The Plan For DDD!

1.5K 192 6
                                        

*Author POV.

Di ruangan Klub musik ringan, sakuma-senpai sedang duduk minum teh ditemani oleh 2 aoi.

"Ya ampun, si tenshouin berbuat onar lagi" kata sakuma-senpai. "Trickstar dibubarkan, ya" kata hinata.

"Hidaka-senpai masuk fine, isara-senpai masuk AKATSUKI, dan yuuki-senpai masuk knight. Benar-benar terpecah ya" jelas yuuta sambil menuangkan tehnya di gelas sakuma-senpai.

"Tenshouin-kun itu main licik" kata sakuma-senpai sambil meminum tehnya.

"Memangnya gak ada yang bisa kita berbuat?" Tanya hinata lagi.

Sakuma-senpai tersenyum kecil lalu meletakkan tehnya di meja.

"Sepertinya kali ini aku tidak akan melakukan apa-apa" jawab sakuma-senpai.

"Eh? Kenapa?" Tanya hinata lagi.

"Jika mereka tak melewati cobaan ini dengan kekuatan mereka sendiri, maka tak mungkin mereka mampu meraih yang lebih tinggi" jelas sakuma-senpai.

Hinata dan yuuta memasang wajah kecewa.

"Begitu ya... tapi, gimana nasib trickstar?" Tanya yuuta kepada hinata, hinata menggeleng kepala.

"Jangan memasang wajah kecewa begitu. Mereka itu dapat pertolongan tapi ujung-ujungnya mereka bisa mengalahkan AKATSUKI. Ku yakin, keajaiban akan datang kembali di tangan mereka...hm?" Sakuma-senpai menoleh ke jendela terdapat subaru sedang duduk di air mancur.

Tapi, seorang gadis berambut panjang berlari menghampiri subaru.

"Sepertinya keajaiban sudah datang daritadi" gumam sakuma-senpai sambil menyeringai.

"Hm?" Hinata dan yuuta saling menoleh bingung.

*Hikari POV.

Ku melihat ada subaru sedang duduk di air mancur sendirian. Ku memutuskan menghampirinya.

"Subaru-kun!!!" Panggilku, subaru menoleh.

"Hikari-chan" Balasnya.

"Sedang apa kau disini sendirian?" Tanyaku lalu mataku teralih ke sebuah bola kecil yang dipegang subaru.

"Ini? Bola marble. Tapi sudah kotor" jawab subaru sambil menunjuk bola yang sudah kotor kepadaku.

"...boleh pinjam sebentar?" Pintaku. Subaru mengasih bolanya dengan tatapan wajah bingung.

Ku berjalan mendekati air mancur itu, tapi air mancurnya terlalu jauh dari jarakku. Kalau aku memaksa, bisa-bisanya aku terjatuh.

Tapi, aku dan subaru mendengar suara orang ngomong 'puka puka'. Kami menoleh mencari sumber suara itu. Tak lama kemudian, kami melirik kebawah dan terkejut melihat lelaki berambut biru, senyuman yang terpasang di bibirnya, dan sedang mengambang di air.

"Shi-shi-shinkai-senpai!?" Teriakku kaget. Shinkai-senpai bangun menjadi posisi duduk.

"Kau tau aku~?" Tanyanya dengan nada lambat. "I-iya... morisawa-senpai selalu menceritakan kepadaku" jawabku sweatdrop melihat shinkai-senpai basah kuyup.

"Heh~ chiaki sudah ceritain tentangku? Senangnya~ hm? Bola itu mau kau apakan~?" Tanya shinkai-senpai.

"Oh ini. Aku ingin membersihkan bolanya karena sudah kotor. Tapi tanganku gak nyampe" jelasku.

"...sini~ aku yang bersihin untukmu~" pinta shinkai-senpai. Ku mengasih bola ke shinkai-senpai. Shinkai-senpai menerimanya dan langsung membersihkan bolanya.

"Sudah~ hai~" shinkai-senpai memberikan bolanya kepada subaru. Subaru menerimanya.

"Waah! Sudah mengkilap lagi!" Seru subaru.

Why I'm In the Game Of Ensemble Stars?! (Ensemble Stars x Oc)Where stories live. Discover now