The Angel 37 Koma √

28.6K 1.1K 12
                                    

Rey segera beranjak berdiri dari duduknya saat melihat Dokter yang menangani Keysha telah keluar dari ruang UGD dengan wajah yang menurutnya sangatlah tidak menyenangkan.

" bagaimana keadaan istri saya dan bayi kami?!" tanya Rey langsung saat sudah berdiri tepat didepan sang Dokter.

" kami harus segera melakukan operasi untuk menyelamatkan ibu dan calon bayi...Ny.Keysha telah mengalami pecah ketuban agak lama serta pendarahan ringan, dan semua itu dapat sangat membahayakan mereka" kata Dokter tersebut dengan tutur kata pelan sirat kesedihan.

" lakukan apapun itu Dok! Asalkan istri dan anak-anak kami bisa selamat" kata Rey sembari memegang pelan kedua lengan Dokter yang akan menangani Keysha.

" kami akan berusaha semampu kami, doakan saja..tapi sebelum melakukan operasi, harap anda menandatangani surat persetujuannya terlebih dahulu" nasehat Dokter tadi.

Tanpa menunggu lama Rey segera menandatangi semua surat yang diperlukan sebagai prosedur dilakukannya operasi penyelamatan istri dan calon buah hati mereka. Rey terus berdoa demi keselamatan Keysha dan kedua anaknya.

****

Dua jam berlalu tapi belum ada tanda-tanda akan selesainya operasi yang tengah dijalani istrinya. Rey terus berdoa dan berdoa tiada lelahnya. Ia mengalihkan pandangannya dari pintu ruang operasi saat mendengar banyak suara langkah kaki yang seperti berjalan tergesa menuju arahnya. Dan ia terkejut saat melihat siapa orang-orang itu. Mereka adalah mamah, ayah,ibu dan juga Devan, anak itu, bagaimana bisa bersama mereka?.

" Rey" jerit mamah dengan air mata yang membasahai kedua pipinya, setelah dekat dengan posisi anaknya, Karin segera memeluk putranya yang terlihat sangat berantakan.

" Rey" Rey melepaskan pelukan Karin pelan dan beralih memandang ayah mertuanya yang matanya terlihat memerah, beliau memang tidak mengeluarkan air mata, tapi Rey tau ayahnya sangatlah terpukul dengan kondisi putrinya.

" bagaimana kondisi Keysha?" Rey menunduk diam, kemudian mendongak dan menggeleng.

" operasinya belum selesai" semua orang bersedih, para wanita semakin histeris, tapi coba ditenangkan Rey dan ayah mertuanya. Sementara tanpa mereka sadari, dua orang asing yang sempat membantu menolong Keysha dan Reynand mentap iba keluarga yang terlihat hancur tersebut. Mereka berusaha menenangkan Devan yang mulai ikut menangis saat melihat omah dan neneknya menangis sampai sesenggukan.

Tak lama Dokter keluar,ia menghela nafasnya sebelum mulai bicara pada keluarga pasiennya.

" bagaimana kondisi putri saya dok?" tanya ayah Key sebagai orang pertama yang menyadari kehadiran Dokter yang menangani putrinya.

" selamat...kedua cucu anda telah terlahir dengan selamat tanpa kekurangan apapun, keduanya perempuan" semua yang mendengar mengucap syukur dengan berita yang baru mereka dengar.

" tapi..." semua orang menatap Dokter itu dengan nafas tercekat, entah kenapa saat melihat mimik yang ditampilkan Dokter tersebut telah membuat semua orang memikirkan kemungkinan-kemungkinan negatif yang mungkin telah terjadi pada Keysha.

" maaf..Ny.Keysha...ia koma dalam waktu yang tidak bisa ditentukan" katanya menunduk.

" apa maksud anda mengatakan semua ini?!" semua yang ada disana terkejut dengan perlakuan Rey yang tiba-tiba menarik kerah jas yang Dokter lelaki itu kenakan.

" Rey sadar! Lepas!" teriak ayah Key sembari berusaha melepaskan cengkraman Rey dikerah jas Dokter tersebut. Tuan Teddy ikut turun tangan membantu saat melihat Rey yang tidak kunjung melepaskan cengkramanya.

" itu semua pasti bohong yah, Key gak mungkin kenapa-napa" isak Rey berlutut setelah berhasil dilepaskan dari Dokter yang tengah terbatuk karena Rey yang terlalu keras mencengkaram kerah jas dokternya. Tak lama pintu UGD terbuka, menampilkan beberapa perawat wanita yang tengah mengeluarkan sebuah tempat tidur rumah sakit yang terdapat istrinya yang berbaring tak bergerak.

Rey bangkit menghampiri istrinya dan merasa miris saat melihat sang istri yang tertidur diatas brankar dengan selang pengobatan dihampir seluruh tubuhnya. Ia melihat mata itu, mata yang biasanya terbuka menatapnya penuh cinta, kini telah tertutup entah sampai kapan. Air matanya menetes penuh kesedihan, tapi semua berubah menjadi haru saat melihat kedua malaikatnya yang telah lahir kini tengah tertidur didalam sebuah kotak yang akan menghangatkan mereka untuk beberapa waktu. Rey mengalihkan pandangannya pada sang istri dan meminta pada perawat yang mendorong brankar istrinya agar berhenti sebentar. Ia mendekatkan mulutnya ke telinga sang istri.

" lihatlah Key,,mereka semua terlihat sangat cantik..sama seperti dirimu..bangunlah demi kami..l love you" bisik Rey kemudian mengangkat wajahnya dan mendaratkan bibirnya dikening istrinya sedikit lebih lama..

TBC
22 Desember 2019

MBA (Married By Accident)- CompletedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang