Geostorm (Tadashi x Jack)

55 3 0
                                    

Di awal tahun 2019 terajadi banyak bencana alam karena keseimbangan alam yang semakin memburuk akibat perbuatan manusia sendiri yang dijuluki sebagai ciptaan-Nya yang paling sempurna ketimbang dari segalanya.

Para pemuka agama sudah mengira bahwa ini adalah akhir dari segala bentuk kehidupan di muka bumi hingga akhirnya dewan keamanan PBB memutuskan untuk bersatu dan mengajak negara - negara lain untuk bersatu dalam kubah kehidupan mereka, untuk membantu mereka membuat satelit penopang alam, satelit yang bisa mengendalikan segala macam aspek di khidupan.

Pada tangga 17 Agustus 2021 satelit itu diluncurkan untuk pertama kalinya, membentuk jaringan kubah yang mengelilingi bumi dari segala aspek dengan kendali utama di bawah kebijakanTadashi Hamada Ph.D.

Perlahan - lahan setelah satelit - satelit tersebut mengorbit cuaca, panen, dan bahkan suhu bumi sudah dapat diatasi dan mulai membaik.

Washington D.C

December 12th 2024

Tadashi berjalan tergesa melewati lorong White House dengan delapan orang berjas hitam yang mengawalnya depan - belakang. Tubuh tegapnya nampak semakin gagah dengan paduan tuxedo hitam dan jam tangan resmi yang mengalung di pergelangan kirinya, jangan lupa dengan wajah datar yang semakin menambah kharismanya.

"Tadashi, akhirnya kau tiba" Seru pemuda yang lebih muda dari dirinya beberapa tahun, Hiro Hamada, Adik kandungnya yang menjabat sebagai sekretaris pribadi Presiden USA kala itu. Hiro segera menarik Tadashi untuk masuk ke dalam ruang kantor presiden tanpa menunggu jawaban dari Tadashi.

"Ma'am" Suara Hiro berubah menjadi lebih berwibawah ketimbang tadi, langkah panjangnya mengarah pada seorang wanita paruh bayah yang dipanggilnya Ma'am atau bisa dikatakan dia adalah Victoria Elsa Frost, Presiden menjabat.

"Tadashi, how are you?" Tanya Presiden Elsa berbasa basi mendekat pada Tadashi lalu mengajaknya bersalaman sebelum menuntun pemuda kekar tersebut duduk di kursi tamu.

"I'm ok, Ma'am. Ada urusan apa anda memanggilku?" Tanyanya tak lama sesudah dia dan Hiro duduk di kursi tamu di depan meja kerja Presiden Elsa.

Sang Presiden tak langsung menjawab, dia menyilangkan jari - jarinya dan menjadikannya tumpuhan dagu, menatap kedua anak buahnya dengan sorot mata yang tajam, isyarat untuk meninggalkan mereka bertiga. "Tadashi, para dewan berbicara padaku ketika rapat kabinet" Jelas Presiden Elsa menggantung, dia lalu mengubah posisinya ke posisi bersender.

"Mereka mendesakku untuk menggantimu dengan orang lain, Tadashi" sambung si wanita berambut putih platinum itu. Dia menghembus napas panjang, seakan mengeluarkan segala beban yang dia topang.

Tadashi nampak terkejut, dia menoleh untuk menatap sang adik yang terlihat menunduk dalam, sepertinya Hiro sudah tau ini semua. Hai dia adalah sekretaris sang Presiden, pikir Tadashi memijat pelipisnya yang mendadak seperti ditusuk ratusan jarum.

"ekhem" Tadashi mulai mebuka suara, "Bagaimana dengan wacana kita selanjutnya? Dan siapa yang akan menggantikanku nanti?" Tadashi bertanya dengan nada datar tapi masih dapat Hiro mendengar nada kekecewaan di sela nada datar Tadashi.

"Yang akan menggantikanmu nanti adalah pilihan para dewan, Tadashi, untuk urusan nama bisa diurus nanti setelah kalian bertemu secara langsung" Jawab Elsa dengan nada yang masih dapat dikendalikan.

Tadashi benar - benar tak habis pikir, bagaimana mungkin para dewan memintanya untuk mundur sekarang, sedangkan satelit - satelit harus diganti karena beberapa dari mereka sudah mulai menunjukkan ciri - ciri malfungsi di masing - masing mesin.

Tanpa menanggapi perkataan Elsa segera Tadahsi berdiri dan meninggalkan ruangan presiden lalu membanting pintu, Hiro yang awalnya ingin mengejarnya segera dicegat oleh Elsa dan memberi isyarat untuk membiarkan Tadashi sendiri terlebih dahulu.

Tulisan GabutWhere stories live. Discover now