Jangan lupa Vote and Comment ❣️
<<Ada pembaca yang bilang ke Muthiah kalau udah Bab.19, dia baru bakal Vote semua ceritanya, jangan lupa yak~.>>
"Gue kesini mau bantu Lo sebenarnya." Noel membuka tas nya, mengeluarkan beberapa kertas HVS yang sudah di garis-garis.
"Bantu gue? Bantu apa?" Amel mengurangi jaraknya dengan Noel untuk melihat kertas HVS yang baru dikeluarkan.
Noel yang sadar Amel sudah dekat dengan dirinya bahkan tangan mereka hampir bersentuhan, dengan cepat Noel menarik nafasnya.
"Nih cewek bahaya banget untuk jantung gue ywloh."
"Noel."
"E-eh! Iya?" Tanya Noel sadar dan memalingkan wajahnya menghadap Amel.
Amel tertegun, wajahnya dekat banget dengan Noel.
"I-ih! Jauh-jauh dikit, Lo dekat banget dengan gue." Dengan cepat, Amel mendorong pundak Noel agar ada jarak di antara mereka.
"Lah, bukannya Lo yang dekat-dekat dengan gue?" Tanya Noel sambil menaik turunkan alisnya.
"Ng-nggak tuh!! Udah sonoh jauh-jauh." Ucap Amel sambil kembali mendorong Noel.
"Emangnya kenapa kalau gue dekat?" Noel maju lagi untuk membuat jarak mereka berkurang.
"NAFAS LO BAU!!" Ucap Amel asal ceplos.
Seketika pergerakan Noel berhenti. Apa tadi dia bilang?
"Mak, maafkan anak mu ini. Image nya telah rusak dan telah memalukan keluarga Mahendra."
"Noel? Kenapa Lo tiba-tiba diam? Sorry!! Gue cuman bercanda, nafas Lo harum kok. Lo sih mau dekat-dekat, jadi gue langsung asal ceplos."
Amel menepuk-nepuk pundak Noel agar dia cepat sadar. Jangan-jangan nih anak kesurupan?
"Noel!!! Lo jangan bikin gue takut."
"Apasih? Gue gak pa-pa."
"Lo diam, jadi gue pikir Lo kesurupan."
"Udah-udah, sekarang gue mau bantu Lo."
Noel memberikan kertas HVS yang baru dikeluarkan nya tadi kepada Amel.
"Nih."
"Ini apa?" Tanya Amel bingung tapi dia tetap mengambil kertas tersebut.
"Serius? Lo gak tahu?" Amel yang jujur tidak tahu pun menganggukkan kepalanya.
Noel menggerakkan tangannya dan menunjuk ke bagian yang telah digaris di atas kertas HVS.
"Lo tahu kan ini garis apa?"
Amel melihat garis itu, dia mengingat-ingat, dimana dia melihat digaris itu ya? Gak asing deh.
"Ini.... Garis tangga nada kan?"
"Iyaps."
"Kenapa Lo kasih ini ke gue?"
"Kan Lo besok ada pertunjukkan, jadi gue mau bantu Lo buat lagu."
"Oh!! Thanks."
"You're welcome."
Amel kembali melihat kertas HVS putih yang berada didalam genggaman tangannya.
Sekarang dia tahu, lagu apa yang harus dia nyanyikan.
"Oke-oke, Lo boleh pulang."
"Eh? Lo ngusir gue?"
"Iya!! Udah sonoh, gak bagus cowok dan cewek berduaan didalam kamar."
"Iya deh."
Noel berdiri dari tempat duduknya dan berjalan ke arah pembatas balkon.
YOU ARE READING
•Violet or Amel?•
Teen FictionUpdate? Sesuai Mood ʕ ꈍᴥꈍʔ Dan paksaan Netizen ❀(*'▽'*)❀ Violetta Amelia Qoirunisa. Violet. itu namanya, indah bukan?. Tapi sayangnya itu dipakai hanya di dunia luar. Sedangkan orang terdekat memanggilnya, Amel. Violet orang terkaya nomor satu didun...
