"Aku rasa—"

"Pria sempurna sepertimu, tidak akan pernah mengerti rasanya." Iris berujar tegas dan memberi tatapan yang lebih sengit.

Zhao terdiam cukup lama, mereka bertatapan serius lalu Iris membuang muka, kembali mengusir, "Pergi sana!"

"Sebaik apa kamu mengenalku hingga mengatakan itu?"

"Apa?" Iris berseru bingung.

"Aku tanya, sebaik apa kamu mengenalku hingga mengatakan itu?" tanya Zhao lalu beranjak dari tempat duduknya. "Selama ini, kamu hanya mengenalku sebagai teman Pascal."

Iris menelan ludahnya, mendadak tenggorokannya terasa kering. "Bukankah seharusnya itu sudah cukup?"

"Benarkah?" tanya Zhao dan Iris terdiam, mereka kembali bertatapan.

Lalu Iris mendapati Zhao seperti termenung, suaranya sangat lirih saat kemudian berkata, "Karena terkadang, aku melihatmu lebih dari sekadar adik Pascal."

== [flawsome] ==

"Karena terkadang, aku melihatmu lebih dari sekadar adik Pascal."

Iris termangu, kalimat itu terus terngiang di kepalanya. Seakan otaknya hanya berfungsi untuk memutar ulang ingatan saat Zhao mengatakan kalimat itu.

"Mbak Eiris, bajunya diganti dulu ya?" tawar Suster Aida membuat Iris terkesiap dari lamunannya.

"Hah?" tanyanya.

Suster menunjuk baju, "Diganti dulu."

Iris mengangguk dan membiarkan Suster membantunya. "Mm... soal keributan tadi, kalau Pascal pulang tolong..."

"Tadi dr. Zhao bilang, biar Mbak Eiris sendiri yang sampaikan apa yang terjadi pada Pak Pascal." kata Suster Aida dengan ramah.

"Suster kenal baik sama Ma— dr. Zhao?"

"Memang baik, secara personal maupun professional."

Iris mengangguk, "Dia termasuk dokter idola nggak sih? yang jadi bahan gosip para suster gitu."

Suster Aida tertawa, "Nggak ada yang bisa digosipkan dari dr. Zhao, karena beliau baik pada semua orang, nggak pernah pilih-pilih pasien atau partner terapis, bertugas dengan siapapun selalu ramah, nggak ada yang dibedakan, nggak ada yang tampak lebih istimewa."

"Gitu ya..."

"Lain dari dr. Hoshi yang selalu berinteraksi seperlunya, kalau dr. Zhao selalu berusaha mengajak kami berinteraksi, kalau ada hal yang tidak sesuai dalam sistem di rumah sakit, kami bisa dengan mudah menyampaikannya... berkat dr. Zhao, banyak fasilitas diperbarui, pengurusan kepegawaian lebih diperhatikan, beliau seperti pemerhati detil-detil kecil yang terlewat dari kepemimpinan dr. Hoshi."

"Heran ya, orang seperti itu nggak ada yang punya."

Suster Aida mengangguk, "Tapi kalau melihat latar belakang sekaligus kepribadiannya yang tanpa cela, memang rasanya nggak ada yang layak," ucapnya lalu meringis. "Dulu, salah satu suster di bangsal anak pernah mencoba mendekati dr. Zhao..."

Iris terkesiap penasaran, "Lalu?"

"Kami semua sempat berpikir bahwa dengan popularitas suster tersebut, akhirnya dr. Zhao akan takluk... tapi tidak, berapa kalipun terjebak dalam situasi pekerjaan bersama, dr. Zhao tetap berlaku formal, ramah seperti saat bersama yang lain."

"Gitu..." kata Iris, selama ini Zhao memang sosok yang seperti itu.

"Saya pikir hanya ada satu orang yang bisa mengambil hati dr. Zhao."

FLAWSOME #PasqueSeries IWhere stories live. Discover now