~~Tragedi~~

149 14 4
                                        

"Harus sebesar apa lagi pengorbananya? Harus berapa lama lagi waktunya? Harus sesabar apa lagi menunggunya? Mengapa Sulit sekali hanya untuk mendapatkan mu."
Cinta begitu-Bagasran🎶

"Cinta begitu-Bagasran🎶

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


----

Pesawatnya terjatuh dikarenakan ada mesin yang terbakar, dan keberadaannya masih belum dipastikan. Seperti itulah beritanya jika di translate.

"Gue harus pergi." Rillan dengan cepat mengambil kunci mobilnya.

"Gue ikut." Fira dengan wajah khawatirnya.

Tuhan, kenapa takdir sekejam ini. Membahagiakan sebentar namun lukanya begitu lama dan terus terulang.

----

Sudah sekitar 5 jam. Rillan, Fira, Caca, Denata, dan Faldo mencari kabar dari Nesya, dari mereka yang di telepon petugas tim sar disana, sampai mereka datang ke bandara, mencari list nama korban, dan benar saja, pesawat yang Nesya tumpangi jatuh karena menabrak awan yang cukup tebal ditambah cuaca yang kurang baik. Sampai sekarang evakuasi terus berjalan, namun hingga detik ini korban bernama Nesya belum juga ditemukan.

Membuat semua orang panik frustasi. Mereka sudah mengabari keluarga Nesya yang ada di Indonesia, pastinya keluarga Nesya sangat amat terpukul.

Berbicara Nesya yang pulang duluan memang dari awal mereka sampai di Washington jadwalnya sudah seperti itu, Faldo akan menyusul Nesya dua hari setelahnya. Sedangkan Caca dan Denata akan menyusul di hari keempat karena ada urusan yang belum selesai dan harus diurus.

----
( Rillan POV )

"Sabar Lan." Fira duduk di samping gue sambil terus menepuk-nepuk pundak gue pelan.

'Ini kah akhirnya? Sakit untuk yang ke dua kalinya?' ucap gue dalam hati.

"Gue sayang banget sama dia, ngga mau kehilangan dia, Fir." gue dengan suara bergetar, membuat Fira semakin iba.

Detik berikutnya Fira membawa gue dalam rangkulannya. Sya kamu dimana? Bahkan saat sedang bersama orang lain pikirku tetap kamu , kamu selalu punya ruang khusus Sya. Secepat ini kah kamu pergi?

Fira menghela nafas lembut, "Di dunia ini ngga ada yang mau kehilangan." jelas Fira pelan sambil menatap manik matanya gue mengangguk.

Memang benar kehilangan adalah kata yang di benci oleh semua orang, dihindari semua orang, namun sering menimpa banyak orang.

Kini gue sudah kembali ke apartemen gue, berkumpul dengan Caca, Faldo, Denata. Semua orang seperti kehilangan harapan, seperti Caca yang tak hentinya menangis dan terus di tenagkan oleh Denata, dan seperti Faldo yang, memang punya rasa dengan Nesya, begitu terpukulnya dia. Dan seperti gue yang seakan mati rasa, hilang semua harapan, hilang semua warna-warni kebahagian, dia cinta pertama dan terakhir gue, hilang entah kemana.

Late but BETTER"Where stories live. Discover now