PINDAH

182 78 16
                                    


. . .

"Aku pulang!!!" ucap seorang anak perempuan remaja yang berumur sekitar 16 tahunan dengan rambut pirangnya yang tergerai lurus dan wajah turunan bulenya yang sudah sangat bisa ditebak.

"Kak brea pulang!!!" teriak anak laki-laki berumur 7 tahunan dengan girang.

Breanna memeluk hangat anak laki-laki yang tak lain adalah adik satu-satunya itu.

"Aku merindukanmu" ucap bocah laki-laki itu ditengah pelukan.

"Sungguh kau merindukanku? Haha aku juga lebih merindukanmu lil bro" balas Breanna sambil mencium pipi mungil adikknya.

Begitulah breanna yang selalu menjuluki adik laki-lakinya itu dengan sebutan "lil bro" sebenarnya nama asli bocah laki-laki itu adalah "shawn weatler"

Ibu dan ayah brea tersenyum melihat tingkah anak laki-lakinya itu ketika bertemu kakaknya.

"Bagaimana kegiatanmu selama camp?" tanya adrew weatler (ayah dari breanna)

"Sangattt menyenangkan ayah,bahkan jika sekolah memperpanjang harinya aku benar-benar tidak masalah dengannya" jawab brea penuh semangat.

"Tidakk tidak! Aku jadi akan sangat merindukanmu jika hal itu terjadi" tukas shawn dengan raut cemberut khas anak-anak bocah 7tahunan.
Semua orang tertawa geli melihat tingkah shawn.

. . .

"Mari makan siang semuanya!! Hidangannya sudah siap!!" sambut Alexis weatler (ibu dari breanna weatler & shawn weatIer)

Siang itu, mereka berempat makan siang diruang makan bersama-sama,suara piring-piring yang berbenturan dengan sendok pun mulai memunculkan dentingan.

Malam pun tiba...
Didalam kamarnya shawn tertidur lebih awal dari yang lain.

Tokk.. Tokk..tokk

Seseorang tampak mengetuk pintu kamar breanna dari luar,breanna yang saat itu sedang duduk dikursi belajarnya pun tersentak menoleh kearah pintu.

"Siapa?"

"Ini ibu dan ayah nak" jawab suara itu dari luar kamar yang ternyata suara itu adalah suara ibunya.

"Masuklah!"

Brea pun duduk di kasur kamarnya dengan kedua orang tuanya disampingnya yang juga ikut duduk.

"Ada apa ayah dan ibu?" tanya brea keheranan.

"Ada hal yang harus ayahmu bicarakan" ucap alexis.

Hening sebentar..
hingga suara pun mulai terdengar.
Helaan nafas

"Begini... Jadi,kemarin ayah mendapat telepon dari atasan,katanya ayah melakukan kesalahan yang fatal dan merugikan bagi perusahaannya,ayah pun dipecat karenanya,disamping itu ketika berbisnis dengan kenalan,orang itu ternyata menipu ayah dan membuat ayah benar-benar rugi besar dan mengharuskan rumah ini disita,sempurna sudah! Dan sekarang ayah tak tau harus bagaimana!" ucap andrew penuh kesedihan.

THE LAST BLOODOnde histórias criam vida. Descubra agora