PART#01 THE TIME TO 'MABAL'

Start from the beginning
                                        

  "Diem! Mungkin bagi lo gue bukan apa-apa lagi, Gue sadar itu!"

  Zakipun pergi meninggalkan tempat itu dengan hati kesal melihat tingkah Sesil. Kemudian di susul oleh Nabella, Elmaya pun membubarkan semua yang ada di sana. Tapi Sesil masih terdiam dengan mata menahan tangis, memandang Zaki yang pergi begitu saja tanpa mau mendengarkan Sesil.

  "Lo gak apa-apa?" Tanya Dariel.

  Elmaya mendekat menepuk pelan pundak temannya. "Sil? Lo gak apa-apa kan?"

  Sesilpun menarik nafas pelan "Ini yang gue benci dari lo! Selalu pergi, tanpa ingin tau alasan gue" ujar Sesil dalam hati.

  "Gue gak apa-apa kok! El lo masuk duluan aja gue mau ngomong dulu sama cowok ini!"

  "Ya, udah gue duluan ya,telepon gue kalo ada apa-apa? ,bye!!"

  "Iya-iya bawel lo!"

  "Yang tadi itu, cowok lo?"

  Sesil Bergeming seraya mendudukan badan nya di atas lantai dan menatap Dariel yang berdiri di depannya. "Lo tadi kenapa mukulin dia?"

  "Lo gak liat baju seragam gue?" laki-laki bermata coklat itu pun ikut duduk di samping Sesil. "Gue gak akan ngusik, kalo gak di usik! Tadi, gue lagi ngopi di warung pak Cepi depan sekolah".

  Sesil masih terdiam dengan membalikan badannya ke hadapan Dariel "Terus?"

  "Cowok lo--"

  "Stop kenapa sih bilang dia cowok gue, nama dia Zaki!"

  "Iya... iya Zaki, si Zaki nyipratin baju gue pake mobilnya, lah, gue gak terima. Gue samperin dia ke parkiran, gue cuma ngomong, lo bisa gak bawa mobil? Dia malah nantangin gue, dia dorong bahu gue, dia nonjok gue. Ya gue bales sampe bibir dia berdarah, pas tadi ada lo gue gak jadi mukulin dia! Sialnya, malah gue yang kena pukul".

  Sesilpun mengambil tisu yang ada di dalam tasnya, kemudian membersihkan darah yang ada di hidung Dariel, yang sedari tadi keluar. "Sorry, Riel. Kayanya ini sakit banget, lo harus di obatin. Zaki itu emang belagu! Kadang gue gak ngerti sama jalan pikir dia kaya gimana!?--"

  "Aww, sakit!!"

  "Sorry... Sorry!" Sesil menatap Dariel yang sedari tadi memperhatikannya."Mau ke UKS?"

  "Nggak, anter gue ke klinik aja kayanya gue agak gak enak badan"

  "Ya, udah gue izin dulu ya?!"

  "Gak usah! Motor gue masih di luar, Sil. Mumpung belum bel"

  "Mabal gitu?" Sesil tercengang merasa dilema antara kasihan terhadap Dariel dan konsekuensinya kabur dari sekolah. Sesil pun kembali menatap Dariel, Dariel pun menaik-turunkan alisnya. "Ya, udah ayo!"

  Mereka pun berdiri, dan Dariel menarik pelan tangan Sesil keluar dari gerbang belakang parkiran, yang setiap hari tidak pernah ada penjaganya. Mereka berjalan menuju motor Dariel yang terparkir di dekat warung mang Cepi dengan tergesa-gesa.

  "Lo kuat bawa motor, Riel?"

  "Kuat, tenang aja! Gak akan masuk rumah sakit kok hahaha" Dariel pun memakai helmet dan jaket kulit hitam yang ada di tasnya, menutupi bajunya yang kotor. "Ayo, naik!"

  "Apaan, sih?" Sesil pun tersenyum, seraya menaiki motor trail biru muda milik Dariel. "Ayo, kok gak maju?"

  "Ojek kemana, neng?"

  "Ke Amerika, bang!"

  "Dasar! Sesil oon" Dariel menggelengkan kepalanya sambil tersenyum. Seraya mengenggam dan menarik tangan Sesil ke depan untuk memeluknya. Sesil tersenyum kaku, mengeratkan pelukannya terhadap Dariel. Mereka pun pergi dari sekolah tanpa ada yang tahu dan menegur.

  Di tengah jalan, tepatnya di perempetan menuju ke klinik, Dariel malah membelokan motornya ke arah kanan. "Riel, kok belok? Klinik yang deket, lurus aja!".

  "Kalo ke klinik gue takut di suntik!"

  "Hahaha!" Sesilpun mendekatkan mukanya di telinga kiri Dariel. "Lah, terus kita mau kemana?"

  "Ke tempat yang yang bikin gue seneng!"

----

  "Fera!" panggil Elmaya seraya masuk ke dalam kelas. "Lo kok baru dateng?"

  "Gue ketiduran sial banget dah, Sesil mana Sesil?" Tanya Fera, seraya duduk dan merebahkan badannya di kursi pojok depan, tempat duduk Sesil.

  "Sesil kan gue tinggalin di parkiran sama si Dariel!" Elmaya pun duduk di atas meja yang kursinya di duduki Fera.

  "WHAT? DARIEL?"

  "Iya, anak kelas dua belas, tadi berantem sih sama Zaki, terus Zaki malah ninggalin Sesil! Bella juga pergi ngejar Zaki, nenangin dia kali".

  "Apa gara-gara Sesil pas malam minggu di anter pulang Dariel?"

  "Gak tau sih gak jelas juga gara-gara apanya haha"

  "haha bego lo kasih info gak jelas, ya udah lo duduk sama gue aja sampe Sesil sama Bella dateng!"

----

DARK FUTUREWhere stories live. Discover now