16♡ Another Mission

1K 146 6
                                    

Lautan yang cahayanya di bungkam
Kakiku yang mengembara tertahan di dalam rutinitas

•••

Yerin, Taehyung, dan Yoojung mengobrol santai di ruang tv sambil menikmati cemilan dan teh yang di bawa Yerin dari dapur. Mulai dari pekerjaan Yerin, sampai sekolah Yoojung.

"Oh iya ngomong-ngomong, gimana perkembangan perusahaan paman?" Tanya Yerin pada Yoojung.

"Baik. Malah sekarang banyak peningkatan!" Yoojung bercerita sambil berseru senang.

"Baguslah kalau gitu. Perjuangan paman ga sia-sia selama ini." Timpal Yerin. Yoojung mengangguk setuju.

Ponsel Taehyung berdering tanda ada panggilan yang masuk. Lelaki itu mengecek nama pemanggil. Begitu tau siapa yang memanggilnya, ia izin untuk mengangkat telepon. Setelah mendapat izin, Taehyung segera menjauh dari Yerin dan Yoojung.

"Disini V." Salam Taehyung.

"Segera kembali ke markas. Ada misi baru yang menantimu." Panggilan terputus begitu saja bahkan tanpa sempat Taehyung membalas. Lelaki itu memasukkan kembali ponselnya ke dalam saku celana. Sekarang ia bingung bagaimana cara dia untuk meminta izin dari kekasihnya.

"Yerin." Panggil Taehyung. Gadis yang di panggil namanya langsung menoleh.

"Ya? Ada apa, Taehyung? Kamu keliatannya gelisah." Skak. Yerin membacanya dengan tepat. Tidak heran mengapa Yerin menjadi psikolog handal di usianya yang masih terbilang muda.

"Saya mau bicara denganmu." Pinta Taehyung. Yerin langsung membawa Taehyung ke kamarnya karena ia merasa pembicaraan mereka terbilang serius.

"Ada apa?" Tanya Yerin penasaran.

"Saya harus pergi bekerja." Ucap Taehyung tanpa basa-basi. Seketika tubuh Yerin menegang. Ia paling tidak suka mendengar Taehyung harus bekerja.

"Kamu pergi sekarang?" Tanya Yerin dengan suara parau. Terlihat jelas Yerin tidak menginginkan Taehyung pergi.

Taehyung mengangguk dua kali sebagai jawaban. Tubuh Yerin melemas. Lagi-lagi ia di tinggal. Padahal dirinya sedang memiliki waktu luang. Padahal dirinya ingin menghabiskan banyak waktu dengan Taehyung. Tapi Yerin tau ia tidak boleh egois. Dengan terpaksa ia tersenyum.

"Hati-hati." Hanya kata itu yang berhasil keluar dari bibir Yerin. Padahal banyak sekali perasaan yang berkecamuk dalam dadanya. Tapi ia tidak bisa mengeluarkannya. Hanya senyuman pahit yang bisa menggambarkan bagaimana perasaannya saat ini.

"Yerin." Taehyung merengkuh tubuh kekasihnya. Di usapnya pelan-pelan rambut Yerin dengan sayang.

"Jangan khawatir. Saya berjanji akan pulang." Janji Taehyung. Mau tak mau Yerin mengangguk walaupun ia tidak yakin dengan janji Taehyung. Ia merasakan firasat buruk kali ini. Firasat kalau ia dan Taehyung harus berpisah. Yerin takut setengah mati. Ia tidak ingin kehilangan Taehyung untuk kedua kalinya.

"Berjanjilah kamu ga akan terluka. Berjanjilah untuk tidak mati." Pinta Yerin lirih.

"Saya janji, Yerin. Pria akan selalu memegang kata-katanya. Dan saya berjanji untuk tidak mati, saya berjanji untuk pulang kesini lagi." Balas Taehyung mantap. Tidak ada keraguan sedikit pun dari kata-katanya.

"Aku percaya padamu."

---

Yerin merenung di kamarnya semenjak Taehyung pergi meninggalkan apartemennya. Hal itu membuat Yoojung khawatir. Sebenarnya apa yang terjadi pada kakak sepupunya saat ia berbicara dengan Taehyung?

My Last Target (TaeRin)Where stories live. Discover now