Dealing with The Jerk | Part 31 - Impossible

110K 5.2K 117
                                    

SEAN GWEN UPDATE LAGI!!!😘😘😘

Jangan lupa komen dan vote yang banyak ya, pokoknya yang banyak-banyak deh guys!!! ❤️❤️❤️

HOPE YOU LIKE IT!

Happy Reading ya 💕

Niel diam mendengarnya, bagaimanapun dia diam dan siapapun orang itu dalam hidunya, ibunya tetaplah salah

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Niel diam mendengarnya, bagaimanapun dia diam dan siapapun orang itu dalam hidunya, ibunya tetaplah salah. Ibunya itu benar-benar jahat, entah siapa yang sedang berdiri dan mendorong ibunya untuk melakukan itu.

"Iya, lakukanlah, kak. Aku akan selalu berada di pihakmu."

"Sekalipun dia ibu kandungmu?"

Niel menelan ludahnya kasar, "Iya, sekalipun dia ibu kandungku."

Dealing with The Jerk

Part 31 – Impossible

______________

Entah sudah ke berapa kalinya Gwen melakukan hal ini. Dia sudah berkali-kali keluar masuk kamar mandi dirinya hanya untuk memuntahkan hal yang tidak kunjung menghilangkan rasa mualnya. Gwen bahkan sudah meminum vitamin yang biasa di minumnya setiap kali dia masuk angin.

"Gwen..." Suara sang ayah terdengar khawatir memanggil putrinya.

"Gwen..." Masih belum ada sahutan di panggilan kedua. Gwen berkumur sekali lagi dan mencuci wajahnya agar terlihat lebih segar. Pening menyerang kepalanya, dia sangat heran dengan kondisi tubuhnya akhir-akhir ini.

"Iya ayah."

"Kau perlu ke dokter, Gwen." Tukas Joseph Miller pada putrinya. Melihat raut wajah lemas dan pucat itu membuat Joseph benar-benar prihatin dan khawatir.

"Tidak, ayah. Gwen baik-baik saja, lagipula Gwen sudah meminum vitamin. Ini hanya masuk angin biasa, nanti saja sembuh."

"Kau terlihat pucat sekali, apa pekerjaanmu di hotel sedang padat?" Tanya Joseph lagi.

"Tidak ayah, Gwen hanya perlu istirahat saja."

"Bagaimana dengan pria itu? Apa dia sudah kembali?" Tanya Joseph pada putrinya.

Gwen menggeleng, "Semoga saja tidak, ayah. Aku sangat tidak mengharapkan kedatangan pria itu lagi di—"

"Selamat malam." Kalimat Gwen terpotong atas sapaan itu. Tubuh wanita itu membeku, dia hapal betul siapa pemilik suara itu.

"Maaf jika aku bertamu malam-malam." Ujar pemilik suara itu melanjutkan.

"Apa sopan masuk ke rumah orang tanpa izin, Tuan?" Sindir Gwen pada laki-laki itu dengan nada tidak sukanya.

DEALING WITH THE JERKWhere stories live. Discover now