16. (dia malaikat ku)

887 44 3
                                    

Selamat membaca😊😋

*Flashback on
"Gimana hasil kerjaku?"
"Hmm...memuaskan"
"Lo gak lupa kan bakalan bayar gue sesuai keinginan gue waktu itu" kata wanita bersurai coklat itu.
"Pasti" kata laki-laki lumayan tinggi itu.
"Nih" kata laki-laki itu menyerahkan amplop berwarna coklat."eits.."laki-laki itu menarik kembali amplop tersebut.
"Kenapa?"
"Gue masih ada satu pekerjaan buat lo"
"Apa? Cepat ngomong!" kata wanita itu sedikit membentak.
"Sabar lah, gue bakalan nambah bayaran lo 2x lipat jika tugas lo ini berhasil"
"Haha lo ngeremehin gue? Cih.." perempuan itu berdecak kesal."cepat ngomong apa yang harus gue lakuin"
"Gue dengar cowo sialan itu gak jadi mati karena cewe sok baik itu, ck sesuai expetasi gue dia pasti gak bakalan biarin cowo sialan itu nemuin ajal nya dulu, jadi lah dia yang di ambang kematian Sekarang Haha dasar cewe bodoh" monolog nya.
"Ck lo berbelit-belit banget sih, ngomong aja tugas gue apa, gue gak mau dengarin cerita gak berguna lo itu"
"Sabar dulu dan dengarin omongan gue, jangan membantah gue kalau lo mau gue gaji"
"Ishhh ck cepetan"
"Kalau cewe itu mati cowo sialan itu juga bakalan sengsara bahkan bisa-bisa dia menyusul ajal cewenya dengan segala cinta bodoh nya" setelah berkata demikian chanyeol tertawa dengan membayang kan kejadian itu yang menurutnya sangat menyenangkan.
"Udah gue bilang jangan berbelit-belit ngomong aja apa tugas gue! sekarang lo malah ketawa,, dasar cowo stres"
"Lo ngomong apa?! Cowo stres? Hahah emang gue stres gara-gara cewe sialan itu"
"Lo beneran gak waras,,,  cepetan apa tugas gue!" kata eunha sambil menggebrak meja.
"Duduk dan dengarin kalau pengen cepet-cepet selesai, lo ini buang-buang waktu banget sih"
"Ck padahal dia sendiri yang ngulur-ngulur waktu"
"Tugas lo cuman mepercepat kematian nya"
"Dengan?"
"Dengan apa aja terserah lo, gimana? Gampang kan?"
"Kalo cuma itu aja sih gampang, besok gue langsung lakuin"
"Good girl, kalau bisa bunuh dia di tempat"
*flash back off



Perlahan gorden hijau itu terbuka terpampang nyata tubuh mungil tergeletak lemah di atas kasur, di selubungi selang dan alat bantu di sekujur tubuhnya.

Jungkook membungkam mulutnya rapat-rapat sesekali mengerjapakan mata nya, menggeleng tak percaya.
"Kenapa harus dia" suara itu keluar dari mulutnya dengan nada lemah sangat lemah bahkan mungkin hanya dia dan tuhan yg mendengar.
"kenapa harus dia!! Kenapa bukan gue aja yang mati dan hancur menjadi bangkai gak berguna, kenapa harus dia ha!!" teriak jungkook dengan mata yang memerah dan tubuh yang sudah bergetar hebat. "Dia wanita baik....." suara jungkook mulai melemah air mata pun turun bak banjir bandang.
"Dia gak pantas mendapatkan ini semua dia wanita hebat dia wanita yang sangat aku sayangi,,,, dia..dia calon istriku...hahaha sebentar lagi kita akan menikah" kata jungkook sambil tertawa hambar raut wajahnya berubah sedih ketika dia melihat cincin yang sebelumnya melingkar di jari manisnya sekarang hilang entah kemana cincin itu di buang nya, seketika kejadian itu kembali terputar di memori jungkook.

"Dia bukan manusia dia malaikat yang dikirim tuhan untuk ku untuk menjaga diriku menemani hari tua ku tapi kenapa kau membuat nya seperti ini apa sebentar lagi kau juga mau mengambil nya dari ku?! hiks... Ini salah ku karna sudah menyinyiakan wanita baik seperti dirimu rose,,, maaf maafkan aku hiks.." kata-kata penyesalan itu terus menerus ia ucapkan mata yang sudah tak sanggup lagi mengeluarkan air mata hanya memandang sendu wajah orang yang sangat ia sayangi sambil sesekali mengusap lembut surai rosé.

"Maaf tuan, waktu anda sudah habis silahkan tinggalkan ruangan ini"
Tidak ada jawaban dari jungkook.
"Tuan... Maaf waktunya habis mari saya antar keluar"
"Enggk gue gak mau keluar! nanti dia di ambil aku takut" kata jungkook dengan mata yang masih menatap rosé lekat.
"Tapi tuan waktunya sudah habis silahkan keluar"
"Enggk sus!! Lo ini siapa sih ngatur-ngatur orang"
Suster itu sudah kehabisan akal dia keluar meninggal kan jungkook.

"Ada apa sus? Saya mendengar jungkook berteriak dari dalam" tanya namjoon.
"Itu mas nya nggk mau keluar tolong bantu keluarkan dia"
Dengan segala bujuk rayu akhirnya jungkook keluar dari ruangan itu.





Sudah dua hari rose masih setia dengan koma nya dan sudah dua hari pula jungkook tak berbicara bahkan dia hanya makan 2 suap sendok sehari sungguh keadaan nya sangat memprihatinkan bahkan badan nya kurus kering tak terawat.

Di lain sisi wanita itu terus mencoba memasuki ruangan rosé tapi aksinya selalu gagal karna jungkook yang tak beranjak sedikitpun dari ruangan rosé."ck kalau begini mana bisa masuk" kesal wanita itu.

*Via telpon on*
"Yeoboseo!"_
•"Ada apa?, apa lo udah ngelakuin tugas lo?" tanya lelaki di sebrang sana.
•"gimana gue bisa ngelakuin tugas gue kalau jungkook terus di depan ruangan target"_
•"aishhh... Lo ini bodoh atau gimana sih! Lo kan bisa pura-pura jadi perawat atau suster di situ"_
•"iyh juga ya kenapa gue gak kepikiran dari tadi"
•"dasar bodo! Lo bilang lo ini profesional ternyata gak lebih baik dari gue"_
•"ya!! Memang gue lebih baik dari lo! udah deh tugas gue gak bakal selesai kalau gue terus terusan ngeladenin orang kaya lo" katanya lalu memutus kan sambungan nya sepihak.




"berhenti!!! jauhkan kan pisau itu dari dia"_
wanita itu terkejut pasalnya jungkook sudah menggenggam tangan nya erat, tak ada pilihan lain wanita itu menjauhkan pisau dari leher rosé.
"Lo siapa? Kenapa lo lakuin ini" selidik jungkook yang kini sudah mengunci kedua tangan wanita itu.
"Sa-saya cuma mau mengecek nya tadi anda kan tau saya ini suster di sini iyh kan?" elak wanita itu dengan tawa kikuk di akhir ucapan nya.
"dengan ucapan lo itu lo justru meyakinkan gue kalau Lo ini sedang berbohong, ngaku aja deh percuma lo ngelak dari gue" kata jungkook dengan tatapan tajam.
"Saya...saya tak mengelak saya berkata jujur"_
"atau... Gue buka aja masker lo ini"
"Jangan! Jangan buka!" terlambat jungkook sudah melepas masker yang sedari tadi menutupi sebagian wajah wanita itu.
"Eunha!?" jungkook masih tak percaya dengan kenyataan yang ada di hadapan nya saat ini.
Eunha? Ia hanya menunduk pasrah.

"Ada apa ini?" tanya heran jimin.
blackbangtan-rosekook baru datang dari makan siang mereka.
"Eunha? Apa yang lo lakukan disini? kenapa masker oksigen rosé terlepas? dan mengapa lo ngunci tangan eunha, kook? Ada apa ini?" pertanyaan maraton itu terucap dari bibir jennie.
"Biar dia yang jelasin sendiri gue juga gak ngerti dengan jalan fikiran nya" jawab jungkook kemudian mendorong eunha untuk lebih dekat ke arah mereka.

"Jelasin apa yang sebenarnya terjadi eunha dan buat apa lo pakai baju perawat?" tanya jisoo penuh selidik.
'Mati lo sekarang' batin eunha.
"Jawab!" lisa mengangkat dagu eunha yang tadinya meunduk.
Dan masih tak ada jawaban dari eunha.
"Ck baiklah kalau lo gak mau jelasin ke mereka biar gue aja yang jelasin. tadi dia mau bun-"
"Gue kerja disini ah iyh gue kerja di sini dan tadi nya gue mau periksa keadaan rosé iyh" kata eunha dengan raut wajah yang sulit di artikan.
"Jangan berbohong eunha!" bentak jungkook.
"Gue gak-" ucapan eunha terhenti ketika suara seseorang seperti sedang tercekik membuat atensi semua orang yang ada di ruangan itu teralihkan.
"Rossie-ya!" teriak lisa dan segera menghampiri rosé.
"Oksigen nya!, kita melupakan rosé karena kita sibuk mengurusi ulah si eunha itu"_taehyung.
Kesempatan itu tak di sia-siakan oleh eunha dia berhasil lolos saat mereka tengah panik dengan keadaan rosé.
"Sial,, biarkan saja dia, sekarang panggil dokter!" perintah namjoon, lisa yang tak jauh dari tombol bellnpemanggil dokter itu langsung memencet nya.
Tak lama dokter datang dengan beberapa suster yang membawa alat-alat medis,, para suster menyuruh mereka untuk keluar dari ruangan.

*

*

*

*

*

*

*

*

*

*

*

*

*

*

*

*

*

*

*

Hohoho gaeess what's up pa kabar nieh?
Ngehehe mian lama update nya yh you know what's the reason
Maaf untuk typo nya.
kalo ada saran/kritik monggo agar aku bisa perbaiki itu hehe😁

Seperti biasanya jangan lupa bintang nya yeorobun 🌟

Paipai nyongan 👋❤

you're everything [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang