*hikari POV.
Ku berjalan mencari keberadaan mereka.
"Ini dimana ya? Kok gelap sih?" Gumamku sedikit takut... tidak, takut banget.
Ku berjalan terus jalan demi mencari teman-teman.
Lalu aku melihat ada hokuto beserta kawan-kawan sedang berdiri beramai-ramai.
Ku tersenyum lega dan langsung berlari menghampiri mereka.
Tapi, baru aja selangkah tubuhku perlahan ingin menghilang, tanganku berubah menjadi serpihan cahaya.
Mataku melebar kaget dan berhenti berjalan.
"Tidak...tidak....jangan menghilang.... tunggu... aku masih belum siap pergi." Gumamku tanpa sadar air mataku menetes.
Seluruh tubuhku sebentar lagi menghilang, tanganku sebelahnya yang masih utuh, aku mencoba untuk meraih tapi tidak bisa.
"Tolong...jangan sekarang...jangan sekarang....aku masih mau bersama mereka... bahkan aku belum menonton tampilan trickstar di ss nanti. Jadi seseorang yang memasukkan ku disini tolong berilah aku waktu....aku mohon....AKU MOHON!!!!!!!!!!!!!!!!!!"
Ku langsung membuka mata dan ngos-ngosan.
"Mim-mimpi?" Gumamku sambil bangun menjadi posisi duduk.
Rucchan dan kicchan sudah duduk di dekatku memasang wajah khawatir.
Ku mengerjap mata berapa kali dan kemudian tersenyum kecil. Lalu memeluk mereka berdua.
"Maaf ya, sudah membuat kalian khawatir. Barusan aku ngalamin mimpi buruk" kataku dan tiba-tiba mataku jadi basah.
Ku langsung buru-buru ngelap.
"Mimpi...itu cuman mimpi kan? Apa mimpi itu pertanda aku...." ku menelan air ludah. Perasaanku sekarang campur takut dan belum siap.
Belum siap berpisah dengan mereka.
"Aku juga gak bisa cerita soal ini ke natsume." Batinku lalu mataku ke arah jam dinding.
"Gawat, udah jam 7 lewat" gumamku langsung buru-buru bangkit dari tempat tidur.
🌟🎶
Di perjalanan menuju sekolah, sekitar jalanan sudah dipenuhi hiasan pohon-pohon natal dan sebagian orang-orang masih sibuk menghias.
Ohya sebentar lagi mau natal ya? Berarti... bentar lagi mau starlight festival...
Jadi gak sabar, berarti mulai sekarang aku harus buat sketsa baju mereka ya.
"Neee, neechan!"
Ku menoleh ke belakang, ada tiga siswa laki-laki dan seragamnya sama sepertiku.
Tapi, mereka siapa?
"Ya?" Balasku.
"Kalau gak salah, necchan adalah produser di yumenosaki, hoshino hikari-san ya?" Tanyanya.
"I-iya?" Jawabku gugup.
Mereka bertiga tersenyum dan berjalan mendekatiku.
"Jadi produser unit kita dong!"
"EH?!"
"Iya! Kita dengar kau bisa ngebuat unit menang"
"Ditambah lagi kau cantik"
Wajahku sedikit memerah.
"Ano...maaf, aku gak bisa... aku ngeproduser semua id--"
Salah satu lelaki itu memenggang tanganku.
YOU ARE READING
Why I'm In the Game Of Ensemble Stars?! (Ensemble Stars x Oc)
Fanfictionmungkin para readers membaca judul ini mengira ku bisa berada di dunia game karena aku kecelakaan. oh, tentu saja tidak. aku tidak tau apa yang terjadi, disaat aku sedang iseng-iseng memainkan tab kakakku. tiba-tiba terdapat sebuah pesan dan ku lang...
