BAB 52 A

10K 683 36
                                    

Heyooo!!! Key come back! Sesuai janji Key dah bisa update rutin untuk kalian. Key nggak bisa pastiin harinya, tapi kalian bisa pantengin terus library atau profil Key. Btw, genks, kabar baik, Key seneng sekali
rank Silas makin meningkat pesat, semua berkat kalian. Terimakasih banyak, genks. Harepan Key Silas bisa terus maju dan makin banyak yang baca. Tolong Key dengan tanda bintang, comment dan recommend Silas ke temen wattpad kalian yaa. 👏👏👏

WARN: Bab 52 menurut Key paling menegangkan. Key yakin, nih, kalian pasti bingung sekarang mau di tim siapa, Silas atau Magnus? Wkwkwkwk. Maap Key suka mainin perasaan kalian😹 Stay tune untuk bab 52, bakal ada kejutan yang lebih menegangkan.

 Maap Key suka mainin perasaan kalian😹 Stay tune untuk bab 52, bakal ada kejutan yang lebih menegangkan

Oops! Bu görüntü içerik kurallarımıza uymuyor. Yayımlamaya devam etmek için görüntüyü kaldırmayı ya da başka bir görüntü yüklemeyi deneyin.

"Apa yang salah dengan kamera?" Putri Harmony menanyakan pertanyaan yang sejak awal berada di kepalanya

Oops! Bu görüntü içerik kurallarımıza uymuyor. Yayımlamaya devam etmek için görüntüyü kaldırmayı ya da başka bir görüntü yüklemeyi deneyin.

"Apa yang salah dengan kamera?" Putri Harmony menanyakan pertanyaan yang sejak awal berada di kepalanya. Ia hanya menahan pertanyaan itu sampai malam mereka usai agar tidak merusak suasana.

"Apa?" Pangeran Silas mengerutkan dahi, tampaknya belum paham dengan pertanyaan Putri Harmony. Mereka baru selesai dengan malam romantis mereka dan Pangeran Silas saat ini sedang memutar setirnya keluar dari parkiran.

"Kenapa kau tidak suka kamera, padahal kau-"

"Para paparazzi yang mengincarku, bukan aku yang menginginkan ada di tabloid Lorechester. Aku membenci mereka, Harmony. Yang bisa mereka lakukan hanya menulis omong kosong yang belum tentu kebenarannya." Pangeran Silas berdesis tajam. "Paparazzi ada dalam bagian pembunuhan berencana ibuku. Setelah kematian Ratu Gricella, berita Ibu menggoda Raja Maranello tersebar, semua media berlomba-lomba mengolok-olok Ibu. Mereka menganggap ibuku penyebab kematian ratu, kehancuran pernikahannya dengan raja. Aku percaya kerajaan mengambil bagian untuk membayar paparazzi sialan itu." Pangeran Silas mencengkeram setirnya. Rahangnya mengeras dan bola matanya menggelap.

"Ini menyakitkan untuk mengingat hari itu. Satu hari sebelumnya ibu masih ada bersamaku. Dia masih berdiri di dapur, tersenyum, tertawa, memasak untukku. Aku masih mengisengi Ibu, membuatnya melotot padaku. Kami menyiram tanaman bersama, membersihkan rumah, bermain golf-" Pangeran Silas menahan tarikan napas sesaknya. "Paman Malik masih menasihatiku dan Miguel karena terus mengisengi Ibu. Kami makan malam bersama sampai aku dijemput paksa oleh pengawal kerajaan untuk pulang. Aku tidak pernah mau. Paman Malik berbicara pada mereka. Ibu memelukku, tapi mereka mengatakan mereka harus membawaku pulang ke istana." Bola mata Pangeran Silas semakin menggelap dan buku-buku jarinya memutih.

The Secrets of Prince Silas (WealthBridge Kingdom Series #1) - New Version Hikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin