Part 15

19.9K 1.2K 216
                                    

"Hatimu bagaikan teka-teki, sulit untuk ditebak."

POSSESSIVE BOYFRIEND

Al menggenggam tangan Dean hingga mereka berhenti di depan toilet wanita. Al menatap wajah Dean dengan datar.

"Rapihin rambut kamu." Perintah Al seraya menunjuk ke pintu toilet dengan dagu nya.

Dean mengangguk seraya melepaskan genggaman tangan Al.

Al menunggu sambil menyenderkan tubuhnya ke dinding. Sedangkan Dean menatap cermin sambil menyisirkan rambut nya yang kusut. Butuh sekitar 5 menit untuk merapikan rambutnya seperti semula.

Tangan Dean yang bebas terangkat, memegang jantung nya sendiri. Jantung nya berdetak dengan cepat akibat perlakuan Al yang sangat manis. Entah mengapa, Dean merasa bahwa Al sedang mendekati nya lagi. Tetapi perasaan itu tidak sepenuhnya, ia juga merasa bahwa Al sedang dekat kembali dengan Fara atau para perempuan lainnya.

Ia tidak kaget jika Al memang sedang dekat dengan beberapa perempuan, wajah nya yang tampan membuat para perempuan menyodorkan diri menjadi pasangan nya. Dean sangat tau, bahwa ia termasuk perempuan yang beruntung bisa menjadi kekasih Al. Lagipula memang dulu bukanlah Dean yang mengejar Al seperti yang dilakukan Fara atau perempuan lainnya, melainkan Al-lah yang memulai duluan mendekati Dean. Betapa beruntung nya Dean, itulah yang dipikirkan perempuan-perempuan saat mengetahui mereka sudah resmi menjadi sepasang kekasih.

Setelah selesai merapikan rambut nya, Dean keluar dari toilet dan mendapati Al bersender di dinding dengan tatapan lurus ke depan. Dean berdehem untuk menyadarkan Al bahwa ia sudah selesai. Lantas Al menoleh dan kembali menarik tangan Dean dengan lembut. Dean yang diperlakukan seperti itu hanya bisa mengikuti saja.

Para mahasiswa menatap kearah mereka saat melintasi koridor gedung ekonomi. Tak jarang ada yang berbisik-bisik kepada teman mereka. Entah apa yang mereka bicarakan. Mungkin mereka seperti itu karna tampak heran melihat kedua nya bersama setelah mengetahui bahwa mereka sudah tidak ada hubungan apa-apa.

Al tampak biasa saja ditatap oleh para mahasiswa seperti itu, lain dengan Dean yang tampak merasa risih. Dean sempat ingin melepaskan genggaman Al, namun Al malah semakin menggengam tangan Dean dengan erat.

Setelah sampai di ruang kelas Dean yang berikutnya, mereka duduk bersampingan dengan Al yang memposisikan duduk nya menghadap Dean.

Al menatap Dean dari samping, "Kamu gakpapa?" Tanya Al lembut seraya menarik dagu Dean agar menghadap kearah nya.

Dean hanya menggelengkan kepala nya sambil menunduk, "Maaf"

Mendengar itu Al mengerutkan dahi nya, bingung dengan ucapan yang dilontarkan Dean. Al yang diam saja membuat Dean mendongakan kepala.

"Maaf karna udah bikin rusuh sama Fara. Fara marah karna kita kemarin pulang bareng. Sebaiknya kita lebih menjaga jarak, karna gue gak mau buat masalah lagi sama tuh anak"

"Maksud kamu apa?" Tanya Al seraya tangan nya terangkat ke bahu Dean lalu mengelusnya.

"Kamu lagi deket kan sama Fara?"

Mendengar pertanyaan Dean membuat Al semakin memperdalam kerutan di dahi nya, "Jangan sok tau."

Dean menunduk, takut terhadap tatapan tajam Al.

"De," Panggil Eron saat berada di ambang pintu kelas membuat mereka menoleh ke sumber suara.

Eron melangkahkan kaki dengan cepat ke kursi Dean lalu reflek memeluk Dean dengan erat. Dean kaget akibat Eron yang memeluk nya dengan tiba tiba. Al yang melihat kejadian itu menggepalkan kedua tangan diatas kedua paha nya tanpa mereka ketahui.

Possessive BoyfriendWhere stories live. Discover now