10 - Destroyed Park's Family

3K 456 37
                                    

Malam itu Yoongi sedang berkutat dengan pekerjaannya ketika Taehyung baru pulang. Yoongi berusaha mengabaikan kehadiran Taehyung, namun pemuda itu justru menghampirinya.

"Kau berhenti kuliah?" tanya Taehyung datar, namun terselip kepedulian.

Yoongi sebenarnya cukup terkejut dengan pertanyaan itu, namun dia tetap memasang ekspresi datar. Enggan memberi jawaban, padahal dia begitu penasaran dari mana Taehyung mengetahui hal itu.

"Aku bertanya padamu, apa kau berhenti kuliah?" suara Taehyung meninggi.

Yoongi menghentikan kegiatannya dan menatap Taehyung tajam, penuh ketidaksukaan karena pemuda itu berani mencampuri urusannya.

"Itu bukan urusanmu," ujarnya dingin, kemudian bangkit dan membereskan peralatannya. Hendak beranjak ke kamar namun lengannya ditahan oleh Taehyung.

"Kenapa kau berhenti? Bukankah kau mendapat beasiswa di sana?"

"Kubilang itu bukan urusanmu, brengsek!" sahut Yoongi menghentak cekalan Taehyung dengan kasar.

"Demi apapun, kenapa kau bodoh sekali, Min Yoongi! Kau pikir apa yang bisa kau lakukan jika kau berhenti kuliah? Kau pikir bisa mendapatkan pekerjaan yang layak untuk menghidupi dirimu dan Jungkook nantinya? Jungkook akan segera lulus dan masuk universitas, bagaimana bisa kau membiayai hidup kalian di masa depan hanya dengan pekerjaan sampingan seperti ini!"

"Jika kau kesulitan membagi waktu antara kuliah dan bekerja, biar aku yang melakukannya. Aku bisa bekerja dan membiayai hidup kita, setidaknya sampai kau lulus dan mendapatkan pekerjaan tetap yang lebih layak daripada menjadi pelayan kafe dan freelancer seperti ini," lanjut Taehyung melembut. Sudah lama ia tak menggunakan nada sehalus ini karena biasanya percakapan mereka dipenuhi kemarahan dan kesinisan.

Yoongi terkekeh, merasa lucu dengan ucapan Taehyung. Kemudian dia meletakkan kembali barang-barangnya dan masuk ke kemar untuk mengambil sesuatu yang selama lebih dari setahun terakhir selalu ia kumpulkan.

Yoongi kembali dengan tumpukan amplop berwarna coklat. Dia lempar begitu saja semua amplop itu ke atas meja, membuat Taehyung menatapnya tak percaya.

"Ambil kembali semua uangmu. Aku mengumpulkannya sejak lama. Ambil kembali karena aku tak membutuhkan uang darimu," ujar Yoongi tajam.

Taehyung hanya mengerjap pelan menatap puluhan amplop yang berserakan di atas meja. Tak menyangka jika Yoongi mengumpulkan semuanya dan mengembalikan padanya sekarang.

Dia pikir uang yang selalu ia masukkan ke dalam amplop coklat dan ia selipkan di bawah pintu setiap dua minggu sekali itu akan berguna bagi Yoongi dan Jungkook. Namun nyatanya Yoongi menolak semua uang itu dan tak pernah menggunakannya setelah mengetahui dari siapa uang itu berasal.

"Jangan sok jadi pahlawan untuk kami, Nam Taehyung. Aku masih bisa bekerja dan mencari uang untuk menghidupi Jungkook. Bukankah sudah kukatakan padamu jika semuanya tak akan berubah? Semuanya akan tetap seperti ini, kau tak akan pernah memiliki tempat di rumah ini. Sekalipun kau bekerja mati-matian untuk memberi kami uang, itu semua tak akan mengubah apapun. Tingkahmu yang seperti ini justru membuatku semakin muak," lanjut Yoongi dingin.

Sejak satu tahun yang lalu, dia selalu menyimpan uang yang diselipkan oleh Taehyung di bawah pintu. Anak itu berhenti sekolah sejak dua tahun yang lalu, setelah Jiyoung meninggal karena kecelakaan. Awalnya Yoongi tak tahu siapa yang selalu menyelipkan amplop berisi uang di bawah pintu rumah mereka. Dia kira ada orang baik yang memang ingin membantu mereka, tetangga mereka mungkin.

Jadi selama satu tahun dia menggunakan uang itu untuk menambah pemasukan dari pekerjaan paruh waktunya. Tanpa ia sangka satu tahun lalu dia melihat Taehyung yang diam-diam melakukannya. Sejak saat itu Yoongi tak lagi menggunakan uang itu. Hanya mengambilnya dan menyimpannya untuk ia kembalikan, seperti sekarang ini.

Without Me ✔Where stories live. Discover now