12 - Not My Dad

2.7K 452 37
                                    

Yoongi sedang membereskan kamarnya ketika menemukan sebuah kertas di atas meja. Kertas berisi sebuah alamat. Di bawah alamat itu tertulis nama seseorang yang begitu Yoongi rindukan, juga deretan nomor yang Yoongi tebak adalah nomor ponsel pemilik nama itu,

Kang Yeri.

Yoongi tak tahu siapa yang menaruh kertas itu di kamarnya, serta apa tujuannya. Namun dia segera meraih jaket dan pergi menuju alamat yang tertulis di sana. Karena berkali-kalipun Yoongi mengatakan akan melupakan sang ibu dan melanjutkan hidupnya hanya bersama Jungkook, dia tak benar-benar menginginkannya.

Yoongi ingin sang ibu kembali. Yoongi merindukan ibunya.

Pemuda itu naik taksi agar cepat sampai ke alamat yang ia tuju. Butuh waktu sekitar dua puluh menit untuk sampai di sana. Dahinya mengernyit ketika mendapati alamat yang tertulis di sana adalah alamat sebuah butik pakaian.

Yoongi masih diam di pinggir jalan. Belum berniat masuk ke dalam sana dan mencari keberadaan Yeri. Lagi pula dia tak tahu apakah Yeri benar-benar ada di sana.

"Kau sudah sampai?" sapa sebuah suara yang begitu Yoongi kenal.

Yoongi menoleh ke belakang dan sedikit terkejut karena keberadaan Taehyung di sana. Meskipun sejak tadi dia sudah berpikiran jika Taehyung yang menaruh kertas itu di kamarnya, karena hanya anak itu dan Jungkook yang tinggal bersamanya.

"Kau yang memberiku kertas ini?" tanya Yoongi menunjukkan kertas yang ia genggam. Berbagai pertanyaan mulai muncul di kepalanya.

"Aku ingin mengajakmu bertemu seseorang. Tapi kurasa kau akan menolaknya, bahkan mungkin malas untuk sekedar bicara denganku. Jadi aku tinggalkan saja kertas itu di kamarmu."

"Bertemu seseorang? Maksudmu adalah ibuku?" tanya Yoongi tajam, "Jika iya, lupakan saja. Aku tak ingin bertemu dengannya."

Taehyung menahan lengan Yoongi yang sudah berbalik hendak pergi.

"Lalu untuk apa kau datang ke sini jika tak ingin bertemu dengannya? Hanya penasaran? Atau hanya ingin melihatnya dari kejauhan?" tanyanya sinis.

"Astaga, Yoongi. Aku tak tahu jika kau sepengecut ini," lanjutnya tertawa mengejek.

Yoongi mengeraskan rahangnya, menatap Taehyung penuh amarah.

"Aku memang pengecut. Tapi aku melakukannya karena tak ingin merusak kebahagiaan ibuku. Kau pikir apa yang akan terjadi jika aku tiba-tiba menemuinya, padahal dia sudah bahagia dengan keluarga barunya," ujarnya tersenyum miris. Kedua tangannya sudah mengepal erat, menyalurkan perih di hati.

"Kau yakin jika ibumu benar-benar bahagia?" tanya Taehyung mencoba tetap tenang.

"Bagaimana jika ternyata dia bahagia dengan keluarga barunya karena dia tak bisa mengingat kalian? Karena aku yakin jika dia mengingat semuanya, dia tak akan sebahagia ini."

"Apa maksudmu?"

"Ikutlah denganku untuk menemuinya. Kau akan mengetahuinya nanti setelah bertemu dengan ibumu."

Yoongi tak punya pilihan lain. Akhirnya dia mengikuti Taehyung untuk pergi ke sebuah kedai kopi di dekat butik itu. Katanya Yeri yang mengajaknya untuk bertemu di sana agar bisa mengobrol lebih santai. Tentu saja Taehyung sudah memberitahu Yeri jika dia akan mengenalkan seseorang yang mungkin bisa membantu mengembalikan ingatan wanita itu.

Yoongi duduk dengan gusar, menenggak es kopinya dengan sedikit rakus. Tangannya tak berhenti bergerak memainkan gelas yang ia genggam, sekedar menghilangkan kegugupan.

Tujuh tahun tak pernah bertatap muka dan sekarang mereka akan kembali saling sapa. Yoongi benar-benar belum menyiapkan hatinya.

"Taehyung - ah,"

Without Me ✔Where stories live. Discover now