Dealing with The Jerk | Part 50 - Ego, Envious and Ambition

Mulai dari awal
                                    

"Segala cara telah aku lakukan. Namun, untuk sekalipun dia juga tidak pernah melihatku! Sampai aku tahu tentang sesuatu dibalik sikapnya itu. Dia memiliki seorang perempuan yang sama sekali tidak bisa dilupakannya. Dan ternyata perempuan itu adalah kau, apa hebatnya dirimu Gwen sehingga membuat Sean seperti itu? Jelas aku tidak terima, Gwen. Kau terlalu rendah untuk Sean yang berada jauh diatasmu," ejek Charrisa.

"Kau tidak punya perasaan, Char. Bagaimana kalian bisa melakukan ini padaku? Charrisa, kau harus tahu, yang menyebabkan keluargamu hampir bangkrut adalah perempuan tua itu! Sadarlah, dia hanya memanfaatkanmu!"

"Jangan dengarkan dia, Charrisa. Dia mencoba mengadu domba kita," tukas Camila pelan. Berusaha mengontrol raut wajahnya di hadapan Charrisa.

"Aku berada di pihakmu, aunty!"

"Jangan bodoh, Charrisa! Kau pikir apa yang akan kau dapatkan setelah ini?"

"Simpel saja, kami ingin membuat Sean membencimu-bahkan untuk melihatmu saja tak sudi!" Jawab Charrisa.

Gwen menggeleng dengan wajah pucatnya, Charrisa benar-benar sudah tertutupi kabut bencinya. Ditambah dengan hasutan Camila membuat Charrisa semakin menjadi, Charrisa tidak bisa mengontrol dirinya sendiri.

"Apa kau belum puas, Camila?" Gwen menatap Camila yang berdiri dengan raut wajah angkuhnya-sama persis seperti 6 tahun lalu. Menatap rendah akan dirinya yang lemah tidak bisa melawan.

"Kau tidak pantas hidup di bumi ini, apalagi hidup sebagai seorang ibu. Aku sangat kasihan pada Niel karena kelakuan ibunya yang jauh dari perilaku manusia!" Teriak Gwen begitu kesal, begitu heran dengan manusia sejenis Camila ini.

Camila mendelik tak terima mendengarnya, dia melangkah lebih dekat ke arah Gwen, meraih rambutnya kasar hingga menimbulkan ringisan pelan dari wanita itu, "Ini aku lakukan untuk, Niel!"

"Niel tidak akan suka jika kau melakukannya dengan cara keji seperti ini!" Balas Gwen tidak mau terlihat semakin lemah, terlihat raut tidak suka di wajah Gwen yang tampak pucat.

"Cih, tutup mulutmu! Sebentar lagi kau akan memohon padaku," ujar Camila dengan senyum jahatnya.

"Apa yang akan kau lakukan?!" Teriak Gwen tidak terima.

Camila menepukan tangannya, "Masuk!"

Gwen melihat empat pria dengan wajah mesum dan cabulnya memasuki ruangan itu. Keduanya menatap Gwen dengan pandangan yang membuat Gwen jijik sekaligus ketakutan.

"Apa maksudmu?" Gwen mendadak ketakutan, "Tempat apa sebenarnya ini!" wajahnya mulai memucat, ditambah lagi sakit pada perutnya yang mulai menyerang. Tenaganya terkuras habis saat mencoba lepas dari ikatan sialan yang Camila dan Charrisa lakukan padanya.

'Oh tidak, jangan sekarang' batin Gwen pada perutnya, maag-nya tidak boleh kambuh disaat-saat seperti ini.

"Bagus kau bertanya, ini rumah border. Tempat prostitusi illegal dan aku membayar mereka untuk menikmatimu!"

Camila tersenyum puas, "Aku sering berpikir hal apa yang Sean sukai darimu," Camila menjeda ucapannya, "Tubuhmu itu, aku yakin kau dan Sean sering melakukan hubungan-kau sangat tahu maksudku, kan?. Aku akan membuat tubuh itu kotor-menjijikan akibat bekas jamahan orang lain."

"Tidak! Kau jahat Camila! Terbuat dari apa hatimu, huh?!" Sentak Gwen keras.

Camila tertawa kecil mendengarnya, sedangkan Charrisa, "Aunty, apa tidak salah jika empat orang pria dengan satu perempuan? Aunty bilang hanya dua-"

"Dua hanya untuk Gwen, sayang."

"Dan dua yang lainnya?" Tanya Charrisa masih bingung.

"Tentu saja untukmu," jawab Camila santai.

DEALING WITH THE JERKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang