LBD disease (On Going)

0.5

Memang tidak pernah ada yang menyangkal bahwa rasa bersalah yang kita anggap tidak akan datang, namun kehadirannya tidak dapat untuk ditepis

-ו-ו-ו-

01.34 PM

Sampai detik ini zamora tidak bisa memejamkan matanya,dari berbaring kembali duduk hingga berbaring lagi untuk mencari posisi ternyaman tetap tidak bisa, ia semakin terpuruk tanpa ada satupun seseorang disisinya saat ini

Gardenia? Tidak, ia tidak ingin mengganggu perempuan itu saat ini,Zamora tau Gardenia semakin hari pekerjaannya akan semakin rumit, ia tidak ingin membebani ibunya saat ini dengan kabar bahwa tantan nya sudah tidak ada lagi
Tiga hari ini ia selalu begadang tanpa bisa tidur

dan tiga hari itu pula ia tidak masuk sekolah, dan lagi ia sangat susah dalam mengingat, dimana ia suka lupa menaruh kunci rumahnya, lupa akan jadwalnya hari ini, ia pikir itu hal biasa, tapi setelah ia berkunjung ke rumah sakit Dr.Rega mengatakan ini adalah gejala tahap awal penyakit
LBD, ditambah lagi beban pikirannya yang kalang kabut, bisa membuatnya defresi

***

Sedari tadi dewa benar-benar tidak fokus pada pelajaran fisika yang tengah dijelaskan oleh Bu. Haona yang berkewarganegaraan negeri China itu, biasanya ia selalu pandai mendapatkan pujian dari Bu.haona, namun kali ini semua itu pupus sudah, mengingat tentang pelajaran fisika, ia ingat peristiwa tiga hari yang lalu dimana ia membantu seorang gadis yang perawakan rambut cokelat bergelombang, iris cokelat terang, hidung runcing, dan berkulit putih pucat

Ia sedikit merasa bersalah atas perbuatannya kala itu,tidak seharusnya ia berkata demikian, ia menatap buku kecil yang berisi sebuah catatan dengan berbagai macam rumus di tangannya, ia bisa memanfaatkan buku gadis ini yang bodohnya iya lupakan pada saat gadis itu tertidur di taman sekolah

Gara menatap teman sebangkunya yang saat ini seperti sudah bosan hidup, melamun melamun dan melamun

"apa yang sedang kau pikirkan dewa cakrawala ku" ucapnya dengan kalimat sedikit menggoda, Gara yang sejatinya adalah teman akrab dewa sejak kecil.

"Tau tuh, dari tadi hanya melamun, seperti sedang menanggung banyak beban saja. lihat tuh buk haona cantik banget hari ini!!" Seru Rafa sedikit berteriak yang notabennya adalah teman akrab dewa dan Gara sejak kecil.

Dewa diam masih merenungkan nasibnya tentang bagaimana menghilangkan rasa gengsinya untuk meminta maaf pada gadis itu dengan membeli anjing baru yang serupa dengan anjing itu mungkin? Atau memberi bunga mawar dengan harga fantastis demi mengucapkan sebuah kata maaf, Oke itu berlebihan. Bahkan kata maaf saja tidak ada di dalam kamusnya

"oke anak-anak pelajaran hari ini cukup sampai disini, karena ibu ada urusan mendadak kalian bisa pelajari bab berikutnya untuk Minggu depan" Bu. haona meninggalkan kelas, dan langsung dihadiahi suara riuh oleh para murid karena lagi-lagi jam-kosong.

Dewa, Gara dan rafa kini telah berada dikantin, dengan menyantap kebab dan minuman capuccino miliknya

"cak, nanti sore mau ikut kita tidak?" Ucap Rafa membuka percakapan karena sedari tadi dewa hanya diam

"Kemana?"

"main ke frat ku"

Dewa berpikir sejenak, pergi ke frat rafa lebih menyenangkan daripada ia harus menginjakkan kaki di rumahnya yang tidak ada keharmonisan sama sekali, Dev yang menghabiskan waktunya di kantor, dan lingga yang sibuk dengan kuliahnya, ditambah lagi ia yang sedang bertengkar dengan Dev membuatnya bertambah muak menginjakkan kaki ke rumah itu, ia menganggukkan kepalanya menjawab ajakan Rafa .

***

Setelah seharian menghabiskan waktu di frat, Rafa. Dewa memilih untuk pulang kerumah, tawaran menginap dari rafa ia tolak karena ia tidak ingin merepotkan temannya satu itu, toh jika ia pulang Dev dan Lingga pun tidak ada di rumah jadi ia bisa bebas sendirian di rumah

Dewa memarkirkan mobil Chevrolet Camaro Red nya di sebuah supermarket, ia hanya mampir untuk membeli makanan karena dirumah pasti para pelayan sudah pulang.

Dewa keluar dari mobilnya dan langsung menuju pintu utama supermarket, ia mulai menjelajah mencari dimana letak ramen kesukaannya, ketika sampai ke tujuan ia langsung menemukan benda persegi tebal itu, hanya ada tersisa satu dan detik berikutnya benda yang dinamakan ramen itu hilang, ia menoleh kebelakang melihat seorang gadis yakni yang ia kenal namun tidak mengetahui namanya yang telah mengambil ramen itu

Gadis yang menamparnya kemarin dengan wajah sendu hidung merah kini kembali berada di hadapannya, dan masih terlihat matanya yang sedikit sembab dan kulit khas miliknya putih pucat, dewa segera menghampiri gadis itu

"tunggu!" dewa merampas ramen di tangan gadis itu

"Apa yang kau lakukan, kembalikan itu milikku" gadis itu berteriak sembari menjinjit berusaha mengambil alih ramen yang kini berada di tangan dewa

"Tidak usah berteriak lebay, jelas-jelas aku yang menemukan ramen ini dahulu sebelum kau menemukannya" ucap dewa spontan membuat Zamora terbelalak

"Tidak puas kah kau mengambil semua yang ku punya setelah apa yang kau perbuat hah?, ya katakan aku memang lebay, aku bodoh katakan, katakan aku bodoh!" Zamora menaikkan nadanya satu oktaf

Dewa bergeming rasa bersalah mulai muncul lagi pada dirinya, kenapa saat bertemu dengan gadis ini selalu saja bertengkar padahal ia sudah membuang rasa gengsinya jauh-jauh untuk meminta maaf pada gadis itu, tapi lihat kondisi macam apa ini, Tidak mendukung sama sekali.

Baru saja ia ingin memanggil tali gadis ittu sudah lebih dulu meninggalkannya, al hasil minatnya Hanay bertengger di tenggorokan. .....

.
.
.

TBC!

Asher Angel a.s Anggara Rey Verlic👇

Mattybraps a.s Rafael Abraham Reynand👇

Hay hay aku balik lagi buat update gaes, gimana part-nya pendek ya? Gpp lah ya, untuk sekarang aku ga tau kapan bisa upadate, capek banget gaes abis classmeet apalagi aku mainnya futsal, pasti capeklah ya buat latihannya, gpp asal ada usaha yekannn😊, oiya besok gw terima raport gaes, doain yah semoga nilai gw kagak turun semoga nilainya meningkat aaminnn.....

_____