little by little

Mulai dari awal
                                        

"Tolonglah, jadilah produser kami!"

"Eto...ano.... kau terlalu dekat....maaf aku gak bi--"

Tiba-tiba ada seseorang menarik tubuhku dari belakang hingga aku menabrak tubuhnya.

Bruuk...

Ku menoleh belakang siapa yang barusan menarikku.

Ternyata itu kiryu-senpai.

"Dia barusan bilang gak mau, kau tuli atau gimana?" Tanya kiryu-senpai dengan tatapan galaknya.

Tidak hanya kiryu-senpai aja, ada sakuma-senpai,  shinkai-senpai, nito-senpai, dan tsukinaga-senpai tumben-tumbenan gabung ama temen sekelasnya.

Tunggu, kenapa semua senpai dari kelas 3-B disini?

"Huwa!! Ki-kiryu-senpai dari AKATSUKI!!!" seru pemuda itu.

"MAAFKAN KAMI!!!!!!!!" teriak mereka lalu kemudian melarikan diri.

Kiryu-senpai mendengus singkat lalu wajahnya berubah menjadi senyuman manis saat menoleh arahku.

"Kau gak apa, hikari?" Tanya kiryu-senpai.

"Ga-gak apa-apa, terima kasih, kiryu-senpai dan senpai lainnya juga" ucapku sambil membungkuk badan ke mereka.

"Kukuku, kau tak perlu berterima kasih kepada kami, hoshino-kun. Tadi kan cuman kiryu-kun doang yang menyelamatkanmu" kata sakuma-senpai.

"Tapi baguslah, hikari-chin gak terluka!" Seru nito-senpai.

"Jika ada orang yang mengganggumu~ nanti aku hukum mereka untukmu~" kata shinkai-senpai.

Ku menoleh ke tsukinaga-senpai.

"Tsukinaga-senpai tumben sekali gabung ama mereka" kataku heran.

Biasanya tsukinaga-senpai bakal menghabiskan waktu sendirinya untuk gila-gila gak jelas.

"Soalnya aku udah punya feeling kalo nanti kedepan aku bertemu denganmu, hikari! Ternyata beneeer!!! Ahahahaha! Ternyata aku jenius yaa!!!" Teriaknya kemudian memelukku.

Wajahku memerah dan langsung melepas pelukan dari tsukinaga-senpai.

Ku berlari dan bersembunyi di belakang kiryu-senpai.

"Sudah, sudah, tsukinaga. Kau membuat hikari gak nyaman" jelas kiryu-senpai.

Mereka pun ketawa-ketawa sedangkan aku memasang wajah cemberut.

Lalu mataku tertuju ke kantung plastik yang dipegang kiryu-senpai.

"Senpai, itu apa?" Tanyaku.

"Oh ini? Bahan buat hiasan kelas" jawab kiryu-senpai.

"Hiasan kelas?" Tanyaku lagi.

"So! Setiap perwakilan kelas harus menghias kelas sebagai penyambutan hari natal!" Jelas nito-senpai di sebelahku.

Aku pun baru ingat, saat dimana isara mengadakan rapat dan ternyata itu rapat buat hias kelas.

Lalu aku menatap ke senpai-senpai yang lagi asyik berbincang ngomongin hias kelasnya dengan semangat.

Karena berhubung mereka mau lulus, pasti mereka semangat demi membuat kenang-kenangan yang tidak terlupakan.

"OH!!!" teriak tsukinaga-senpai tiba-tiba.

Aku dan senpai lainnya kaget.

"A-apaan sih? Kok senpai teriak?" Tanyaku.

Tsukinaga-senpai membalik badan ke arahku, senyumannya melebar kemudian berjalan cepat mendekatiku.

Why I'm In the Game Of Ensemble Stars?! (Ensemble Stars x Oc)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang