💞 Dasar Pedopil: Ending 💞

Começar do início
                                    

Astaga, butik ini punya lemari pendingin gratis?

Sebelum sempat menyuarakan pertanyaan di kepala, pegawai itu sudah menghilang di balik pintu.

Chaeyoung segera berbalik mencari tempat duduk yang dimaksud. Letaknya di balik meja kerja si pegawai, seperti di sembunyikan karena menghadap ke dalam butik jadi pemandangan yang bisa gadis itu lihat setelah duduk hanyalah kumpulan patung-patung dengan berbagai macam jenis setelan yang tidak menarik minat nya sedikitpun. Tak seperti mamanya, gadis itu buta fashion, ia hanya memakai apa yang nyaman saja untuknya.

Pemandangan yang membosankan dan sopa dengan ukuran besar seempuk kasur, tentu membuat gadis itu terbuai kesadarannya.

Ia mencari posisi paling nyaman untuk bersandar. Setidaknya, si pegawai pasti akan membangunkannya jika sudah kembali nanti.

Begitu pikirnya sebelum menutup mata.

💞

"Ganti menu lagi?"

Wanita yang baru saja keluar dari kafe itu terkesiap dari tempatnya, jantungnya bertalu kencang nyaris mengumpat kala suara mengagetkan nya tiba-tiba.

"Ya ampun, lo tuh ya, kebiasaan tau gak? Suka banget ngagetin orang."

Seokjin tergelak mendapati wajah kaget Irene.

Sedangkan wanita yang membawa plastik penuh berisi makanan itu terlihat sudah siap untuk menghantam bahu lebar Seokjin jika saja kedua tangannya sedang menganggur.

Mencoba menghentikan tawa, Seokjin berujar, "ya udah maaf, sini gue bawain, sekalian gue anterin ke butik deh, lo pasti naik ojek online lagi kan kesini? Kebiasaan, punya mobil tapi malas nyetir."

Seokjin meraih plastik makanan dari tangan Irene, membuat wanita itu cekatan menampar bahu lebar pria itu setelah tangannya kosong.

"Aduh," ringis Seokjin pura-pura kesakitan.

"Gue kan udah minta maaf Ren," keluhnya kemudian

"Kalau maaf bisa menyelesaikan masalah, buat apa ada penjara Seokjin?"

"Sorry, jangan laporin ke polisi ya?" ujar Seokjin menaik turunkan alisnya dengan senyuman jenaka.

Tak ingin terlalu jauh melayani Seokjin, wanita itu berjalan melewatinya. Membuat Seokjin mengikuti dari belakang.

"Rencana mau makan siang malah berakhir jadi kacung."

Kalimat keluhan Seokjin berhasil menghentikan langkah Irene. Berbalik dengan merotasikan bola mata serta meletakkan kedua tangan di pinggang, dengan tatapan jengah ia berkata, "ya udah makan sana, gue bisa sendiri kok."

Irene mendekat untuk mengambil kembali barang nya. Namun Seokjin malah menyembunyikannya di balik badan sambil berujar, "kan udah gue bilang, ini permintaan maaf gue."

"Ck, lo tuh ya." Gerutu Irene kesal.

Sedangkan Seokjin sudah memasang wajah jahil nya.

"Gue kenapa?" Godanya pada Irene.

"Cuma lo cowok di dunia ini yang nolak cewek secantik gue demi orang yang malah ninggalin lo, dan berakhir menawarkan pertemanan konyol gini sama gue, lo mau buat gue baper lagi atau gimana?"

My Pedopil Teacher ✔Onde histórias criam vida. Descubra agora