berakhir dengan kematian. Air mata mengalir melewati pipinya, tanpa tangis dan isakan. Dadanya semakin lama semakin sesak. Dia meletakkan kepalanya di bahu Jungkook, memegang lengannya erat. Lalu memejamkan mata.

Jungkook menghela napas, merasakan kepala Lisa berada di bahunya. Tangannya bergetar memegang setir kemudi. Dia menoleh, melihat wajah kekasihnya yang cantik.

"I love you."

Bersamaan dengan itu, satu sorot lampu dari mobil yang tiba-tiba datang di depannya membuat Jungkook yang seharusnya belok ke kiri, melemparkan setirnya ke kanan karena terkejut. Dan jurang yang lebar dan dalam pun menyambut mereka dengan gelapnya.

Dunia seperti berhenti berputar ketika mobil itu melayang sebelum akhirnya terhempas ke jurang dan berguling beberapa kali.

Taehyung seketika itu juga menginjak remnya dan berlari menuju jurang di depannya. Jennie ikut turun tapi tiba-tiba kakinya lemas, dia terduduk di aspal. Bahunya bergetar dan mulai menangis dengan keras.

Di bawah jurang sangat gelap, Taehyung hanya melihat lampu sorot dari mobilnya Jungkook yang masih menyala. Seperti ada yang menghantam dadanya dengan keras dia berteriak lalu menangis.

...






entah kenapa kemarin2 g ada feel bgt bt nulis, maaf ya telat up ;p

mau sad ending ato happy ending ya akhir cerita ini hmm...

jgn lupa vote dan comment nya ya say

luv u










"NOT THE ROMEO AND JULIET STORY"Where stories live. Discover now