02 -Apa Pentingnya Tulisan ini?-

92 3 8
                                    

Alasanku ingin berbagi dengan tulisan ini adalah karena sifatku yang Introvert, terlalu banyak hal terjadi di hidupku dan aku tidak mengerti apa yang terjadi. Mungkin ini diluar konteks yang ingin kusampaikan, tapi aku ingin berbagi tentang pengalaman yang mungkin orang lain alami.

Aku yang introvert mengalami banyak hal yang mengejutkan sejak kecil. Yang mengantarkanku menerima apa pun yang orang lain lakukan padaku. Bukan berarti aku menyatakan kalau orang introvert akan merasakan hal yang sama, aku hanya menceritakan kisahku. 🙂 SMP adalah dimana masa puber dimulai. Dimana aku yang juga sedang mencari jati diriku belum mengerti mengapa aku tidak seperti orang lainnya yang bisa sangat mudah mengungkapkan pemikirannya tanpa khawatir apa yang orang lain pikirkan. Aku lebih mudah mengutarakan pikiranku dalam bentuk tulisan daripada mengatakan apa yang sebenarnya aku pikirkan. Ini rahasia, aku sering membunuh orang yang menyakiti aku di dalam ceritaku😆. Ternyata itu hal baik karena membuatku bisa berkarya dan menulis lebih banyak hingga terciptalah satu blog berisi cerita-cerita fiksi karyaku.

Dan ketika SMP itu juga, aku sangat takut dianggap 'ANEH'. Aku pernah di musuhin cuma karena temenku menganggapku 'ANEH'. Dan itu bener-bener membekas di aku. Aku harap tidak ada lagi orang-orang yang merasakan seperti yang kurasakan itu. Menjadi ANEH itu bukan penyakit yang bisa menular, kenapa kalian ngga hanya tertawa karena keanehan teman kalian? Berkat ke-ANEHAN' yang berusaha kututupi itu, aku kehilangan jati diriku untuk memuaskan orang lain. Agar tetap memiliki teman, aku berpura-pura menjadi orang yang banyak bicara dan jadi suka berbohong sama mamaku demi bisa menjadi 'teman' yang mereka inginkan.

"Trus apa hubungannya dengan Introvert?"

Karena kesulitanku untuk mengungkapkan pemikiranku dan apa yang kurasakan, aku berhasil 'berakting' cukup baik seolah-olah aku itu ceria dan hanya tertawa ketika di perlakukan tidak baik. Tapi yang kupelajari setelahnya, seharusnya aku menangis berusaha menguatkan diriku sendiri. Aku tidak pernah menangis karena perlakuan buruk itu. Kenapa? Karena aku merasa hal itu pantas kuterima. So sad.. Ternyata hal yang kuterima itu tidak pantas. Seharusnya aku menangis meluapkan perasaanku ketika itu, tapi kenapa aku tidak menangis? Hal itu justru membuatku, setelah bertahun-tahun kemudian, merasa lebih menyedihkan. Bahkan rasa bersalah pada diriku sendiri itu membuatku di usia dewasa ini jadi lebih 'dingin' dari pada orang pada umumnya. Perlu waktu cukup lama untukku bisa memaafkan diriku sendiri dan berhenti menyalahkan siapa pun.

Dan.. dihari aku menulis ini. Bahkan teman baikku, orang yang kupikir sangat mengerti aku walaupun tidak perlu kujelaskan terlalu banyak, mengatakan hal seperti ini:

"Orang-orang yang di bully itu, bisa mengalami itu karena mereka yang tidak ingin berubah. Mereka seharusnya melawan dan tidak hanya diam ketika di perlakukan tidak baik."

Apa dia salah? Tidak.. Semua orang berhak memiliki pendapatnya sendiri. Kenapa dia bisa mengatakan itu? Karena dia tidak pernah merasakannya. Dan itu wajar untuk orang yang tidak pernah merasakan sesuatu yang sangat berat secara mentally untuk berpikir seperti itu.

Hal lucu yang dia katakan tadi, yang juga membuatku menangis karena dia yang mengatakannya, adalah :

"Mungkin hanya kamu yang merasa semua orang jahat padamu. Kamunya aja yang merasa tidak bisa melawan, padahal kamu bisa."

Itu benar-benar menyakitkan.. Sangat menyakitkan. Bahkan aku juga pernah memikirkan itu, "Apa aku hanya berhalusinasi semua orang tidak berada di pihakku ketika itu? Apa aku hanya terlalu sensitif?" Tapi, siapa yang ingin di perlakukan tidak baik? Kalau orang-orang yang diperlakukan itu bisa melawan dan membalas orang-orang yang mengganggunya, kenapa dia hanya diam?

Karena mereka menunggu orang yang akan berkata : "Kamu tidak pantas menerimanya. Kamu bisa melakukan lebih baik dari itu. Kamu tidak sendiri dan kamu tidak butuh mereka."

Apa kalian pernah mengatakannya pada teman atau orang yang kalian kenal ketika mendapat perlakukan buruk dari orang lain dan tidak melakukan apa pun? Aku rasa kebanyakan orang juga memiliki pemikiran seperti temanku itu.

Mengatakan sesuatu untuk menguatkan hati mereka sama sekali tidak merugikan siapa pun kan? Walaupun memang benar, orang yang di perlakukan buruk seharusnya menyadari bahwa apa yang mereka alami itu salah dan berusaha berubah, tapi masalahnya.. mereka tidak tau apakah mereka bisa berubah. Karena mereka merasa seperti dunia sangat membenci mereka. Apalagi untuk aku yang sangat sulit menyampaikan pemikiranku, jauh lebih sulit karena semua orang berpikir aku sangat ceria. Aku memang hampir setiap hari berakting bahwa aku baik-baik saja selama di SMP, satu hal yang membuatku kuat adalah : "Pemikiran bahwa aku bisa terlepas dari semua orang di SMP-ku begitu lulus." Dan aku merasa benar-benar lega setelah lulus.🥰 Aku juga benar-benar memutuskan hubungan dengan nyaris semua orang di SMP-ku dulu. Ya, kalian bisa mengatakan aku kekanakan. Aku mengerti, tapi ini caraku menjaga driku sendiri. Apa aku masih harus merasa tidak nyaman dan berpura-pura tidak terjadi apa pun disaat hal buruk itu benar-benar terjadi?

Bagaimana caraku menghentikan semua hal buruk itu? Untuk berubah menjadi orang yang lebih kuat?
Lulus SMP, aku masuk ke sebuah SMK dan sempat berusaha menjadi 'teman baik' lagi untuk siapa pun. Why? Karena aku ingin di senangi orang. Tapi seorang guru yang kuakui adalah penyelamat hidupku dan orang yang paling berjasa dari semua keberanianku ini, mengatakan ini setelah aku, sekali lagi, di jadikan orang jahat oleh orang yang kupikir teman :

"Sudah Hanna, tidak perlu membantu mereka. Mereka bukan teman kamu, kamu tidak butuh mereka."

Setelah mendengar itu, hal yang pertama ada di kepalaku adalah : Kenapa tidak ada yang mengatakan itu padaku sejak dulu? Kenapa tidak ada orang yang cukup peduli untuk mengatakan hal sepele namun sangat berbarti itu? Dari sana aku paham bahwa aku dan para orang-orang yang menerima hal buruk itu seharusnya tidak di biarkan menerima nasib dan harus mengubah diri kami sendiri.

Hal yang lebih kejam dari orang-orang yang melakukan hal buruk itu adalah : mengabaikan. Dengan pengabaian yang kalian lakukan, kami yang secara mentally ketakutan merasa semakin tersudut dan benar-benar merasa semua orang membenci kami.

Jadi teman-teman yang mungkin juga Introvert sepertiku, juga merasakan hal yang sama sepertiku. Kalian tidak pantas mendapatkannya. Bahkan kalian tidak perlu menjelaskan apa pun pada siapa pun jika mereka tidak mengerti apa yang kalian pikirkan, apa yang kalian rasakan😊

Aku bukan ingin menyampaikan kebencian atau 'sok', aku hanya ingin menunjukkan bahwa banyak orang yang tidak punya jalan keluar dari semua hal buruk yang mereka hadapi. Aku mungkin tidak punya degree di psikologi, tapi aku sudah melewatinya dan jika kalian bertemu denganku sekarang. Kalian tidak akan pernah percaya aku pernah melalui hal seperti itu. Untuk teman-teman yang telah membaca tulisanku ini, kalian bisa berbagi cerita di kolom komentar. Atau teman-teman yang merasa takut untuk mengutarakan pemikiran kalian dan butuh teman untuk membicarakannya, kalian bisa menghubungi aku secara pribadi melalui DM Wattpad ini atau melalui Instagramku @hanna.nekosuki😉

Sekali lagi, aku tidak bermaksud untuk menggurui atau apa pun. Aku hanya ingin membantu dengan menceritakan pengalaman pribadiku😊.

Terima kasih😊

Curhatan Aku Yang IntrovertNơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ