Jangan lupa vote and Comment ❣️
06.00
Jam enam, biasanya anak sekolah bangun jam segini bukan? Tapi sayangnya bukan bangun untuk kesekolah, tapi Amel sudah sampai disekolah. Lucu.
Amel datang kesekolah jam segini untuk patuh terhadap perintah guru yang kemarin.
Amel berjalan di koridor yang sepi, sama sekali tidak ada orang, bahkan Matahari pun belum memancarkan sinarnya dengan begitu terang. Seperti dia tahu semua perasaan semua orang bahwa ini masih cukup mengantuk untuk bangun.
Amel masuk kedalam kelas, sudah dia duga. Sepi. Kelasnya benar-benar sepi, tidak ada orang sama sekali. Siapa juga yang mau datang kesekolah jam enam tepat? Mungkin hanya dia.
Amel yang melihat mejanya penuh dengan coretan menghina yang sudah pasti itu tertuju kearahnya, segera saja Amel mengambil lap didepan kelas, membasahinya dengan air termos miliknya kemudian meng-lap mejanya hingga bersih.
Sebenarnya bisa saja dia membasahi lapnya dengan air keran tapi sayangnya itu di lantai satu dan kelasnya di lantai dua. Melelahkan bukan jika harus naik turun tangga hanya untuk meng-lap meja? Huh....
Dasar Cupu.
Pergi aja dari sekolah kita
Gara-gara Lo kemarin Salsa dikeluarin dari kelas
MATI AJA LO!!
Semuanya. SEMUANYA. kata-kata biadab itu Amel hapus dengan tenang walaupun itu sangat menyakiti hatinya. Terutama yang paling bawah. 'mati' apakah mereka serius? Berkata mati terhadapnya? Hehe... Itu sudah dia lakukan. Tapi sayangnya nyalinya masih belum cukup kuat.
***
Tok tok
"Masuk." Ucap seorang guru dari dalam ruang kepala sekolah.
Amel membuka pintu tersebut dengan perlahan kemudian melangkahkan kakinya masuk kedalam ruangan.
"Saya Amel, Saya diperintahkan oleh seorang guru untuk membawa seorang murid baru kekelasnya dan berkeliling sekolah." Amel menjelaskan maksudnya saat sudah masuk kedalam dan guru tersebut manggut-manggut.
"Oke, tunggu saya panggil dia."
Guru tersebut berjalan kearah meja dibelakang Amel, mengambil Mike dan mulai mengeluarkan suara.
"Untuk Siswa bernama Noel Mahendra silahkan datang ke ruang kepala sekolah."
Sebenarnya Noel sudah datang dari tadi, cuman dia mampir sebentar ke kantin untuk membeli minuman.
"Tunggu, Noel? Nama itu tidak asing. Apakah dia Noel yang waktu itu? Namanya bahkan sudah jelas Noel Mahendra, dia akan sekolah disini? Oh sh*t." Amel memaki didalam hati, menyadari bahwa siapa Siswa baru tersebut.
Terdengar dari belakang Amel, pintu terbuka menampilkan pria tampan dengan senyuman manisnya. Yah... Itu Noel.
Terlihat diwajah Noel bahwa dia terkejut. "A-Amel?" Tanya Noel tidak percaya saking terkejutnya.
Amel menampilkan senyumnya, kemudian melambaikan tangannya seperti berkata 'hai'.
"Kalian sudah saling kenal?" Tanya guru yang berada diantara mereka.
Dengan semangat Noel pun mengangguk sebagai jawaban.
"Baguslah, kalau gitu begitu Amel silahkan antar Noel ke kekelas XII IPA 2 dan memperkenalkan lingkungan sekolah kita." Lantas Amel mengangguk patuh, setelahnya dia berpamitan terhadap guru tersebut untuk keluar dan dibalas anggukan.
ВЫ ЧИТАЕТЕ
•Violet or Amel?•
Подростковая литератураUpdate? Sesuai Mood ʕ ꈍᴥꈍʔ Dan paksaan Netizen ❀(*'▽'*)❀ Violetta Amelia Qoirunisa. Violet. itu namanya, indah bukan?. Tapi sayangnya itu dipakai hanya di dunia luar. Sedangkan orang terdekat memanggilnya, Amel. Violet orang terkaya nomor satu didun...
