7♡ Her Identity

1.4K 196 8
                                    

Meskipun kamu meninggalkanku
Namun sehari pun aku tak pernah melupakanmu

•••

BOOM!!

Suara ledakan terdengar begitu nyaring di telinga Yerin. Gadis itu menutup telinganya sendiri untuk menghindari kerusakan gendang telinganya.

"Sialan!" Yoongi bangkit dari tersungkurnya hendak menghantam Yerin namun rencananya harus gagal karena dengan cekatan Taehyung menembak lengan Yoongi. Lelaki itu mengerang kesakitan. Tidak ingin terkena kesialan lainnya, Yoongi segera berlari meninggalkan tempat itu.

"Yerin!" Pekik Taehyung sambil berlari menghampiri Yerin yang masih menutup mata dan telinganya. Ia memasukkan senjatanya kembali ke dalam kaus kakinya sebelum menghampiri Yerin.

"Kau tidak apa-apa?" Taehyung panik dan mengecek seluruh badan Yerin.

"Aku ga apa-apa, Taehyung." Jawab Yerin dengan suara yang bergetar. Kalau ia boleh jujur, ia masih merasa takut. Baru pertama kalinya Yerin mengalami hal semacam ini selama hidupnya. Wajar kalau Yerin masih merasa shock.

"Wajahmu pucat." Kata Taehyung. Tanpa sadar lelaki itu memegangi kedua pipi Yerin. Gadis itu mencoba tersenyum walaupun terkesan kaku.

"Aku baik-baik aja." Timpal Yerin dengan suara yang lebih meyakinkan.

"Kita pergi dari sini." Lanjut Taehyung. Yerin mengangguk setuju. Lelaki itu membantu Yerin untuk berdiri namun sedetik kemudian Yerin kembali jatuh terduduk di tanah.

"Maaf, Taehyung. Lututku lemas." Yerin meringis. Taehyung paham kondisi Yerin maka dari itu ia mengangkat tubuh Yerin dan menggendongnya ala bridal style.

"Maaf merepotkanmu." Sesal Yerin.

"Jangan khawatir. Seharusnya saya yang minta maaf. Tidak seharusnya saya melibatkanmu dalam dunia saya. Dan terima kasih telah menyelamatkan hidup saya." Ucap Taehyung tulus dari dalam hatinya.

"Kamu ga perlu minta maaf. Kamu ga salah. Orang tadi yang gatau tempat." Tuding Yerin.

"Saya itu orang yang memegang senjata, Yerin. Saya orang berbahaya. Kau tidak boleh berdekatan dengan saya. Kau juga bisa dalam bahaya. Maaf membawamu pergi hari ini." Menyesal. Taehyung menyesal sudah mengajak Yerin pergi kalau jadinya seperti ini. Ia malah meninggalkan trauma pada Yerin padahal niat awalnya ingin menghibur gadis itu.

"Kak Taehyung..." Yerin berujar lirih. Taehyung sontak menghentikkan langkahnya.

"Kak Taehyung?" Ujar Taehyung sambil menatap Yerin. Gadis itu langsung gelagapan.

"Maaf, keceplosan." Yerin menutup wajahnya sendiri karena malu.

Taehyung merasa tidak asing dengan sebutan itu. Suaranya pun tidak asing. Taehyung merasa pernah mendengar suara lirih itu di suatu tempat. Entah kapan dan dimana. Lelaki itu memutar otak untuk mengingat.

Kak Taehyung memang hebat.

Taehyung ingat suara itu. Suara adik kelasnya. Gadis yang memiliki surai hitam panjang dan lurus, sama seperti Yerin.

"Kau mengenalku sejak lama." Taehyung memberikan pernyataan. Yerin sampai terkejut dengan perkataan Taehyung yang tiba-tiba. Namun gadis itu memilih tidak menanggapi ucapan Taehyung.

"Kita pernah satu sekolah. Kau adik kelasku." Tuding Taehyung lagi. Yerin semakin gelisah. Identitasnya terbongkar sudah gara-gara kebodohannya sendiri.

"Aku gamau bahas itu, Taehyung." Putus Yerin akhirnya.

"Kenapa..." Taehyung menggantungkan kalimatnya. Karena penasaran Yerin mendongkakkan kepalanya untuk melihat wajah Taehyung dari bawah. Rahangnya sangat tegas dan terpatri sempurna di wajah Taehyung.

My Last Target (TaeRin)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang