IV: Knock knock, Heart?

1.9K 199 7
                                    


"Kau sudah tahu berita itu?" Tanya Sindara yang sudah duduk nyaman dalam bathtub sembari mengamati wajah Seungwoo yang berada di sisi bathtub lainnya.

"Hmm." Dari jawabannya saja Sindara dapat menerka-nerka bahwa Seungwoo tidak ingin membahasnya. Maka ia lebih memilih diam dan sambil menopang kepalanya, ia hanya memandangi Seungwoo yang wajahnya menyiratkan kesedihan walaupun ia berusaha menutupinya.

Seungwoo menurunkan badannya untuk menyandarkan kepalanya. Ia meraih kaki Sindara. Ia membersihkan sela-sela kakinya dan mengelusnya lalu memijit telapak kakinya pelan. Ciuman kecil mendarat di ujung kaki Sindara.

"Sin..."

Sindara masih larut dalam lamunannya.

"Sin..." ulang Seungwoo.

"Ya." Sindara menatap Seungwoo.

"Dingin." Sindara tersenyum dengan ekspresi wajah Seungwoo yang merajuk seperti anak kecil yang memeluk kakinya di dadanya.

Sindara menyesap wine yang sedari tadi ia letakkan di sampingnya. "Come here."

Dengan cepat Seungwoo melepaskan kaki Sindara dan memajukan badannya melalui celah kaki Sindara. Ia melumat bibir Sindara dengan pelan dan penuh perasaan hingga ia dapat merasakan wine yang baru saja diminumnya. Manis. Ia melepas ciumannya dan memandang Sindara yang masih memejamkan matanya. Ia menempelkan kembali bibirnya, mengelus bibir Sindara ringan untuk merasakan begitu lembabnya bibir Sindara sebelum melumatnya kembali.

Seungwoo mengangkat tubuh Sindara dari bathtub. Ia membersihkan air ditubuh Sindara, mengelapnya dengan handuk. Lalu menggosok rambutnya yang basah. Hanya keheningan di antara mereka dan mata yang sesekali saling menatap, walau Sindara sendiri tak dapat melepaskan pandangannya dari Seungwoo.

Ketika selesai, Seungwoo membawa Sindara ke atas tempat tidur dan membungkus setengah tubuh mereka dengan selimut.

"Sin, pikiranku sangat kacau." Sindara bisa melihat itu dari mata Seungwoo yang sedari tadi menatapnya. Sayu, penuh kesedihan dan kebingungan.

Sindara tak dapat berkata apa-apa dan hanya menarik kepala Seungwoo untuk disandarkan di dadanya dan memeluknya.

Ia mengusap rambut Seungwoo dengan lembut untuk menenangkannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ia mengusap rambut Seungwoo dengan lembut untuk menenangkannya. Dapat dirasakannya bahwa Seungwoo menangis. Memang akhir-akhir ini Seungwoo banyak menangis entah karena hal yang menyedihkan, mengharukan ataupun menyenangkan. Berbagai emosi secara bergantian mengisi hatinya.

"Everything will be okay, Honey." Bisik Sindara.

Seungwoo tak menyahut. Ia masih diam tenang di pelukan Sindara. "Kau sudah tidur, ya?" Seungwoo diam.

"Baiklah. Good night, Mr. Han." Sindara mengecup ujung kening Seungwoo lalu mengeratkan pelukannya.

¤¤¤

Sindara mengerjapkan matanya. Ia mengerjap sekali lagi untuk memperjelas penglihatannya. Hal yang pertama ia lihat adalah senyum Seungwoo dengan dimplenya yang sangat manis itu walaupun matanya sedikit membengkak.

"Morning, babe." Sapa Seungwoo.

"Morning, Mr. Han." Sindara menggeser tubuhnya, mencium Seungwoo lalu merebahkan kepalanya di dada Seungwoo.

"Knock knock, how do you feel, heart?" Sindara mengetuk pelan dada Seungwoo seolah menujukan pertanyaan itu untuk hatinya.

"Getting better." Seungwoo menjawabnya dengan suara imutnya yang membuat Sindara menjadi gemas.

"Thank you so much for feeling better today." Sindara mengelus dada Seungwoo lagi lalu mengecupnya. Seungwoo tersenyum dengan tingkah Sindara yang menurutnya menggemaskan. Ia mengelus rambut Sindara sembari memainkannya.

"Mr. Han, kau tahu, 'kan? Banyak sekali di luar sana yang mendukungmu dan juga anak-anakmu. All of them gives you lots of love. Maybe bigger than mine. So, don't think too much. Don't take it to your heart. The important thing is your happiness. If you happy, so you can give your best."

Seungwoo memeluk Sindara yang berada di dadanya. Ia meresapi setiap kata yang keluar dari mulutnya.

"I know that. I don't know, it just, just hits me harder. It was so long way to be here and was not easy. But, I'm fine. I've been so many years in this circle. Aku dicintai, aku dibenci, and I'm fine. But the thing is... " Seungwoo berhenti sebentar, mengatur nafasnya.

"...anak-anak masih kecil. They fight themselves to be better, but they received many hates. They don't deserve this actually." Suara Seungwoo tercekat seakan ingin menangis, namun ia menahannya.

"They deserve to be loved. They deserve to be happy. They pretend to be okay, but then, mereka datang kepadaku dengan kesedihan di matanya. It hurts my heart."

"Honey, give them your love, then. I know it's really hard for you. Tapi aku selalu berdo'a agar kalian bahagia. As well as other people from this world, they pray for all of you. Your happiness, your success, and your health."

"So that's why, Sin. Kita hanya fokus pada latihan, improve day by day, give the best of ours. And then, we can walk together on a flowery path."

"...we can walk together on a flowery path." Sindara dan Seungwoo mengatakan kata-kata itu secara bersamaan. Lalu mereka tertawa kecil. Sindara tahu persis, itu kata-kata yang sering sekali diucapkan oleh Seungwoo.

Sindara menepuk-nepuk pelan bahu Seungwoo, tepat di atas tatonya. "Udah ah jangan sedih-sedihan lagi. Sedih itu bisa bikin nular tau. Nanti kalau kamu pulang ke dorm harus dengan perasaan yang senang. Biar senangnya aja yang nular ke anak-anakmu."

"Iyaaa, Sindara. Terima kasih atas semuanya."

"Udah gitu aja?"

"Memangnya kamu mau apa?" Seungwoo terkekeh.

"Mau itu..."

"Itu apa? Yang jelas." Goda Seungwoo. "Kita masih naked loh."

Sindara menenggelamkan wajahnya ke dada Seungwoo, malu. Sedangkan Seungwoo masih menggodanya. Ia mendongak menatap Seungwoo. "Just cuddling, Honey."

Seungwoo tersenyum mengerti dengan maksud Sindara. Ia menyisir rambutnya yang panjang itu ke belakang. Lalu menarik tubuh Sindara agar berada di atas tubuhnya. Ia memeluknya lalu menciumnya. Dan sepanjang pagi itu mereka hanya bersenang-senang tanpa memedulikan hal lainnya yang mengganggu.

Stay in positivity and always keep calm.

Secrets: Love between Us | Han Seungwoo X OC  ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang