The Angel 5 Awal √

52.2K 2K 23
                                    

Aku benar-benar tidak menyangka kalau gadis yang baru saja kusetubuhi ternyata masih perawan. Aku kira wajah polosnya itu hanya topeng tapi ternyata..

Aku mengusap wajahku kemudian membalikan badan, melihat seseorang yang tengah terlelap. Aku berjalan mendekati ranjang dan duduk sembari melihat gadis tersebut lebih dekat. Tapi apa pantas aku memanggilnya gadis sementara aku telah mengambil harta paling berharganya.

"mulai sekarang lo gue klaim sebagai wanitaku, tidak ada yang boleh menyentuh lo selain gue" batinku.

Aku baranjak dari ranjang, berjalan menuju balkon dan menghubungi seseorang.

"jemput saya di club xx, dan suruh Mery menyiapkan gaun serta perlengkapan lainnya dan bawa kesini, hubungi Mawar juga kalau saya tidak datang kekantor hari ini" perintahku pada salah satu bawahanku yang disanggupi olehnya.

Aku berbalik memandangi gadis tersebut beberapa saat sebelum suara ketukan pada pintu mengalihkan perhatianku.

Klik

"ini pesanan anda tuan"

"terima kasih Alex" ucapku pada bawahanku yang aku telfon tadi. Dari kecil aku diajarkan agar selalu mengucapkan terima kasih jika meminta tolong ataupun diberi sesuatu siapapun itu, bahkan walaupun itu pelayan.

Aku menutup pintu, berbalik dan melihat wanitaku yang ternyata sudah membuka matanya, tapi sepertinya ia belum sadar akan keberadaanku.

"akhirnya lo bangun juga wanitaku" kulihat tubuhnya menegang setelah mendengar suaraku. Ia menoleh kearahku dan kulihat wajahnya mulai ketakutan.

"bangunlah dan pakai ini" dia terus diam.

"lo gak mau bangun, apa lo mau ngulang yang semalam?" tanyaku dan ia tersentak kemudian menggelang cepat.

"kalau lo gak mau sebaiknya lo turuti semua yang gua katakan. Paham!" ia mengangguk cepat. Tanpa disadari sebuah senyuman tipis tercipta dengan tulusnya dibibirku.

****

"ki-kita mau kemana?" tanyanya gugup.

"anterin lo pulang" dan keheningan menyelimuti kami. Aku terus fokus kedepan sementara dia, entah apa yang ia lakukan.

"bayaran lo akan gue transfer" ucapku tanpa mengalihkan pandangan, tapi dapat aku lihat dari ekor mataku kalau ia tampak kebingungan.

"karena lo sudah temani gue tidur semalam, gua juga akan beri bonus karena gue yang pertama buat lo" kulihat ia tetap diam dan kulihat air matanya mulai menetes dan lama-lama semakin banyak.

"kenapa lo malah nangis? Bukannya kalian para pekerja disana sudah biasa ya? Eh tunggu tapi kenapa lo bisa masih virgin?" pertanyaanku sepertinya salah, karena kulihat ia justru semakin menangis hingga sesenggukan.

"aku bukan pe****r" ucapnya disela tangisannya.

"anterin a-aku pulang" ucapnya kemudian setelah lama diam. Aku menuruti ucapanya tanpa banyak bertanya, walaupun terdapat banyak pertanyaan didalam otakku. Entah mengapa aku percaya dengan apa yang ia katakan padahal ini pertama kalinya kami bertemu dan ditempat yang menurutku buruk bagi manusia terutama wanita.

"soal uang, tidak perlu. Jangan temui aku lagi" ucapnya mengalihkan tatapannya yang tadinya lurus kedepan.

"ok" ucapku. Siapa sangka kalau jawabanku tersebut justru akan membuat seseorang merasa sakit.

Aku melajukan kendaraanku meninggalkan sebuah kontrakan/kos-kosan yang terlihat kecil dan kumuh tersebut. Aku menghentikan mobilku ditepi jalan yang sepi dan menghubungi Alex untuk mencari tau semua inrormasi mengenai wanitaku. Dan bodohnya aku tidak menanyakan namanya. Tapi aku tetap tenang karena sebentar lagi aku akan tau semua tentangnya.

"akan kujadikan kamu satu-satunya wanita yang ada dihidupku" monologku seraya tersenyum membayangkan kehidupan bahagiaku nanti bersamanya.

Dilain tempat waktu bersamaan

"aku hancur"

TBC

29 September 2019

MBA (Married By Accident)- CompletedWhere stories live. Discover now