Bagian 2

91.3K 1.2K 6
                                    

Apartement Raka
Sella memasuki apartement Raka. Ruang tamu masih gelap, itu berarti raka belum pulang. Dia langsung masuk ke kamar melepas tas dan sepatunya kemudian dia menuju kamar mandi untuk membersihkan diri. Setelah selesai membersihkan diri sella langsung merebahkan tubuhnya di atas kasur dan setelah beberapa saat sella sudah terlelap.

Raka pulang dan menemukan sella yang sedang terlelap. Raka mendekatkan dirinya ke arah sella tanganya terulur untuk membelai rambut sella, sang empu masih tertidur dengan lelapnya. Sella selalu menjadi candu buat raka, Raka mencoba menahan diri untuk tidak menerkam Sella, karena demi apapun sella saat ini sangat menggoda. Sella hanya memakai kaos tanpa lengan, dan itu sukses buat Raka tergoda. Raka yang sudah tidak bisa menahan diri dia langsung mencium Sella dan melumat bibir sella, sampai sella terbangun. Saat mengetahui sella bangun dari tidurnya Raka langsung menindih tubuh sella dan kembali mencium sella, raka terus melumat bibir sella dan menyesapnya seperti orang kelaparan.
"Eunggh,,," suara itu keluar dari mulut sella dan itu membuat raka menampilkan senyum smriknya. Dia kembali melanjutkan aktifitasnya, kali ini ciumanya lebih lembut dan sella pun membalas ciuman raka. Mereka saling menikmati ciuman masing2, saling bertukar saliva mereka masing2. Sella yang sudah kehabisan nafas sedikit mendorong raka memberi kode untuk berhenti, raka yang mengetahui itu langsung melepas pagutan bibir mereka. Mereka saling menempelkan hidung sehingga nafas mereka berdua bisa saling terdengar. Tidak ada yang mulai berbicara mereka hanya saling memandang untuk waktu yang lumayan lama.
"Ka,,,,," suara sella memecahkan keheningan mereka. Raka hanya diam menunggu kelanjutan dari kata2 sella
"Ka,,,kamuu,,," suara sella kembali tertahan. Sella bingung apakah dia harus bertanya atau tidak.
"Kenapa hmm?" Suara raka menginterupsi sella yang hanya terdiam dan tidak melanjutkan kalimatnya. Sella mengalungkan kedua tanganya ke leher raka.
"Kamu,,,,,kenapa kamu mabuk?" Ucap sella dengan nada selembut mungkin, mencoba agar raka ngga marah dengan pertanyaan sella. Kenapa sella bisa tahu kalau raka habis minum, karena dari bau nafas raka dan mulut raka. Sella masih bisa merasakan alkohol dari ciuman mereka. Dan itu kebiasaan Raka setiap kali dia habis minum2 pasti dia akan mencium sella seakan2 dia melapor ke sella kalau dia habis minum alkohol.
"Hanya ingin" ucap raka, setelah itu raka kembali mencium sella hanya ciuman tanpa lumatan. Itu berlangsung beberapa saat sebelum akhirnya raka melepaskan ciuman itu.
"Tidurlah,,, " ucap raka kemudian dia pergi ke kamar mandi. Sella hanya diam, sella bingung dengan Raka, kadang Raka bisa sangat lembut ke Sella tapi bisa langsung berubah jadi sosok raka yang kejam, dan selama 2th ini mereka hidup bersama Sella belum tau apapun tentang Raka selain kenyataan bahwa raka adalah anak dari pria yang memiliki sebuah panti dan sekolah tempat dia sekolah serta kenyataan bahwa raka memanfaatkan sella untuk memuaskan nafsunya. Mengingat hal itu tanpa sadar air mata sella pun jatuh. entah sejak kapan, sekarang sella sudah kembali terlelap.

Sekolah
Sella sedang di kantin untuk membeli makanan
"Sell,,," ucap seseorang yang tiba2 duduk di sebelah sella. Sella dengan sigap langsung berdiri menggeser tubuhnya menjauh dari orang tersebut. Sella langsung melihat sekeliling kantin. Dirasa tidak ada orang yang sella takuti sella kembali duduk.
"Ehh,, dani. Kenapa?" Jawab sella
"Kamu ngga ppa sel?" Tanya dani. Pasalnya sella seperti orang ketakutan pas dani mendekat
"Hmmm,,, enggak kok" ucap sella sambil menggaruk tengkunya yang tidak gatal
"Kenapa dan?" Tanya sella lagi
"Entar pulang sekolah jadi kan??" Ucap dani, sella lupa kalau hari ini dia ada janji dengan dani.
"I,,,,iyaa jadi." Jawab sella
"Nanti aku tunggu di parkiran ya" ucap dani
"Hmm, dan,, gimana klo ketemuan di depan sekolah aja?" Ucap sella
"Kenapa?"
"Akuu, akuu ngga mau klo nanti anak2 kelas pada lihat. "
"Kmu malu jalan sama aku sel?"
"Bukan, bukan gituu. Aduhh gimana ya ngomongnya" ucap sella sedikit bingung. Sella ngga mau kalau dani berfikir yang tidak2 ttng sella. Bukanya malu jalan sama dani. Tapi sella takut raka bakalan liat mereka berdua pergi.
"Ya udahh ketemu di depan sekolah aja" ucap dani akhirnya.
"Dann,,, akuu,, bukanya aku malu. Tapii aku ngga enak aja klo nanti jdi bahan gosip anak sekolah" ucap sella sedikit berbohong. Eh tapi ngga bohong ding. Sella emang ngga mau klo nanti ada anak yang gosipin mereka.
"Iya,,,iya aku ngerti kok santai aja"
"Eh kamu mesen apa!" Tanya dani
"Mie gorengg, kmu mau mesen juga?" Ucap sella
"Boleh dehh, sama kya kamu ya" sella mengiyakan dan dia pergi untuk memesankan makanan dani. Setelah selesai memesan dia kembali ke mejanya.

Brakkkk
"Awwwww,,,," teriak sella. Membuat seisi kantin beralih pandangan ke arah sella. Sella terjatuh, karena ada orang yang sengaja menyandungnya. Dan ternyata orang itu cindy. Cindy adalah salah satu gebetan Raka(Salah satu ya, itu berarti raka punya gebetan lebih dari satu). Sella melihat kearah cindy dan kemudian matanya terfokus keorang di sebelah cindy. Orang itu raka, raka juga sedang melihat kearah sella. Sella ngga tau kapan mereka datang, Tiba2 udah ada di kantin.
"Jalan tu pke mata" ucap cindy. Sella yang mendengar ucapan cindy sedikit emosi. Jelas2 cindy sengaja bikin sella jatuh.
" jalan pake kaki lah, mana bisa jalan pake mata" ucap sella kesal
"Kamu ngga ppa?" Ucap dani yang langsung menghampiri sella.
"Iya, aku ngga ppa" jawab sella. Dani membantu sella jalan menuju kemejanya.
"Hey anak panti!" Teriak cindy. Sella menghiraukan panggilan cindy dan dia terus berjalan.
"Sekarang mau manfaatin dani hah? Setelah kemaren si farhad sekarang dani? Lu mau morotin uang dani trus lu bunuh lagi, sama kaya farhad?" Ucap cindy, selle berhenti dan membalikan badanya menghadap cindy.
"Farhad,,,," ucapan sella terjeda. Sella melirik ke arah raka yang juga sedang menatap sella
"Farhadd,,, bukan aku yang bunuh!" Ucap sella dengan keras.
"Semua orang juga tau kalau far,,,,"
"STOP!!" suara raka menghentikan ucapan cindy
"Ngapain sih ribut sama anak panti itu" ucap raka sambil terus memandang sella. Mata raka dan sella saling menatap.
"Ngga ada untungnya ribut sama jalang kaya dia, bebas dia mau deket sama siapa aja namanya juga jalang, pasti berekliaran cari orang yang mau bayar dia" ucap raka lagi.
"Jaga omongan kamu sialan" dani memegang kerah raka.
"Dann jangan, biarin aja. Ayokk" ucap sella sambil menarik dani agar menjauh dari tempat itu. Sella kembali melihat raka sekilas kemudian dia kembali jalan menuju tempat duduknya. Setelah smpe tempat duduknya sella hanya diam. Sella merasakan sakit, bukan sakit karena lututnya yang tadi jatuh. Tapi sakit karena kata2 raka tadi. Sella ngga habis fikir teganya raka bilang gitu ke sella.
"Seriusan kamu ngga ppa? Mana yang sakit aku liat?" Ucap dani, sella masih diam dan masih menundukan wajahnya
"Selll, heh sella?" Panggil dani
"Hah? Iya kenapa?" Jawab sella kaget. Dia barusan ngelamun dan tdk mendengar kata2 dani
"Mana yang sakittt, ini?" Ucap dani sambil menunjuk lutut sella yang sedikit membiru. Dan sella hanya mengangguk.
"Kita ke uks?" Tanya dani
"Ngga perlu dan, cuma gini doang. Nanti juga sembuh" ucap sella

"Hey anak panti!!" Teriak raka, dan sella mendongak melihat kearah raka
"Mampus lo nanti" ucap raka lagi. Sella ngga ngerti apa maksud raka. Sebelum akhirnya sella menyadari arah pandangan raka ke arah tangan dani yang sedang memegang lutut sella. Dengan cepat sella langsung menepis tangan dani.
"Udah dan, aku ngga ppa." Ucap sella dengan cepat.
"Dan aku pergi dulu" sella berdiri dari tempatnya dan pergi. Tapi belum sempat sella melangkahkan kakinya tangan sella di tahan oleh dani
"Mau kemana? Makananmu belum dateng" ucap dani. Sella kembali menepis tangan dani
"Buat kamu aja, aku ngga mood makan. Mau ke kelas aja" jawab sella kemudian sella langsung pergi

RAKA (END)Where stories live. Discover now