DON 4

11.7K 592 13
                                    


Nampak keempat cewek remaja dan kelima cowok remaja berlajan dengan santai di koridor sekolah SMA GALAKSI. Dan beberapa kali ia mendengar bisikan siswa siswi sekolah nya itu.

"Katanya ada murid baru pindahan dari amerika."

"Beneran loh dari amerika."

"Cewek apa cowok."

"Iya dari amerika, cewek kalo nggak salah cantik lagi."

"Wah semoga masuk kekelas kita jadi nyaman gue gebet dah"

"Mana mau dia sama saudara squidward."

"Gini gini mantan gue itu Cinta laura."

"Ish sok banget lo."

Pembicaraan siswa di koridor sekolah terdengar sampai ketelinga keempat gadis dan kelima cowok itu.

"Memang benar yah ada murid pindahan?" tanya Vanya kepada temannya. Sedangkan para cowok berjalan di depan.

"Katanya sih gitu," jawab Stephani.

"Ntar anak baru itu bakalan jadi teman sisil," ucap Sisil sambil mengangkat lolipop nya itu.

"Emang lo tau siapa anak baru itu?" ujar Jenni.

"Lo nggak denger kata yang lain, anak baru itu cewe pindahan dari amerika," celetuk Sisil.

"Ada murid pindahan?" tanya Donerald kepada temannya.

"Seperti yang lo denger," jawab Reynand.

"Penasaran gue masuk kelas mana dia," sahut Bastian

"Mau ngapain lo?" Farel memicingkan matanya ke arah Bastian.

"Yaelah soplak cuman penasaran doang, nggak ada maksud buat gue gebet!" sungut Bastian sambil menoyor kepala Farel.

"Yakali!" gumam Farel sambil mengelus kepalanya.

"Berisik lo!" sinis Kenny.

"Lah pms nih bocah!" tuduh Bastian.

"Kita pamit ke gedung ipa," pamit Reynand kepada keempat gadis di belakangnya itu.

"Yaudah sono!" usir Sisil.

"Jangan kangen ya bebeb Sisil," kata Bastian sambil mengedipkan sebelah matanya ke arah Sisil.

"hoeekk jijik gue!" sera Sisil pura pura muntah.

¤¤¤¤

Saat ini Nayra sedang berada di ruang kepala sekolah duduk di hadapan kepala sekolah sambil memeriksa kotak pulpen di hadapannya.

"Kamu gak masuk kekelas?" tanya kepala sekolah kepada Nayra. Nayra mendongakkan kepalanya memandangi kepala sekolah itu.

"Males om, tunggu bel aja," lirih Nayra kepada kepala sekolah itu.

Kepala sekolah itu adalah adik daddy nya BIMA ARRADEN. Bima lebih memilih budaya yogyakarta daripada abangnya budaya barat. Karna Bima mengikuti jejak ibunya sedangkan abangnya mengikuti jejak ayahnya.

"Coba berbaikan dengan masa lalu," ucap Bima tiba tiba.

"Males, gak niat!" cuek Nayra sambil memainkan pulpen di tangannya dengan kaki ia lipat.

"Om tau bukan kamu yang nyelakain kembaran kamu, tetapi ada orang yang ingin nyelakain kamu tapi malah kena ke kembaran kamu." jelas Bima.

"Percuma om dijelasin juga mereka nggak bakalan mau dengar dan tetap nuduh aku."

DONAYRA ( Dreame )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang