KAHYANG
Dengan air mata yang tak kunjung reda... kulepaskan pelukanmu dengan ikhlas, kulepaskan genggamanmu dengan lapang dada. Tak perlu menyesali luka-luka yang pernah ada, karena semua luka sudah kau sayat dengan bekas yang tidak akan mungkin bisa hilang. Ucapkan selamat tinggal pada tawa, bahagia dan kenangan yang dulu pernah kita hadapi bersama. Semua sudah berubah menjadi derita.
KEANU
Sebentar ... barangkali kita masih sama-sama butuh ruang untuk tetap tenang. Karena berpisah bukan satu-satunya jawaban dari setiap masalah. Soal Matematika saja, sesulit apapun pasti punya rumus untuk menemukan jawabannya.
KAHYANG
Tidak, sehebat apapun rumus matematika, yang bodoh tetap tidak akan pernah menemukan jawabannya. Karena bersatu juga bukan pilihan terbaik untuk kita.
KEANU
Jangan pernah lupakan muara yang sudah kita bangun bersama....
KAHYANG
Maaf, muara yang mana? Yang sudah kau hancurkan itu?
Ketika muaraku sudah hancur, Benua mana yang harus kutuju?
KAMU SEDANG MEMBACA
TERBELAHNYA MUARA (segera terbit)
Romance(TERINSPIRASI DARI KISAH NYATA) Katamu aku tempatmu bermuara. Telah lama kutunggu-tunggu, kapalmu tak pernah sampai padaku. Lalu muara mana yang sedang kau tuju saat ini? Katamu kapalmu tak akan pernah tenggelam, tapi mengapa tak pernah kulihat lagi...