Episode 13

1.9K 248 6
                                    

Pandji tengah mengamati satu per satu mahasiswa yang masuk di gerbang depan sedari pagi-pagi sekali.

Sudah hampir seminggu ini Guntur terlihat menjauhinya setiap kali Pandji ingin berbincang dengannya.

Namun, untuk kali ini tidak akan dia biarkan anak itu kabur lagi begitu saja.

Dia merasa kalau mereka butuh bicara.

Akhirnya setelah seminggu tidak hadir, profesor Abdi sudah kembali mengajar hari ini.

Dan ini kesempatan bagi Pandji yang bisa miliki waktu luangnya kembali.

Pandji mengambil kesempatan pagi ini untuk menghadang Guntur yang memang punya kelas pagi.

Benar saja, tidak lama yang ditunggu pun datang juga.

Tanpa memanggil, Pandji mendekati Guntur.

Karena dia tahu Guntur akan langsung kabur saat mengetahui ada dirinya.

Pandji langsung menarik tangan kanan Guntur untuk dia bawa ke tempat lain yang lebih sepi.

"Apa-apaan nih?!"

Guntur berseru sembari menghentakkan tangannya sampai cekalan itu terlepas.

"Dasar ...." Umpatannya terhenti saat menyadari orang yang menariknya adalah Pandji.

"Ah, P-Profesor ... maaf saya nggak sengaja, saya kira-- l"

"Kamu kira siapa? Apa kita bukan siapa-siapa Gun? Aku pikir kita berteman," sela Pandji tanpa menuntut, tapi tetap terdengar tegas.

Suara tegas yang enak didengar.

Guntur tersentak kecil.

Entah apa yang dia pikiran saat Pandji mengatakan itu.

"Ta-tapi--"

"Jadi kedekatan kita nggak berati buat kamu Gun?"

Pandji kembali menyela.

"Bu-bukan gitu, tapi kan kita--"

"Kalau emang kamu nggak mau dekat sama aku kenapa kamu kasih aku kesempatan? Kalau ada yang salah coba kasih tahu aku di mana letak kesalahanku biar aku perbaiki. Jangan cuekin apalagi hindari aku selama masalah kita belum jelas di mana akarnya Guntur, aku nggak bisa berhenti kepikiran soal ini, aku--"

"Udah aku bilang kan bukan gitu! " Sela Guntur tanpa sengaja malah membentak Pandji.

Pandji pun terdiam.

"Ah, maaf ...," lirih Guntur dengan tatapannya yang menurun seiring kepalanya yang menunduk.

Masih dalam diam Pandji memandang Guntur dengan tatapan sedih.

Sungguh dia tidak suka jika seperti ini jadinya.

Ini yang dia takutkan kalau Guntur tahu dia yang sebenarnya.

Pandji memang sudah menaruh perhatian dari jauh hari sebelum pertemuan pertama mereka di perpustakaan.

Dia hanya ingin dekat dengan Guntur tanpa ada batasan antara mahasiswa dengan asisten dosen.

Itulah mengapa dia tidak pernah membicarakan soal siapa dia sebenarnya.

Sifat Guntur yang tidak ingin tahu masalah pribadi orang lain bahkan fakta bahwa Guntur tidak mengetahui siapa dia yang sebenarnya pun berhasil menjadi tamengnya sejauh ini.

Sayang, nyatanya takdir memang tidak bisa terprediksi.

"Aku suka sama kamu Guntur, sudah sejak lama, lebih dari waktu yang bisa kamu bayangkan."

Luluh [Yaoi/BL Lokal]Where stories live. Discover now