٧

110K 7.5K 219
                                    

"ma.. maksud Ibu?" tanyaku lagi.

"nikah sama Dev."

Degh..

Seketika mataku membulat sempurna melihat ke arah Bu Sandra. Jantungku berdetak jauh lebih cepat dari sebelumnya. Pikiranku entah melayang kemana setelah mendengar penuturan majikanku itu. Apa yang baru saja aku dengar itu? Menikah dengan Mas Devin? Apa maksud Bu Sandra? Atau aku yang salah dengar? Ya, aku pasti salah dengar.

"apa Bu?" tanyaku memastikan pendengaranku yang sudah sangat buruk itu.

"nikah sama anak saya ya Fiza? Saya mau kamu jadi putri saya dengan menikah sama Dev." jawab Bu Sandra lagi.

Kali ini tangannya semakin erat menggenggamku. Dan aku? Tentu saja jantungku serasa sudah tidak berada pada posisinya lagi. Apa ini? Kenapa semua jadi begini? Kenapa tiba-tiba Bu Sandra bicara seperti itu? Bahkan Mas Devin sudah memiliki calon pendamping tapi Bu Sandra... Entahlah. Yang membuatku paling bingung sekarang adalah apa yang harus ku jawab, aku benar-benar bingung sekarang. Aku yakin wajahku sudah sangat pucat sekarang. Tanganku terasa sangat dingin. Astaga, aku benar-benar gugup.

"maaf Bu, tapi kenapa tiba-tiba Ibu ngomong gini Bu? Fiza kan cuma pembantu di rumah ini Bu. Dia tidak pantas kalau harus berpasangan dengan seorang putra majikan seperti tuan Dev Bu." sahut Bi Iroh yang membuatku langsung tertunduk.

Bi Iroh benar, aku hanya seorang pembantu di rumah ini. Mana mungkin aku harus bersanding dengan putra majikan. Itulah yang membuatku bingung sedari tadi. Lagipula, sepertinya Mas Devin juga tidak menyukaiku.

"Bi, saya tadi kan udah bilang. Sejak pertama liat Fiza, saya tu suka sama dia. Dan sejak saat itu juga, saya gak pernah liat Fiza sebagai pembantu, tapi putri saya." jawab Bu Sandra sambil tersenyum padaku.

"saya yakin Fiza bisa ngrubah Dev. Dia perempuan baik, pasti dia bisa kasih perubahan yang jauh lebih baik buat Dev." lanjut Bu Sandra.

"Fiza, kamu mau kan ?" tanya Bu Sandra beralih padaku lagi.

Aku pun tidak sanggup menjawabnya. Aku telah memiliki perasaan pada Mas Devin, bahkan namanya sudah kusematkan di dalam rangkaian doaku. Tapi sekarang aku sedang berusaha untuk mengikhlaskannya karena ia sudah memiliki kekasih. Belum lagi perasaanku itu memang salah sedari awal. Aku sadar bahwa aku tidak mungkin bisa bersanding dengan orang seperti Mas Devin. Dan sekarang? Ibu dari Mas Devin sendiri yang memintaku untuk menjadi Istri Mas Devin.

Astaughfirrullah, di satu sisi hatiku tak bisa menolak permintaan Bu Sandra. Tapi di sisi lain, aku merasa sangat tidak pantas didampingkan dengan Mas Devin. Terlebih, dia tidak menyukaiku. Tapi aku juga tidak bisa menolak permintaan majikanku itu. Bukan semata-mata karena perasaanku tapi karena aku terlalu banyak berhutang budi padanya.

"Fiza?" panggil Bu Sandra yang tentu saja membuatku menengok ke arahnya.

"kamu mau kan?" tanyanya lagi. Matanya terlihat jelas sekali meminta itu dengan tulus.

Mataku beralih pada Bi Iroh. Sekarang aku tidak mempunyai keluarga. Hanya Bi Iroh yang menganggapku keluarga. Aku mencoba meminta pendapatnya. Dan Bi Iroh menganggukkan kepalanya. Apa itu berarti Bi Iroh menyetujuinya?

"tuh, Bi Iroh ngangguk kan? Kamu mau kan Fiza?" tanya Bu Sandra lagi.

"Fiza, saya tahu Dev bukan orang baik. Dia gak pantes sama kamu yang sangat baik dan penyabar. Tapi saya mohon, nikah sama kakak saya itu, tolong rubah dia Fiza." ucap Mas Derrel juga mendukung permintaan Bu Sandra.

Hafiza (END-COMPLETED) ✔Where stories live. Discover now