Part 4

32.9K 1.2K 8
                                    

"Haykal, ada yang ingin Ibu bicarakan, ayo sinilah duduk." Ucap Ibu pada Haykal yang baru selesai makan malam.

Haykal hanya mengikuti langkah Ibunya dan kemauan Ibunya.

"Sudah berapa lama kamu putus dengan Shakila? "

"Bu, kenapa harus mengungkitnya lagi? " Jawab Haykal.

"Ibu dengar Shakila sudah menjadi model terkenal dan membintangi banyak iklan. " Lanjut Ibunya tak menghiraukan perasaan Haykal yang mulai merasa tidak nyaman.

"Terserahlah, kalau bukan hal penting aku akan naik kekamar, aku capek." Ucap Haykal yang kemudian ditarik oleh Ibunya untuk duduk kembali.

"Tunggu sebentar, ada yang mau Ibu bicarakan, tunggu sebentar lagi kakekmu akan datang. Kakekmu akan menjelaskan semua nya sama kamu. "

Haykal hanya diam dan menyandarkan kepalanya di sofa. Tidak lama saat Haykal mulai memejamkan matanya, kakeknya datang kemudian menghampiri anak dan cucunya itu.

"Wahh, sangat sulit untuk bertemu denganmu akhir akhir ini. Tampaknya kamu sangat sibuk dengan perusahaan. " Ucap Kakek yang langsung duduk disamping cucunya itu.

"Apa kakek masih sibuk bermain golf? Aku akan menemani kakek bermain nanti. " Jawab Haykal.

"Tentu, kamu bisa menemani kakek nanti setelah kamu menuruti kemauan kakek. " Lanjut Kakeknya.

Haykal tidak menjawab tetapi hanya menatap Kakeknya. Pandangan itu sudah mengisyaratkan bahwa Haykal meminta penjelasan dari ucapan kakek.

"Menikahlah. Kakek sudah tua dan tidak tau sampai kapan akan hidup, umurmu juga sudah dewasa dan sudah pas untuk menikah. Kamu harus segera memiliki penerus keluarga kita. Ibumu sudah mencarikan mu calonnya. "

"Kek, kenapa harus membahas pernikahan, aku sangat sibuk dengan pekerjaanku dan tidak punya waktu mengurus hal itu. " Jawab Haykal dengan wajah kesalnya.

"Benar Haykal, kamu sudah sangat lama tidak berhubungan dengan wanita, apalagi rumor yang sering dibicarakan orang-orang kalau kamu suka main wanita. Itu akan membuat image mu menjadi buruk. Ibu dan Kakek sudah memikirkan ini. Hanya ini permintaan kakek dan Ibu." Ucap Ibu.

"Tapi Bu.. "

"Putuskanlah, saat kamu sudah punya keputusan hubungi kakek. Jika kamu bersedia, pernikahan itu akan diumumkan saat ulang tahun perusahaan. " Jawab kakek yang kemudian langsung berdiri dari duduknya karena marah.

"Kek, tolong jangan memikirkan hal yang tidak-tidak, aku belum mau menikah, tolong mengertilah. "

"Kamu... Ahhh. " Tiba tiba kakek terjatuh kelantai.

"Kek? Bu kakek kenapa? Pak Ahmad telepon ambulance. " Ucap Haykal yang sudah panik melihat kakeknya yang sudah tidak sadarkan diri.

"Papa bangunlah, Papa. " Teriak Ibu yang sudah menangis, tetapi kemudian terhenti saat melihat Papanya mengedipkan mata pada putrinya itu.

Melihat itu Ibu nya kembali menangis dengan kuatnya membuat Haykal semakin khawatir dengan kakeknya.

***

"Ibu pulang lah istirahat, aku akan menjaga kakek disini. " Ucap Haykal pada Ibunya.

"Tidak, kamu saja yang pulang, besok kamu harus bekerja, jangan khawatirkan Ibu. Ibu akan baik baik saja. "

"Kalau tidak aku akan menyuruh pak Ahmad untuk menjaga kakek, Ibu tidurlah disini. " Lanjut Haykal.

Ibu mengangguk setuju dengan keputusan Haykal. Setelah Haykal keluar dari pintu kamar, seketika kakek langsung membuka matanya dan tersenyum pada putrinya.

Terminator Husband (END)Where stories live. Discover now