Entah mengapa Hyunjin merasa senang melihatnya.

"Kamu masih mengingatku?"

"Siapa, Jiny tidak tahu" jawabnya dengan suara imutnya.

"Aku..." "Ah sudahlah tidak penting" "Mengapa kamu sendiri di sini? Kamu ga takut"

Jiny menggeleng polos. Matanya tiba-tiba tampak berkaca-kaca.

"Jiny harus berani" "Siapa nama kamu, bagaimana Jiny memanggilnya?"

"Hyunjin, namaku Hyunjin"

Jiny mengangguk pelan. "Hyunjin"

Hyunjin terus memperhatikan anak yang waktu itu ia lihat sangat berbeda dari yang sekarang ia lihat. Waktu itu anak ini tampak chubby dan perutnya buncit.

"Hyunjin boleh Jiny bertanya lagi?"

"Ya" jawab Hyunjin ragu.

"Apakah Jiny boleh mandi di sana?" tangannya menunjuk sungai Han yang ada di depan mereka.

"Mandi? Itu bukan tempat untuk mandi" suara Hyunjin mengeras mengatakannya. "Jadi kamu ingin menyebur ke dalam sungai itu untuk mandi, agh aku bisa gila dengan pemikiranmu itu"

Jiny tampak bingung dengan segala perkataan Hyunjin yang tidak dimengertinya.

"Tapi Chan hyung mengatakan Jiny harus mandi di sana biar tidak bau lagi"

"Chan hyung, siapa orang gila yang menyuruhmu mandi di sana?" raut wajah Hyunjin tampak kesal setelah mendengar perkataan Jiny.

"Hyunjin, apakah Jiny bau?"

"Ya, kamu emang sedikit bau, kenapa?"

Jiny menunduk, bibirnya mengerut dan airmatanya menetes.

Hyunjin semakin panik melihatnya, karena ia tahu anak ini akan sulit diam jika sudah menangis.

"Jiny bau, Jiny harus mandi di sana agar tidak bau"

"Ya! Kamu ga perlu mandi di sana. Mandi di rumah jangan di sana!"

Jiny menangis semakin keras padahal Hyunjin tidak membentaknya.

Hyunjin merasa sangat kasihan melihat Jiny menangis di depannya. Ia pun langsung memeluknya.

"Tenanglah, aku tidak marah"

Jiny memeluknya erat sekali, dengan tubuhnya yang gemetar. Hyunjin ikut merasa hatinya bergetar karena tangisan Jiny.

"Ya! Kamu kenapa? Aku ikut sedih" ucap Hyunjin frustasi.

"Jiny.. hiks" Jiny menangis sesenggukan.

"Jiny diantar ke sini agar mandi di sana. Bukankah Jiny akan pergi setelah mandi di sana?"

Ia mengerti, siapa orang jahat itu

Hyunjin mengusap punggung kurus Jiny yang masih menangis. Ia sadar sekarang mengapa anak ini menangis. Keluarganya tidak mengharapkannya lagi.

Our Baby [ Ryujin ❣ Hyunjin ❣ Yeji ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang