XLI: Letting Go

750 101 10
                                    


To. Han Seungwoo

Hai, Han. How are you? How's life?

It's been a week since that day. I don't know how your life, whether you doing well or not. I bet you doing well. You always doing well.

Congratulations, finally the case is closed and you are allowed to stand again on the stage. I truely happy for that.

Dear Han, I want to say sorry and thank you, for those past months you've been by my side in our happiness and bitterness. There are so many things happened in our live, right? 

I want to apologize. Aku pasti banyak salahnya kan sama kamu? Mungkin kamu juga marah ketika baca surat ini, jadi aku minta maaf terlebih dahulu. Maaf.

Dan terima kasih, Han. Selama ini sudah ada di sisiku. Segala kebahagiaan yang kamu beri, nyanyian-nyanyian kecil yang kamu senandungkan, kata-kata menenangkan dari kamu, semuanya selalu memenuhi hari-hariku.

Terima kasih, Han. Sudah menyempatkan diri menemani aku ke dokter. Aku bahagia, melihat your joyful tears when you saw Captain and heard the heartbeat for the first time. Kamu dengan antusiasnya berbicara dengan dokter tentang aku dan Captain. Kamu tidak bosan seeing the blurry black and white photos of him, like a proud daddy.

Terima kasih, Han. Sudah memegang tanganku erat di setiap rasa sakit yang aku rasakan. Tanganmu tidak lelah menenangkanku. Menghapus air mata yang selalu datang. Sampai aku terkadang lupa untuk menghapus air matamu.

Terima kasih, Han. Selalu menguatkanku. Selalu mengerti diriku dan segala kedukaan yang aku rasakan yang mungkin terkadang tidak masuk akal bagimu. Sedikit-sedikit menangis tanpa kamu tahu sebabnya apa and you just silenced, hold my hand and gave me long warm hug.

Terima kasih, Han. For listening all of my grief and my emotional words, even listening my cries. Sampai terkadang aku lupa jika kamu juga bersedih, aku lupa tidak mendengarkan segala kesedihanmu. Bahkan terkadang aku melihat kamu tidur meringkuk dan menangis sendirian, tanpa ada aku yang memegang tanganmu dan menghapus air matamu like the way you did to me.

Terima kasih, Han. Telah menunjukkan kesedihanmu kepadaku, telah menangis bersamaku, sehingga aku tidak merasa sendiri dalam kedukaan itu.

Terima kasih, Han. Selama ini sudah bersabar menghadapiku. Bersabar menungguku untuk kembali seperti dulu. Menungguku untuk kembali tersenyum lagi.

Terima kasih, Han. Atas makan malam yang sudah kamu siapkan. I was very happy at that time. You made me feel special and you even brought Captain with us. I'm happy you never forget him and always embrace him in our live.

Terima kasih, Han. For always whispered to me that you love me and our baby, Captain.

Han, Han Seungwoo, Papa Han, that's how you supposed to be called. I'm sorry I never make it happen. But, I want to call you like that, for the last time. Papa Han. Papa Han. So cute, isn't it?

Adalah anugerah, Han, ketika kamu ada di sisiku. Aku sangat bersyukur bisa memiliki kamu. Aku sangat bersyukur dipertemukan kembali dengan kamu satu tahun kemudian, setelah terakhir kali kita bertemu di Manila.

At that time, ketika kamu menghampiriku, menanyakan namaku dan nomorku. Aku pikir itu belum saatnya kita bisa bersama. Setelah kita dipertemukan kembali, aku berpikir apakah ini takdir dari Tuhan? Aku pun berpikir, mungkin waktu itu sudah tepat untuk kita agar bisa saling mengenal.

Tapi ternyata tidak, Han. Waktu kita masih salah. Ini belum waktu yang tepat untuk kita. Aku pun tidak tahu, apakah waktu yang tepat untuk kita benar-benar ada? Ataukah memang tidak ada?

Secrets: Love between Us | Han Seungwoo X OC  ✔️Where stories live. Discover now