6

1.9K 107 0
                                    

"Hanya segini?" Titan menatap tak percaya pada anak buahnya. Hari ini dia berkunjung ke salah satu markas rahasia setelah suruhannya selesai melakukan perintah. Yah, sebenarnya dia sangat jarang turun langsung ke lapangan. Hal tersebut dilakukan saat kondisi genting saja. Well, jabatannya sebagai bos membuat ia mudah melakukan sesuatu.

Kondisi di tempat ini sedikit gelap, alias remang-remang. Ada beberapa anak buahnya yang berkumpul sambil menunduk, enggan melakukan kontak mata dengannya karena takut.

"Maaf. Hanya segini yang bisa kami temukan di pinggiran, Bos. Terlalu sulit mencari mereka sekarang. Sepertinya, aksi kita sudah terendus. Karena itu banyak yang diamakan oleh negara," kata salah satu anak buah Titan.

Titan diam. Menatapi lima wanita remaja di depannya yang tampak ketakutan. Mereka terlihat usang karena memang anak buahnya menculik mereka dari jalanan, yah, kondisi yang wajar.

Sebenarnya dia punya dua bisnis. Yang pertama, dia adalah pewaris tunggal perusaahan orang tuanya. Ya, itu sudah jadi rahasia umum. Hanya saja, Titan tidak merasa cukup dengan hal tersebut, karena itulah dia membentuk organisasi rahasia yang melakukan kegiatan bisnis illegal.

Mafia? Ya, mungkin? Mereka punya banyak misi rahasia dan hal-hal yang menguntungkan organisasi dengan Titan sebagai ketuanya. Salah satu dari kegiatan tersebut adalah penyelundupan senjata, penculikan, dan prostitusi illegal.

Mereka menculik perempuan jalanan dan menjadikan mereka sebagai wanita di tempat prostitusi. Kegiatan ini sudah berlangsung sejak tujuh tahun yang lalu. Dan sampai sekarang, belum ada anak buahnya yang tertangkap. Menurut Titan, ia menyelamatkan anak-anak itu dengan menjadikan mereka pelacur. Lalu dibayar. Hal tersebut sama saja dengan memberi mereka pekerjaan, menurutnya. Ia sama sekali tidak peduli kalau hidup gadis-gadis itu harus hancur karena ambisinya semata.

Hanya saja, terkadang ada beberapa masalah yang sering terjadi di lapangan, khususnya dari kubu lain yang merasa tersaingi dengan organisasi mereka. Karena itu, ada banyak anak buahnya yang tumbang. Titan harus selalu membuka penerimaan anak buah baru dan mereka akan dilatih di rumahnya. Hal tersebut dilakukan guna untuk menghindari kekurangan anggota. Lagipula ia tidak sembarang menerima. Ada tes khusus yang dilakukan dan ia bisa memastikan orang-orang itu mampu menjaga rahasia dan melakukan tugas dengan baik. Atau, nyawa mereka jadi taruhannya.

"Apa yang kaulihat?" Titan saat ini mengenakan mantel tebal berwarna hitam yang menutupi semua bagian tubuhnya sampai ke mata kaki berjalan maju ke depan dan mencengkram pipi seorang gadis dekil dengan baju hijau yang saat ini berlutut di hadapannya. Mata biru milik perempuan itu menatap tajam, seolah ia menantang. "Apa kau mau mati?"

Perempuan itu masih bergeming. Lantas, sesaat kemudian dia mengigit lengan Titan keras. Terkejut, Titan refleks berteriak dan menarik tangannya. Mata biru milik lelaki itu menyala marah, membuat anak buahnya seketika mundur sembari menelan saliva masing-masing dengan kasar.

Titan mengulurkan sebelah tangannya dan mencekik leher perempuan yang ia perkirakan usianya baru 16 tahun tersebut hingga ia naik ke atas udara. Tentu saja perbuatan Titan itu membuat sang gadis meronta, berusaha mencakar, menendang, dan melawan. Namun, seolah tak kasihan, Titan terus melakukan aksinya. Ia bahkan mempererat cengkeraman itu.

"Kau sampah kotor yang kuselamatkan untuk kujadikan pelacur agar hidupmu jadi lebih baik. Dan sekarang, kau mengigitku? Memang sesuatu yang kotor sepertimu tidak pantas diberi kebaikan, ya?" Titan menarik senyum ke samping dan melempar tubuh gadis itu kasar ke lantai. Menimbulkan bunyi menyakitkan.

Empat perempuan lain hanya bisa menatap cemas pada gadis itu. Mereka tidak bisa berbuat apa-apa dengan tangan dan kaki yang diikat dan mulut yang disumpal.

Her Savior (SELESAI)Where stories live. Discover now