Part 25

5.2K 203 45
                                    

POSSESSIVE BOYFRIEND

Setelah bosan di mall, mereka melanjutkan berjalan-jalan di taman sambil menikmati es krim. Dean sangat menikmati es krim tersebut sekaligus menikmati berjalan-jalan bersama Al. Baru hari ini mereka bisa bersama-sama kembali dan menikmati hari dengan penuh rasa bahagia. Dean ingin seperti saat ini untuk selamanya dengan Al yang berada di sampingnya. Dean mulai bisa menerima sikap Al yang posesif terhadapnya namun ia juga terkadang masih sebal seperti dulu.

Al menghentikan jalannya namun Dean masih tetap berjalan dengan santai, “De.” Panggil Al lembut membuat Dean membalikkan badan untuk menghadap Al.

Dean hanya mengangkat kedua alisnya.

“Aku pergi.”

Dahi Dean berkerut, tidak mengerti maksud dari kata kata yang diucapkan Al. Ia melirik jam yang berada di tangan kirinya. “15 menit lagi ya. Es krim aku aja belum habis. Lagian aku mau duduk di bawah pohon yang di sana dulu, mau menikmati pemandangan” Dean melanjutkan perjalanan nya kembali seraya menghabiskan es krimnya.

“Bukan itu.”

Perkataan Al membuat langkah Dean terhenti. Entah hanya perasaan Dean saja, Al berubah menjadi aneh. Ada sesuatu serius yang ingin disampaikan oleh Al, tapi Dean tidak mengetahui itu. Perasaan Dean menjadi tidak enak. Dean membuang es krim tersebut ke kontak sampah lalu menghampiri Al yang masih berdiri tegak ditempat sebelumnya.

Dean berhenti melangkah tepat didepan Al. Lalu ia menatap tepat ke arah mata Al, begitupun dengan Al yang menatap ke arah mata Dean.

“Aku ngerasa ada yang aneh dengan perkataan kamu”

Al hanya terdiam tanpa sedikitpun mengalihkan pandangan nya.

“Sebelumnya, boleh aku duluan yang ngomong sesuatu sama kamu?”

Al mengangguk dengan wajah datar nya.

Dean memeluk Al dengan erat. Al tidak mengerti kenapa Dean memeluknya, tetapi ia tidak ingin menanyakan hal yang tidak penting sekarang. Lantas ia membalas pelukan Dean.

“Aku udah tau semuanya” Ujar Dean disela sela pelukan nya.

Dahi Al berkerut, tidak mengerti dengan perkataan Dean.

“Tentang penyakit kamu. Aku udah tau semuanya, Al.”  Dean berusaha tidak mengeluarkan air mata nya.

“Aku minta maaf. Selama kita pacaran, aku gak pernah perhatiin kamu. Bahkan penyakit kamu aja, aku gak pernah tau. Selama ini aku pacar yang buruk, Al”

Dean mengurai pelukan mereka. Di tatap nya Al dengan serius. “Aku janji akan berubah. Aku akan perhatiin kamu. Aku akan lebih peduli sama kamu” Dean tersenyum tulus diakhir kalimat nya.

Al hanya menatap Dean dengan wajah datar nya. Al merasa tidak sanggup untuk membicarakan ini. Ia tidak siap melihat Dean menangis di depan nya dan karena nya. Dipeluknya Dean dengan erat, begitupun sebaliknya.

“Besok, aku berangkat ke singapore untuk berobat sekaligus melanjutkan kuliah di sana.”

Kalimat Al membuat tubuh Dean menegang. Bahkan ia sampai lupa cara nya untuk bernafas. Mata nya menatap lurus ke depan dengan tatapan kosong. Perlahan mata nya mulai menutup, dan keluarlah sebuah air mata yang sempat ia tahan tadi. Tangan nya dengan gerakan pelan mulai turun, tidak memeluk Al dengan erat lagi. Dean begitu lemas saat mendengar kalimat Al. Baru saja ia ingin memperbaiki semua nya, namun tidak ada waktu lagi untuk ia memperbaiki kesalahan nya dulu. Semua sudah terlambat. Dan karna itu Dean merasa hancur.

Al menyadari tubuh Dean melemas. Untung saja Al memeluk Dean dengan sangat erat, jadi Dean tidak terjatuh ke tanah. Al juga menyadari bahu kanan nya mulai basah karna air mata Dean yang mengalir begitu deras.

आप प्रकाशित भागों के अंत तक पहुँच चुके हैं।

⏰ पिछला अद्यतन: Jan 07, 2020 ⏰

नए भागों की सूचना पाने के लिए इस कहानी को अपनी लाइब्रेरी में जोड़ें!

Possessive Boyfriendजहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें