[02] Takut

33 6 4
                                    

Bergetar. Jian berkeringat dingin.

Bilang. Atau tidak sama sekali?

Bersembunyi di balik tembok. Menahan napas.

Bayang-bayang gelap itu kembali. Mengukungnya seolah Jian adalah anak ayam tanpa induk. Padahal sebetulnya bayangan besar itu adalah induknya.

Induk terburuk yang pernah anak ayam miliki.

"Penulis? Kau gila?!"

"Tidak! Apa-apaan kau, Han Jian!"

"Apa yang akan kau dapatkan dengan semua itu? Kau akan memberi makan anakmu dengan kertas dan tinta, hah!"

"Aku membesarkanmu untuk bahagia, Ji. Tolong mengertilah."

Tidak. Tidak. Tidak.

Kau yang tidak mengerti, Mama.

Jian melangkah. Menjauh. Tidak ingin melanjutkan lebih jauh tentang rencananya menemui wanita yang bergelung dengan pekerjaan dan segala antek-anteknya di dalam kamar gelap itu.

Padahal niat awal Jian hanya untuk memperlihatkan setumpuk kertas (buku) di tangannya. Berkata, "Mama! Buku ini tulisanku, lho! Bisakah kau jadi pembaca pertama?"

Hola! Where stories live. Discover now