Part 22

10K 666 140
                                    

POSSESSIVE BOYFRIEND

Al berhenti melangkah, membuat Dean mengikuti nya. Dean menoleh menatap Al yang juga sedang menatap nya.

"Kalo berangkat nya bareng, pulang nya juga harus bareng." Ucap Al tegas membuat pipi Dean terasa panas.

Al mengusap pipi Dean dengan kedua ibu jari membuat merah di pipi nya semakin menjadi-jadi. Dean sungguh malu, diperlakukan seperti itu di lorong kampus yang memang tidak pernah sepi. Apalagi sebagian anak dikampus nya tahu bahwa mereka sudah putus.

Al menggapai sebelah tangan Dean, "Ada yang mau aku omongin."

Dean mengerutkan alis nya, memandang wajah serius Al. Jantung Dean semakin berdetak kencang. Mendengar perkataan nya, membuat sebagian diri Dean untuk percaya diri bahwa Al mungkin saja ingin mengajak nya kembali mengikat hubungan mereka.

Tanpa Dean sadari, Al sudah jalan terlebih dahulu membuat Dean seperti orang aneh di tengah tengah lorong.

"Ngeselin" Gumam Dean dalam hati. Kemudian melangkah sedikit berlari untuk menyamakan langkah Al.

Seperti nya Dean harus menambah kesabaran nya. Ternyata Al tidak pernah berubah, selalu saja menyebalkan, selalu membuat mood nya naik turun. Dean sangat heran, mengapa Al secepat itu dapat merubah suasana. Tidak pernah sama sekali romantis lebih dari 15 menit, bahkan selalu kurang dari itu. Membuat Dean kesal dibuat nya. Jika saja stok kesabaran nya telah habis, mungkin saja sudah ia buat gundul kepala Al. Tetapi Dean jadi membayangkan, bagaimana jika Al gundul? Pasti sangat lucu bukan?

"Jangan sering melamun."

Dean menoleh di sela-sela langkah nya. "Kenapa?"

"Nanti kesambet."

Dean berdecak, "Receh"

Al menoleh, menatap Dean yang terlihat sebal membuat nya tersenyum tipis.

"Cabut lo?"

Al mengangguk, "Tipsen ya." Perintah Al kepada teman-teman nya.

"Mau kemana?" Tanya Ale penasaran, sebab Al sangat jarang sekali bolos kelas jika tidak dipaksa.

"Bukan urusan lo." Lalu Al mempercepat jalan nya membuat Dean yang sedari tadi hanya menyimak kembali berlari kecil mengejar Al yang sudah jauh.

Tak lama mereka sudah sampai di area parkir mobil. Al membukakan pintu mobil penumpang, lantas Dean memasuki mobil tersebut. Setelah itu Al memutari mobil untuk memasuki pintu pengemudi.

"Pakai seatbelt."

Dean nurut, setelah seatbelt terpasang bunyi dentingan suara ponsel Dean terdengar tanda pesan masuk. Dengan cepat Dean mencari-cari ponsel dalam tas nya. Setelah menemukan nya, Dean membuka aplikasi line.

Ale Bagaskara P.

"Mau kemana?"

Dean mengernyit, ia bingung kenapa Ale jadi penasaran seperti ini. Tanpa Dean sadari, sejak bunyi ponsel nya Al memperhatikan Dean, hingga mobil tersebut belum juga berjalan.

Namun, walaupun Dean sedikit heran dengan pesan dari Ale, ia tetap membalasnya.

"Pulang. Kenapa?"

Kemudian Dean meletakan kembali ponsel nya di dalam tas, lalu kembali fokus ke depan. Dean menoleh karna sadar sedari tadi mobil tersebut belum juga berjalan bahkan mesin mobil mobil hidup.

"Kenapa belum jalan?"

Tatapan tajam Al membuat Dean jadi merinding.

Possessive BoyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang