5

98 9 0
                                    

" Ada apa?  " tanya Sir Will. Alyana terpaku saat mendengarnya berbicara. lahh ini cowo yang kemaren nabrak guaaa, batin Alyana.

Sir Will menghela nafas kasar dan meletakkan penanya dengan kasar. Alyana langsung tersadar.

" Um.. Maaf Sir. Ini ada titipan dari Diana " ucap Alyana sembari menyodorkan amplop tersebut. Sir Will hanya melirik amplop tersebut dan berkata.

" Siapa yang butuh.. Siapa yang ngasih. Ga ada kaki ya "

" Jadi sir, ini bagaimana? " tanya Alyana.

" Ya suruh Diana yang memberinya kepada ku! kan itu miliknya, bukan milik mu " ucap Sir Will sedikit keras.

" Diana bilang kerjaannya sangat banyak Sir dan tidak bisa di tinggal " ucapnya membela Diana, teman seruangnya.

" Bilang padanya, kerjaan ku jauh lebih banyak dari dia. Dan aku tidak punya waktu untuk memeriksa kerjaanya. Keluar " ucap Sir Will final.

Alyana permisi keluar dan langsung menuju ruangannya kembali. Alyana sedikit berdebar, mungkin karna ini pertama kalinya ia dibentak atasannya.

"

Diana, Sir Will gak mau menerima berkas ini. Dia bilang, ' siapa yang butuh siapa yang ngasih ' trus dia juga bilang ' suruh Diana yang memberikannya pada ku, ini kan milikknya bukan milik mu ' gitu " Alyana menjelaskannya. Dan Diana tampak menghela nafas.

Diana mengambil berkas tersebut dari tangan Alyana dan langsung keluar dari ruangannya. Alyana pun langsung duduk kembali dan melanjutkan pekerjaannya.

/-----/

6.58PM

" lohh?! jadi cowo yang kemaren nabrak lo itu dirut lo sendiri ? " tnya Marine.

" iya, gua yakin itu dia. Mirip banget kok serius " ucap Alyana.

" Dia ga ingat sama lo? dia ada nanya atau bahas tentang kemaren dia nabrak lo ga ? "

" Ga adaa, dia samsek ga ada bahas tentang dia nabrak gua. Kayaknya udah lupa sih " ucap Alyana.

" Yowes. Mungkin lo salah orang. Mungkin dia cuma mirip aja sama cowo kemaren "

" Tapi gua suka liat dia. Ganteng " ucap Alyana.

" Woi.. gila lu? baru liat sekali langsung suka? trus lo aja bilang dia omelin lo. Sedeng lo ya " Marine menatap sinis Alyana.

Alyana hanya membalas tatapan sinis Marine dengan eye roll. Alyana meninggalkan Marine yang sedang sibuk dengan handphonenya. Alyana masuk kekamarnya dan langsung tertidur.

/-----/

Siang ini, Alyana makan siang di kantin kantornya. Ia hanya diam sambil menyantap makanannya, sedangkan teman-temannya sibuk bergosip tentang beberapa laki tampan dikantor mereka.

" Eh, Na.. kamu semalam kena omel ya sama pak dirut? " tanya Vio dan alyana hanya menjawabnya dengan anggukan.

" itulah kenapa aku milih resign dari sini. Posisi kita ini, bakal sering berhadapan sama pak dirut, Na. Jadi, semoga kamu betah ya kerja disini " ucap Vio.

" Emanknya.. pak dirut itu segalak itu ya? " tanya Alyana.

" loh, kamu ga ngerasa dia galak pas semalam dia omelin kamu ? " tanya Diana.

" Itu ga galak sih menurut aku. Kan.. kayaknya emank aku salah, makanya di omelin " ucap Alyana polos.

" Hadeuh. Belum aja Na, lama lama kamu bakal tau pak dirut itu gimana aslinya. Untunglah.. Aku dua hari lagi udah cabut dari sini " ucap Vio.

" Emanknya, Aslinya pak dirut itu gimana? "

tbc...

(If) He Became Mine   [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang