Jangan pergi ya!

1.2K 135 69
                                    

Jangan lupa vote dan coment ya biar aku semangat nulis nya👍😊🙏
Mohon maaf bila ada tpyo karena manusia tidak luput dari typo🙏



• Takdir •



"Mas, mau kemana?" tanya Ryujin.

"Mas ke rumah Jeno dulu ya," jawab Hyunjin.

Ryujin mencekal pergelangan tangan Hyunjin, menahan Hyunjin pergi. "Jangan pergi!" Dengan mata yang berkaca-kaca.

Hyunjin bingung melihat sikap Ryujin akhir-akhir ini. Bulan ke-empat kehamilannya, mulai menunjukan sifat-sifat aneh yang bukan Ryujin banget.

Bahkan Hyunjin yang sudah siap mental kalau Ryujin ngidam aneh-aneh. Tapi, Ryujin jarang banget ngidam yang aneh, bahkan tidak pernah. Ryujin cuma mau Hyunjin di sisinya.

"Mau ikut?" tanya Hyunjin.

Ryujin ngangguk. Sekali lagi, Hyunjin mengerutkan keningnya. Tumben banget, biasanya kalau Hyunjin mau main dan Ryujin gak mau di tinggal, Ryujin lebih memilih ngambek pas Hyunjin pulang dari pada ikut main.

"Kamu yakin mau ikut?" tanya Hyunjin.

"Emang gak boleh hah?" tanya Ryujin balik.

Hyunjin menggeleng. "Enggak kok, ya udah ayo!" Akhirnya, Ryujin pun ikut dengan Hyunjin.

Sesudah sampai di rumah Jeno, Hyunjin kira Ryujin bakal bete atau bakal ngerengek minta pulang. Tapi, Ryujin malah anteng sama Jaemin main cacing alaska di komputer Jeno.

"Awas," teriak Ryujin waktu kepala cacingnya nabrak badan cacing lain.

Bukannya ngambek, Ryujin malah ketawa ngakak bareng Jaemin. Mereka pun main lagi dengan fokus tanpa memperdulikan banyak orang yang ada di sana.

Sementara Hyunjin ngumpul di tempat yang tak jauh dari Ryujin dan Jaemin. Hyunjin lagi ngobrol santai bareng Jeno, Felix, Renjun, Haechan, Seungmin, Hwall, Jinyoung, Han dan Sanha.

"Tumben Ryujin mau ikut?" tanya Jinyoung.

"Semenjak hamil 3 bulan, dia jadi gak mau gue tinggal. Gue pergi ke depan rumah buat nyalain lampu aja dia ngikutin," jelas Hyunjin.

"Bagus lah, berarti itu bener anak lo. Soalnya dia gak mau jauh-jauh dari lo." Sanha langsung dapat toyoran dari Hyunjin.

"Jin, Ryujin udah ngidam aneh belum?" tanya Jeno. "Siyeon ngidamnya aneh-aneh pusing gue," keluh Jeno.

Selain Ryujin dan Hyunjin, Jeno Siyeon pun sudah menikah beberapa bulan yang lalu dan Siyeon sedang mengandung dengan usia kehamilan 5 bulan.

"Belum sih. Gue udah nyiapin mental, karena kata lo 'kan ngidam cewek hamil suka aneh-aneh. Untung aja Ryujin gak aneh-aneh."

"Kemarin aja, Siyeon ngidam mau durian yang jatuh dari pohonnya langsung. Sekarang 'kan gak musim durian. Pusing gak lo," ucap Jeno sambil mengacak rambutnya.

"Ya gak papa lah, kan elo juga yang nanem benihnya ya udah lah," celetuk Haechan.

"Benih apa, benih durian hah?"

"Oh ya Kak, Kak Siyeon nya mana?" tanya Ryujin memalingkan sebentar wajahnya.

"Siyeon lagi di rumah orang tuanya," jawab Jeno.

Setelah mendapat jawaban dari Jeno, Ryujin langsung fokus lagi pada komputernya Jeno.

"Liat lo pada ngadepin istri hamil, gue jadi pengen-"

"Pengen hamil juga lo?" Hwall memotong ucapan Felix.

"Bangsat. Gue jadi pengen nikah," lanjut Felix.

"Berat lah, lu mah jomblo. Gue aja yang punya pacar di suruh mapan dulu sama Somi," timpal Haechan.

Semua yang ada di situ kecuali yang lagi main game ketawa kenceng menertawakan nasib Haechan.

"Ya udah, lo tanem beni aja dulu kaya Jeno. Ujungnya dinikahin juga karena bunting 'kan," sarkas Renjun yang membuat Jeno mendelik.

"Bacot nyet!" ujar Jeno.

"Udah lah, kecelakaan itu namanya," kata Hyunjin. "Mending kalian kerja, biar kaya gue udah mapan jodoh pun dateng sendiri bro." Bangga Hyunjin.

Semua teman Hyunjin pura-pura tidak mendengarkan Hyunnin dengan cara memalingkan wajah ke arah televisi.

"Sialan lo pada," gerutu Hyunjin.

Setelah beberapa jam menghabiskan waktu bermain game, Ryujin akhirnya menyerah dan menghampiri Hyunjin yang sedang main uno.

"Mas," panggil Ryujin.

Hyunjin menoleh ke arah Ryujin. "Ya? kamu mau pulang?"tanya Hyunjin.

Ryujin menggeleng, lalu tiduran di paha Hyunjin yang kebetulan kakinya sedang ia selonjorkan.

"Aku tidur ya, kalau Mas udah selesai, bangunin aku ya Mas," ujarnya sambil memeluk kaki Hyunjin.

Hyunjin hanya mengangguk lalu mengelus rambut Ryujin.

Teman-teman Hyunjin hanya memutuar bola mata mereka malas. Kebiasaan Hyunjin Ryujin kalau di hadapan orang lain tuh memamerkan kemesraan. Apalagi kebanyakan dari teman Hyunjin jomblo, bikin ngiri aja liatnya.

"Jin, suruh tidur di kamar tamu aja, kesian kalau tidur kaya gitu!" titah Jeno.

Hyunjin mengangguk, lalu menepuk-nepuk lengan Ryujin pelan. "Sayang, tidurnya di kamar tamu Jeno aja ya!" titah Hyunjin.

"Gak mau, nanti Mas ninggalin. Aku disini aja sama Mas," ucap Ryujin kembali ke posisi tadi.

"Beneran nempel sama lo banget ya Jin," ucap Seungmin.

"Iya. Tapi gak papa lah, dari pada dia mau nempel sama cowok lain 'kan?"

ººº

"Ryu, bangun yuk! kita pulang," ucap Hyunjin membangunkan Ryujin.

Ryujin kalau udah dalam mimpi, suka susah banget di banguninnya. Jadi Hyunjin terpaksa gendong Ryujin sampe ke dalam mobil.

Di dalam mobil, hanya ada suara musik yang sengaja Hyunjin nyalain supaya dia gak kesepian. Soalnya, Ryujin kalau udah tidur suka kaya kebo. Apalagi di bulan ke-empat ini Ryujin males banget dan hobi tidur.

Sesudah sampai rumah, akhirnya Ryujin bisa di bangunkan untuk sekedar berjalan ke rumah agar tidak di gendong oleh Hyunjin. "Mas, kok gak bangunin aku sih?" tanya Ryujin.

Hyunjin menghela nafas. "Bukannya gak Mas bangunin, kamu aja yang gak bangun sayang," ucap Hyunjin.

Ryujin nyengir lalu keluar dari mobil. "Mas, aduh sakit," ucap Ryujin bersandar pada mobil sambil memegangi perutnya.

Hyunjin langsung menghampiri Ryujin dengan wajah panik. "Kenapa sayang? Perut kamu kenapa?" tanya Hyunjin.

"Perut aku keram." Hyunjin langsung membopong Ryujin ke dalam rumah.

Hyunjin menyuruh Ryujin duduk lalu ia membawakan ari putih hangat. "Minum ini," ujar Hyunjin menyerahkan air putih hangat.

"Emang mempan kalau keram perut pake air putih hangat?" tanya Ryujin.

"Yang anak kesehatan kamu loh Ryu," ucap Hyunjin.

"Hehehe iya sih. Ya udah, aku minum. Makasih Mas ganteng." Hyunjin ketawa mendengar panggilan itu.








• Takdir •
| To Be Continue |




Gaje banget ya? Maafin huhuhu soalnya buntu banget mau nulis apa huhuhu maaf ya😢🙏

Takdir [HWANGSHIN] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang