17 - Mingyu's Pain

3K 486 58
                                    

"Nam Taehyung,"

Baru saja berbalik hendak pergi, sebuah suara dari belakang terdengar memanggilnya. Membuat dia berhenti melangkah dan berbalik lagi. Taehyung begitu terkejut begitu mendapati siapa yang kini ada di hadapannya. Mendadak jantungnya berdetak dengan cepat. Merasa gugup. Juga sedikit takut.

"Atau perlukah aku memanggilmu... Kim Taehyung?"

"K-kau..."

Taehyung mendadak kehilangan suaranya ketika mendapati seorang pemuda di hadapannya. Pemuda yang tak ia duga memanggilnya sebagai seorang Kim. Pemuda yang ditakdirkan menjadi saudara seayahnya.

"Kenapa kau begitu terkejut?" tanya pemuda itu yang tak lain adalah Kim Mingyu. Dia terkekeh melihat keterkejutan Taehyung.

"Bagaimana kau bisa..." lagi-lagi Taehyung tak bisa melanjutkan kalimatnya. 

Dia benar-benar tak menyangka Mingyu mengetahui hal itu. Dia pikir hanya dia dan ibunya yang tahu tentang rahasia itu. Bahkan Taehyung tak berharap ada orang lain yang mengetahuinya, karena tak ingin luka sang ibu kembali menganga.

"Kenapa? Kau tak menyangka jika aku mengetahuinya? Aku ini punya banyak uang untuk menyewa informan atau mata-mata. Jadi kau tak perlu terkejut seperti ini... Hyung," sahut Mingyu tersenyum miring, memberi penekanan pada kata terakhir.

Taehyung masih tak merespon, masih diam di tempatnya. Sedangkan Mingyu sudah berjalan mendekati pemuda itu.

"Bagaimana rasanya memiliki ayah yang sama denganku? Kau bahagia?" tanyanya tersenyum sinis. "Sekarang kau sudah tahu siapa ayahmu setelah sekian lama bertanya-tanya siapa pria yang menghamili ibumu di antara pria yang menidurinya, 'kan?"

"Kau bahagia? Ayahmu ternyata adalah salah satu pemilik perusahaan terbesar di kota ini. Ayahmu sangat kaya dan sukses. Kau pasti bahagia dan tak sabar untuk memberi tahu pada seluruh dunia bahwa kau adalah putra Kim Woobin, 'kan?" lanjut Mingyu masih tersenyum sinis.

Taehyung masih diam, namun kedua tangannya mengepal erat. Mulai muak dengan sikap Mingyu yang begitu menyebalkan.

"Kau benar. Aku bahagia karena ternyata aku adalah kakak dari Kim Mingyu, si brengsek yang pernah mempermalukanku di hadapan semua siswa," sahut Taehyung menantang.

Mingyu tertawa keras. Namun Taehyung justru tertegun karena menangkap luka yang begitu mendalam dari tatapan pemuda itu. Bahkan tawanya terasa hambar dan dipaksakan. 

"Kejam sekali takdir hidupku," lirih Mingyu di sisa tawanya, namun masih terdengar jelas oleh Taehyung.

Mingyu membuang napas kasar, menetralkan perasaannya. Kemudian menatap Taehyung datar, tak sesinis sebelumnya.

"Aku sudah tahu semuanya," ujarnya. "Tentang ibu Jungkook, juga tentang kau yang ternyata adalah putra ayahku. Aku tak menyangka jika hidupku hanya bisa tenang selama tujuh tahun. Mungkin setelah ini semuanya akan kembali hancur," lanjutnya terkekeh pelan. Seolah menertawakan hidupnya sendiri.

"Yeri – eomma... jika kau sanggup, bawa dia keluar dari rumahku. Sejak awal kami memang tak berhak atas dirinya," ujar Mingyu pelan, menunduk dalam, menahan gejolak tak nyaman di hatinya. 

"Tapi jika kau tak siap dengan segala resiko yang ada, maka jangan pernah mencobanya. Ayahku bukanlah pria baik. Sewaktu-waktu dia bisa kehilangan kewarasannya dan menjadi monster yang tak akan sanggup kau lawan. Kau dengar sendiri 'kan apa yang dia lakukan pada ibumu dulu. Jadi jangan pernah mencobanya jika kau tak siap terluka dan berkorban."

Taehyung tertegun di tempatnya. Tak menyangka jika Mingyu akan mengatakan hal itu. Padahal dia pikir pemuda itu akan kembali membuat masalah dengannya.

Without Me ✔Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon