Ryujin

1K 120 16
                                    

Setiap melihat kakak mataku berkaca-kaca, apapun yang dilakukannya belakangan ini membuat airmataku menitik. Setiap hari sepulang sekolah aku selalu melihat kakak menangis. Entah apa saja yang mereka lakukan terhadap kakak. Jujur aku mulai tidak tega melihat kakak yang terus diperlakukan seperti sekarang. Sejak kakak sakit, mereka semakin sering memperlakukan kakak dengan buruk. Karena kakak sekarang bau dan tidak bersih seperti dulu. Sering sekali celananya basah dan urinnya berceceran mengotori lantai, penyakit kakak semakin parah.

Eomma, appa, dan Kak Chan semakin tidak menoleransi kakak tinggal di rumah. Kemarin baru saja tangannya dipukul, sekarang malah atas kepalanya dilukai dengan benda tumpul, kenapa begitu tega padahal kakak anak kandung mereka sendiri.

Airmata Ryujin menetes membasahi kertas di hadapannya. Ia mengusapnya lalu menutup bukunya.

"Aku tidak sanggup melanjutkannya, aku bisa apa"

Airmatanya mengalir deras, ia lalu menutup wajahnya.

***

Ryujin yang telah menghapus airmatanya, pun turun dari tempat tidurnya. Ia baru bangun, masih menggunakan celana pendek dan tank top. Seperti biasa ia mencepol rambutnya asal lalu pergi ke kamar Jiny.

"Astaga!" Ryujin berteriak dan langsung berlari ke arah kakaknya yang terbaring di lantai dengan mata terpejam.

"Kak bangun! Kak!"

Ryujin langsung memangku kepala Jiny, ia teringat kembali luka kepala Jiny saat melihat perban kecil di atas kepala Jiny.

"Kakak pingsan, kenapa?"

Ryujin yang panik langsung berlari ke depan kamar Chan dan menggedornya. Chan tampak tidak senang setelah tau Ryujin menyuruhnya mengangkat Jiny ke atas tempat tidur.

"Aku tidak mau, kamu angkat saja sendiri!"

"Kak! Tolong !"

Chan malah menutup pintunya kembali.

Ryujin kembali ke kamar Jiny dan mencoba membangunkannya.

Ryujin memangku kepada Jiny dan memijatnya pelan sembari sesekali mendekatkan botol yang berisi aroma terapi ke hidung Jiny.

"Kak"

Ryujin mengusap poni pendek kakaknya untuk nemijat dahinya lalu tangannya turun ke batang hidung Jiny yang tinngi. Diam-diam ia mengagumi wajah kakaknya. Tiba -tiba wajah orang itu terlintas di benaknya.

"Aku harus cari tahu siapa pria itu, mengapa sangat mirip dengan kakak?"

Setelah beberapa menit ia memijat Jiny, akhirnya Jiny terbangun.

Our Baby [ Ryujin ❣ Hyunjin ❣ Yeji ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang