Putri Harmony mengerutkan dahinya bingung, justru ia balik bertanya, "Apa maksudmu?"

Oups ! Cette image n'est pas conforme à nos directives de contenu. Afin de continuer la publication, veuillez la retirer ou télécharger une autre image.

Putri Harmony mengerutkan dahinya bingung, justru ia balik bertanya, "Apa maksudmu?"

Pangeran Silas mengangkat bahu cuek. "Aku tidak tahu, Harmony. Aku sedang bertanya padamu."

Lagi-lagi ruangan kembali hening beberapa saat. Sikap Pangeran Silas memang sangat santai, namun jelas Putri Harmony merasa terintimidasi di bawah tatapan bola mata cokelat gelap tajam milik Pangeran Silas. Ia sendiri seperti mati kutu, entah mengapa ia tak mampu berkata-kata.

"Well, kupikir tidak ada yang mau kau bicarakan lagi." Pangeran Silas menegakan tubuhnya. "Aku masih punya banyak dokumen yang perlu aku kerjakan jika kau tidak keberatan meninggalkan ruanganku."

Putri Harmony melirik meja kerja Pangeran Silas. Ada setumpuk dokumen di sana lengkap dengan laptop yang menyala. Suaminya tampaknya memang sedang sibuk sehingga meskipun ia merasa percakapan ini belum usai, ia memilih bersikap bijaksana dengan membiarkan Pangeran Silas mengerjakan tugasnya.

"Oke." Putri Harmony tersenyum. "Makan siang denganku di mansion putih?"

Pangeran Silas mengangkat satu alisnya.

"Aku yang akan izin dengan Ayah Mara dan memasak makanannya," kata Putri Harmony lagi.

Pangeran Silas mengangguk.

"Sampai jumpa dua jam lagi." Putri Harmony tersenyum ceria, melangkah mendekati Pangeran Silas, menyentuh kedua sisi rahangnya, ingin memberi kecupan di bibir pangeran itu. Akan tetapi sebelum bibirnya menempel pada bibir Pangeran Silas, pangeran tampan tersebut memiringkan kepalanya ke samping, menyingkirkan tangan Putri Harmony halus.

"See you in lunch," katanya, kembali mengitari meja untuk duduk di kursinya.

Pangeran Silas kembali sibuk dengan dokumennya sementara Putri Harmony terdiam, mematung di tempat. Apa dia baru saja ditolak oleh Pangeran Silas? Putri Harmony meremas sisi gaunnya, sibuk dengan pertanyaan dalam kepalanya.

 Apa dia baru saja ditolak oleh Pangeran Silas? Putri Harmony meremas sisi gaunnya, sibuk dengan pertanyaan dalam kepalanya

Oups ! Cette image n'est pas conforme à nos directives de contenu. Afin de continuer la publication, veuillez la retirer ou télécharger une autre image.

Sepertinya ia berdiri terlalu lama di sana.

"Ada lagi yang kau butuhkan?" sindir Pangeran Silas yang kali ini sibuk mengetik di laptopnya. "Kalau tidak, aku pikir lebih baik kau pergi karena kau mengganggu konsentrasiku."

The Secrets of Prince Silas (WealthBridge Kingdom Series #1) - New Version Où les histoires vivent. Découvrez maintenant