The Angel 35 Polisi √

24.1K 1K 6
                                    

Adu pukul tersebut tak dapat dihindari lagi, Rey yang berhasil menemukan tempat persembunyian segala sumber kekacauan yang tengah terjadi, ayahnya, segera mendaratkan bogeman tepat diwajahnya tanpa takut anak buah lelaki tua itu akan menyakitinya. Ia sudah terlalu marah, kecewa, dan benci terhadap lelaki tua yang terbaring dilantai dengan wajah yang dibeberapa sudut telah mengeluarkan darah.

" cepat katakan dimana Keysha!!" teriak Reynand tepat didepan wajah pria itu dengan tangan yang menarik kerah kemeja yang dipakai lelaki paruh baya itu. Sementara sang empu terkekeh dengan sesekali terbatuk menampilkan senyum yang menurut Reynand sangatlah memuakan.

" kamu tidak akan pernah bisa menemukan wanita itu" rahang Rey mengeras, ia semakin mencengkram erat kerah leher yang digenggamnya. Tapi seperti tak ada rasa takut lelaki tadi yang tak lain ayah Rey justru kembali bersuara yang justru akan semakin menghancurkannya.

" jikapun kamu.." katanya dengan telunjuk mengarah kedada Rey yang ada diatasnya.

"...menemukannya, mungkin ia...sudah..menjadi ..mayat" katanya kemudian tertawa dan kembali terbatuk. Rey sudah kehabisan kesabarannya sehingga tanpa pikir panjang ia langsung melayangkan tinjunya ke rahang lelaki bajingan yang sangat ia benci itu hingga membuat sang tersangka pingsan seketika.

Rey bangkit, saling menepukan kedua tangannya seolah menghilangkan debu yang menempel disana. Ia membalikkan badannya melihat para anak buahnya yang berhasil melumpuhkan para anak buah Hadi ,ayahnya dengan begitu mudahnya. Ia memberikan isyarat agar mereka mengurus mereka semua terutama pria paruh baya yang sudah tergeletak tak sadarkan diri itu.

Ia mengajak sebagian untuk segera membantunya menemukan istri dan adiknya, karena entah kenapa perasaannya mulai terasa tidak enak. Ia takut terjadi sesuatu pada mereka. Ya Allah tolong jagalah istri, adik, dan calon anak-anakku.

****

Keysha terus membekap mulutnya agar rintihannya tidak keluar dan terdengar oleh mereka yang masih berdiri diarea luar pagar rumah. Rasa sakit diarea perutnya semakin terasa, kepalanya mulai terasa pusing, keringat dingin terus keluar dari tubuhnya, serta kekhawatiran pada calon anak-anaknya semakin dirasakannya saat bukan lagi air yang keluar dari sela-sela kakinya, tapi kini telah berubah menjadi darah.

Ia ingin pergi dan mencari pertolongan, tapi jika ia melakukannya, maka sama saja ia menyerahkan dirinya pada orang yang telah menculiknya dan membuatnya berada dalam situasi seperti ini.

" aakkhhh!!!" teriaknya reflek saat merasakan sakit yang luar biasa. Ia memegangi perutnya tanpa menyadari kalau orang-orang yang tadi mengejar Devan dan dirinya sudah berdiri di pintu masuk rumah setengah dinding tempat ia bersembunyi tadi.

" ohh ternyata disini, dasar kau wanita nakal!" kata-kata yang dilontarkan salah satu dari lima orang didepannya memang pelan tapi mampu membuat tubuhnya bergetar ketakutan.

" apa mau kalian?, apa salahku?, kenapa kalian menculik dan membawaku kesini?" tanya Key dengan rasa takut yang berusaha dihilangkannya.

" kami tidak tahu karena kami disini dibayar untuk menjagamu agar tidak kabur! Tapi kau malah lari dan membuat kami dimarahi Tuan kami! Apa kau tahu itu!!" teriaknya diakhir. Key semakin beringsut. Kepalanya sangat pusing, ia memilih menyandarkan tubuhnya pada dinding dibelakangnya berusaha sebentar melupakan keberadaan orang-orang itu disekitarnya.

" cepat bawa dia!!" teriak satunya lagi hingga dapat membuat Key yang tadinya memejamkan matanya langsung membukanya karena terkejut.

" lepaskan aku!!' ronta Key saat kedua pria memgangi kedua pergelangan tangannya dan menariknya untuk berdiri.

" lepaskan!" rontanya lagi, ia sudah tidak tahan hingga suara yang tidak asing dipendengarannya mampu menghilangkan sedikit kekalutan dihatinya.

Tapi sayangnya Key sudah tidak dapat menahan rasa sakit diperutnya,ia merasakan kedua pergelangan tangannya dilepas dan di sentakan, saat itu pula tubuhnya limbung hilang keseimbangan, beruntung Rey dapat menangkap tubuh sang istri sebelum berhasil menyentuh tanah.

Ia menatap tubuh Key dengan air mata yang entah sejak kapan telah mengalir deras dikedua pipinya. Ia segera mengangkat tubuh sang istri guna malakukan pertolongan, sementara mereka yang tadi menawan Key sebagian sudah lari entah kemana dan sedang dalam pengejaran polisi yang entah dari mana datangnya.

" Bertahanlah"

TBC
17 Desember 2019

MBA (Married By Accident)- CompletedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang