"Ga tau jin, perutku sakit banget"

"Ayo kita ke rumah sakit sekarang?"

"Aku takut, kemarin dokter bilang aku hanya perlu istirahat, tapi kenapa sekarang sakit"

Airmata Yeji menetes, membayangkan bagaimana jika ia harus kehilangan calon bayinya.

"Jin" Yeji menangis dan Hyunjin memeluknya.

Sementara Jiny tampak ketakutan dan merasa bersalah. Ia mengerti jika ini karena kesalahannya. Jiny tidak berani menatap mereka. Ia menggigit bibirnya karena takut.

Hyunjin dan Yeji buru-buru meninggalkan rumah untuk pergi ke rumah sakit.

"Jiny gimana?"

Hyunjin sekali menoleh ke belakang melihat Jiny yang berbaring sambil menggigit bibirnya dan tampak ketakutan.

"Udah biarin aja dia sendiri di rumah"

Jiny mengangguk.

Dan kemudian mereka pergi.

***

Semalaman Yeji menahan sakit karena kehilangan janin yang baru berusia delapan minggu itu. Yeji telah kehilangan calon bayinya. Sehingga Yeji diberikan obat untuk membersihkan rahimnya agar sisa janinnya keluar dan rahimnya bersih kembali.

Yeji hanya bisa menangis sambil memeluk Hyunjin di rumah sakit setelah dokter berusaha mengeluarkan janinnya dengan alat. Sementara Hyunjin tampak emosi walau airmatanya juga menetes karena melihat Yeji yang terus menangis. Ia tahu Yeji lebih kehilangan dan sedih daripada dirinya. Karena mereka telah membayangkan bagaimana bayi mereka lahir nantinya. Tetapi kenyataan menyayat hati mereka. Dan semua tidak akan sama seperti semula. Apalagi Jiny penyebab utama Yeji kehilangan calon bayinya.

"Hyun, calon bayi kita hiks.. "

"Semoga Tuhan segera ngasih kita lagi ya sayang" Hyunjin hanya bisa memberi kata-kata semangat sambil mengusap punggung istrinya.

"Jin, aku bahkan udah nyiapin nama"

"Namanya kita simpan dulu ya" Hyunjin mengusap rambut Yeji lembut dan mencium keningnya.

"Ayo tidur, udah ga sesakit tadi kan"

"Udah engga, karena bayinya udah ga ada" Yeji menangis kembali.

Hyunjin tidak tega melihat Yeji terus menangis seperti sekarang.

"Hyun hiks... "

Hyunjin memeluk Yeji lebih erat.

"Maafin aku ya sayang"

"Ga salah kamu"

"Seandainya aku yang nolong dia bukan kamu"

***

Keesokan harinya, Hyunjin pulang ke rumah untuk mengambil peralatan dan pakaian Yeji karena kondisi kesehatan Yeji yang menurun karena terlalu sedih. Hyunjin pulang dengan amarah yang memuncak pada Jiny, sementara Jiny yang masih sakit masih berbaring di tempat tidur. Bau pesing akibat mengompol tadi malam karena ketakutan. Celana dan tempat tidurnya bahkan masih lembab.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jan 02, 2022 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Our Baby [ Ryujin ❣ Hyunjin ❣ Yeji ]Where stories live. Discover now