RASUK

76 31 9
                                    

Ditempat lain,malam itu william terlihat duduk berpangku dagu didepan rumah bercat nuansa putih abu,dia tengah melambungkan sesuatu dialam fikirannya.

Semenjak beberapa hari yang lalu dia datang kerumah paman Steve dan bibi Gretta bersama kedua orangtuanya karena ada acara keluarga,mereka berdiam disana beberapa hari terakhir ini,paman Steve merupakan kakak satu-satunya dari ibunya william.

"Hey will! Sudah kubilang jangan melamun terus!" bibi gretta menepuk pelan bahu keponakan kesayangnnya itu sembari ikut terduduk disamping william.

William tersentak sadar,dia memunculkan senyum kecut.

"Aku tak melamun,hanya memandangi bunga-bunganya" elaknya menunjuk tanaman bunga-bunga hias dipinggir halaman dari jarak jauh.

Gretta menyeringai mendengar elakan william yang jelas berbohong.

"Hmm kalau begitu ayo masuk! Jangan diluar terus dong sayang,acaranya kan didalam yuk!" bujuk bibi gretta mengelus pelan rambut keponakannya.

* * *

Diwaktu bersamaan ditempat yang lain,nafas breanna tersengal-sengal berjalan mundur dengan cepat menabrak tembok.

Grr gghaha...

Sosok menyeramkan itu berjalan pelan mendekati breanna, pisau mengkilap tertampak jelas digenggamannya. Membuat breanna berkeringat dingin.

"Ayah!! Ibu!! What's going on?!!" teriak breanna histeris memandang andrew dan alexis yang tengah terkapar tak berdaya. Mereka bersimbah darah mengotori lantai putih dengan cairan merah.

"Shawn! Kenapa kau lakukan itu?!" teriak breanna yang tertahan hadangan shawn.

Shawn berubah menjadi sosok menyeramkan,makhluk jahat tengah mengendalikan tubuh bocah 7 tahun itu. Sehingga membuat rohnya tersiksa bungkam didalam dirinya.

Ghahaha...

Tawa shawn dengan suara berat yang mulai berubah seperti monster.
Shawn menggaruk vertikal tembok disamping breanna dengan kuku panjang hitam yang tiba-tiba tumbuh,membuat tembok terkelupas dalam.

"Jangan sakiti dia! Makhluk terkutuk!!" andrew berlari menghempas tubuh shawn menjauhi breanna.

Shawn terpental namun makhluk didalam tubuhnya terlalu kuat, dia berdiri, kembali berbalik menatap adrew sinis. Matanya menyala tampaknya makhluk itu mulai murka, dia pun berjalan cepat menuju andrew yang sekarang disamping breanna.

"Berhati-hatilah suamiku! Dia dibelakangmu!" teriak alexis.

Andrew berbalik.

Brukkk..

Andrew seketika tersungkur setelah sebuah kursi terhempas mengenai kepalanya.

"Nooo!!!" raung alexis dan breanna.

Grrr aghhh hahaha...

Sorak dan teriakan keras shawn hampir memecahkan gendang telinga yang mendengar.

THE LAST BLOODDove le storie prendono vita. Scoprilo ora